3 Cara Memperbaiki Kesalahan dalam Mengukur Engagement Content Marketing

Cukup banyak orang yang keliru dalam menilai engagement content marketing. Hal ini tidak lepas dari kekeliruannya dalam menetapkan indikator dari engagement itu sendiri.

Ketika Anda salah menentukan maka hasil yang akan Anda dapat dari content marketing tersebut akan berbeda dari apa yang ada sebenarnya. Tentu saja ketika melihat engagement content marketing Anda ingin mendapatkan hasil yang baik. Namun jika Anda salah dalam hal mengukur maka output dari content marketing Anda akan berantakan dan sulit untuk diukur.

Akhirnya sebuah proses marketing mengalami kegagalan. Akibatnya berdampak pada brand atau sebuah bisnis. Yakni, brand tetap sepi pembeli. Karena jika terjadi error dalam pengukuran engagement content marketing Anda tidak dapat melakukan evaluasi untuk campaign kedepannya.

Pada kesempatan kali ini, Kami akan menunjukkan beberapa kesalahan pengukuran terhadap engagement content marketing di berbagai elemen. Kami juga akan membagikan cara memperbaiki kesalahan tersebut.

Content Marketing Reach

Reach ini sangat penting dalam mengukur engagement content marketing. Reach ini dilihat dari seberapa banyak orang yang mengakses konten yang Anda publikasikan.

Namun banyak sekali marketer yang ingin mendapatkan reach yang banyak namun praktik dalam mengumpulkan reach itu sendiri melakukan cara yang salah. Banyak sekali yang membuat content click-bait yaitu membuat judul yang semenarik mungkin namun isi dari kontennya tidak sesuai dengan judulnya.
Click-bait sangat berpengaruh bagi mendapatkan reach yang banyak. Namun hal ini sangat beresiko. Beresiko karena orang-orang ketika melihat isi konten yang tidak sesuai dengan judulnya, maka orang-orang akan langsung menutup laman tersebut.

Dampaknya adalah lamanya waktu orang berada di laman tersebut akan semakin singkat dan juga bisa meningkatkan bounce rate. Hal ini menjadi bad signal bagi sebuah website. Karena Google akan menangkap sinyal tersebut dan mendeteksi bahwa website tersebut tidak memiliki nilai dari user dan juga tidak kredibel. Akhirnya website Anda akan kehilangan peringkat di Google.
Cara memperbaiki engagement content marketing ini, Anda harus membuat konten yang mencerminkan judul Anda. Lalu isi dari konten tersebut, berbobot, memiliki value atau dibutuhkan oleh user.

Anda bisa melihat keberhasilan suatu konten yang Anda buat melalui Call-to-action button. Menambahkan CTA bisa menjadi acuan dalam keberhasilan suatu content marketing. Karena biasanya sebuah konten yang bagus akan menghasilkan konversi pelanggan.

Time on Page

Dalam hal mengukur engagement content marketing banyak hal yang harus diperhatikan. Hal yang tidak kalah penting adalah time on page atau durasi user pada laman Anda. Semakin lama durasi seseorang berada di dalam laman dan membaca konten Anda, dapat diartikan bahwa itu merupakan reach yang baik.

Namun ada hal yang sedikit tricky dalam membaca atau mengukur hal tersebut. Hal yang biasa terjadi adalah para user membuka laman namun membuka banyak tab. Jadi laman yang berisi konten Anda bisa saja tidak dibuka oleh user.

Lalu bagaimana cara mengetahui bahwa user memang berinteraksi dengan konten? Anda seharusnya memastikan bahwa konten ini terbaca dari awal sampai akhir.

Untuk menghindari hal tersebut, Anda memerlukan sebuah tools khusus. Contohnya plugin Scroll Depth. Plugin seperti ini akan memberi gambaran tentang apa yang sebenarnya terjadi pada laman Anda. Plugin ini akan menganalisa pergerakan dari user yang mengunjungi sebuah laman. Akan terlihat apakah dia membaca dari awal sampai akhir, bahkan bisa melihat user berhenti dimana.

Shares

Selain reach dan time on page ada satu metrik yang penting untuk mengukur engagement content marketing yaitu shares. Shares yang Anda dapatkan juga bisa menjadi acuan untuk mengukur engagement content marketing.

Namun seperti yang lainnya, shares ini juga bisa saja disalah artikan. Karena judul dari konten ini bisa saja di share karena menarik dan belum tentu dibuka oleh penerimanya. Sehingga konten yang di share hanya terkirim dan tidak dibaca atau dilihat isinya oleh penerima.

Terdapat dua hal yang dapat mengukur konten tersebut menarik dan telah dibaca. Dengan adanya komentar dan juga respon yang diberikan pada konten tersebut dan juga ketika orang meng-klik backlink Anda berikan.

Untuk mengetahuinya, Anda memerlukan tools seperti BuzzSumo untuk mengetahui seberapa sering konten dibagikan lalu memperoleh respon. Sedangkan untuk pemberian backlink Anda dapat manfaatkan tools Ahref’s atau semacamnya untuk melacak penyisipan backlink menuju websitemu.

Sederhananya, pengukuran yang tepat dari engagement content marketing dapat dilihat dari munculnya konversi, kontennya dibaca secara menyeluruh, hingga banyak mendapatkan komentar dan backlink. Jika tidak, kemungkinannya Anda gagal menciptakan konten baik dan memiliki value di mata users.

Baca Juga

Ingin mendapatkan tips dan trik menarik seputar digital marketing? Kunjungi blog kami di blog.mtarget.co. atau ingin memulai campaign email marketing dengan MTARGET, segera daftarkan diri kamu melalui mtarget.co kamu juga bisa subscribe newsletter kami di sini dan jangan lupa bergabung di channel Telegram MTARGET untuk informasi lainnya seputar MTARGET dan berita-berita terbaru.
(N.A)