11 Basic Skills yang Diperlukan oleh Backend Developer
Backend developer merupakan salah satu pekerjaan yang banyak dicari, seiring pergeseran tren kehidupan ke arah digital. Banyak anak muda yang bermimpi menjadi seorang backend developer karena prospek kerjanya yang bagus dan tawaran gaji yang menggiurkan. Namun, kesenangan itu menuntut skills yang luar biasa pula.
Sedikitnya, Anda harus menguasai 11 basic skills di bawah ini untuk bisa menjadi seorang backend developer.
Basic Internet
Seorang backend developer harus memiliki basic internet skills yang meliputi poin-poin berikut:
- Cara kerja internet
- Cara kerja browser
- HTTP
- DNS
- Domain
- Hosting
Skill di atas diperlukan guna membangun website yang memiliki performa bagus dan aman.
Basic Frontend
Meskipun fokus utama backend developer terletak pada perancangan sistem dan database, namun ia juga harus menguasai basic frontend skills. Minimal, Anda harus menguasai HTML, CSS, dan JavaScript untuk bisa menempati posisi backend developer. Hal ini diperlukan dalam kaitannya dengan integrasi dan penerapan engine ke dalam tampilan interface.
OS and General Knowledge
Skill wajib backend developer selanjutnya adalah OS and general knowledge dalam hubungannya dengan server. Berikut adalah hal-hal terkait OS and general knowledge yang harus dikuasai oleh backend developer.
- Terminal Usage
- Process Management
- Memory Management
- I/O Management
- Interprocess Communication
- Basic Networking Concepts
Server-side Language
Server-side language merupakan bahasa yang dipakai untuk membuat suatu server. Seorang backend developer, sedikitnya harus menguasai satu dari beberapa bahasa berikut ini:
- Java
- JavaScript
- C#
- PHP
- Python
- Ruby
Version Control System
Dalam menjalankan pekerjaannya, seorang backend developer memerlukan pengetahuan dan skill mengenai version control system. Salah satu yang paling populer digunakan untuk ini adalah Git dan GitHub. Pertama-tama, Anda wajib memiliki akun GitHub, dan harus menguasai penggunaannya. Git sendiri dimaksudkan untuk mengelola kode program source Anda.
Database
Seperti yang disebutkan di atas tadi, tugas seorang backend developer berhubungan erat dengan database dalam pembangunan software system. Ada dua jenis databases yang harus dikuasai oleh seorang backend developer, yaitu relational database dan noSQL database.
Relational database meliputi MySQL, PostgreSQL, MariaDB, MS SQL, dan Oracle. Sedangkan noSQL database meliputi MongoDB, Firebase, Cassandra, dan InfluxDB. Selain itu, mereka juga perlu menguasai hal-hal lainnya terkait database, seperti indexes, REST, transaction, dan sebagainya.
API
Secara kasar, Application Programming Interface atau API merupakan penghubung antara backend dengan frontend. Beberapa tools API yang bisa Anda gunakan di antaranya ada JSON, Swagger, dan SOAP.
Server-side Security
Sudah barang tentu jika security menjadi hal paling penting dalam pembangunan software. Tentunya Anda tidak mau kan, jika data-data penting milik klien Anda sampai bocor karena sistem keamanan website dari sisi server yang kurang kuat?
Maka untuk itu, sebagai backend developer Anda harus memiliki skill di server-side security. Anda harus mengerti content security policy, HTTPS, dan hashing algorithms.
Testing
Sama seperti front-end developer, back-end developer juga memiliki tanggung jawab untuk melakukan testing dari segi engine. Backend testing dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:
- Structural Testing
Merupakan proses validasi seluruh elemen software, meliputi mapping, table and column, trigger, database server, key and indexes, serta stored procedures testing.
- Functional Testing
Merupakan pengujian performa software dari sisi end-user yang meliputi black box testing dan white box testing.
- Non-Functional Testing
Non-functional testing adalah segala pengujian yang memantau performa software berdasarkan load dan stress-nya.
CI/CD
Continuous Integration (CI)/Continuous Development (CD) merupakan proses integrasi dan development lanjutan yang diperlukan saat software telah selesai. Backend developer dituntut untuk terus memantau performa software buatannya, dan melakukan perbaikan atau pengembangan aplikasi dalam integrasi dan development-nya.
WebSockets dan Web Servers
Terakhir, seorang backend developer perlu tahu cara untuk menggunakan WebSockets dan Web Servers. WebSocket merupakan protokol komunikasi yang menghubungkan client dengan server. Sedangkan Web Servers merupakan software penerima HTTP dan HTTPS requests.
Itu dia skills penting yang wajib dimiliki seorang backend developer. Dapatkan informasi menarik lainnya seputar developer di blog kami. Segera daftarkan diri Anda di sini untuk memulai email marketing campaign dengan kami.
(V.V)