3 Strategi Mengembangkan Content Marketing B2B

Bagi banyak orang, ketika memikirkan content marketing, contoh B2C (business-to-consumer) adalah yang pertama kali terlintas dalam pikiran mereka, akun media sosial perusahaan ritel, iklan TV yang ditujukan untuk konsumen, email campaigns saat seasonal savings, browser ads, dan product launches. Tetapi sementara strategi pemasaran konten B2C dan B2B (business–to-business) mungkin memiliki banyak kesamaan, B2B marketer pada akhirnya perlu mengambil pendekatan unik dan memiliki pertimbangan khusus untuk diingat.

Jadi apa yang membuat B2B unik? Bagaimana Anda menyesuaikan strategi B2B Anda untuk menghasilkan content marketing yang akan ditanggapi oleh audiens Anda? Berikut adalah 3 langkah untuk membangun strategi content marketing yang sukses untuk organisasi B2B Anda.

Content yang Memiliki Value

Ini tampak jelas pada nominal value, tetapi lihat lebih dalam lagi. B2C marketing dapat menemukan kesuksesan dan daya tarik melalui konsep kreatif saja, memanfaatkan keinginan dan minat audiens pada tingkat individu. Tetapi sebuah perusahaan tidak akan menyetujui pembelian layanan IT besar berdasarkan iklan TV yang lucu. Menurut WordStream, content marketing B2B pertama-tama dan terutama harus menunjukkan value yang dapat ditindaklanjuti kepada pemirsa atau organisasi mereka.

Jadi pertimbangkan bagaimana Anda dapat membuktikan value Anda kepada pelanggan potensial. Anda akan menginginkan argumen yang meyakinkan untuk value produk atau layanan Anda, tetapi Anda juga memerlukan bukti value itu. Bagikan studi kasus pelanggan yang sukses dan hasil berbasis data dalam bentuk visualisasi data, grafik gerak, infografis interaktif, dan konten lain yang membagikan hasil terukur. Semua ini akan membantu audiens B2B menghasilkan dukungan dalam organisasi mereka.

Kenali Audiens Anda

Apakah pembeli Anda adalah CEO, CMO, atau CFO? Mungkin mereka berada di level manajerial atau junior, dan membutuhkan sumber daya yang akan membantu mereka mengkomunikasikan value kepada kepala departemen mereka.

Anda akan berbicara kepada masing-masing audiens ini secara berbeda. Jadi, jika Anda belum tahu siapa yang ingin Anda jangkau, sebelum Anda menulis kata lain dari content marketing Anda, luangkan waktu untuk menganalisis audiens Anda dan buatlah buyer persona. Lebih baik lagi, berinvestasi dalam keterlibatan segmentasi pelanggan yang terperinci. Dengan cara ini, Anda akan memiliki target audiens yang jelas dalam pikiran setiap kali Anda membuat konten baru.

Pertimbangkan Channel yang Tepat

Sekarang setelah Anda mengetahui target audiens Anda, dimana Anda dapat menjangkau mereka selama hari kerja mereka? Kotak masuk email mereka, LinkedIn, dan surat langsung hanyalah beberapa opsi yang mungkin menjangkau pembeli Anda secara efektif. Selidiki bagaimana Anda saat ini berinteraksi dengan akun utama dan tentukan apa yang paling berhasil. Jika memungkinkan, coba A/B testing untuk mendapatkan gambaran kuantitatif keberhasilan channel yang tepat untuk Anda gunakan.

Baca Juga

Ingin mendapatkan tips dan trik menarik seputar digital marketing? Kunjungi blog kami di blog.mtarget.co. atau ingin memulai campaign email marketing dengan MTARGET, segera daftarkan diri kamu melalui mtarget.co kamu juga bisa subscribe newsletter kami di sini dan jangan lupa bergabung di channel Telegram MTARGET untuk informasi lainnya seputar MTARGET dan berita-berita terbaru.
(J.R)