Berkenalan dengan 4 Jenis Influencer Marketing

Influencer marketing merupakan salah satu strategi marketing yang memanfaatkan peran influencer dalam praktiknya. Kolaborasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan brand awareness dan product sales. Strategi marketing ini sangat bergantung pada popularitas dan performa sang influencer beserta target market Anda.

Anda pasti pernah melihat influencer yang memiliki jutaan pengikut di media sosial. Sebut saja Suhay Salim sebagai salah satu contoh beauty influencer paling populer di Indonesia. Ia telah banyak memberi pengaruh pada tingkat penjualan suatu produk meskipun tidak ada kontrak kerja sama dengan brand tersebut.

Keberhasilannya dalam memengaruhi pengikutnya untuk turut membeli suatu produk yang ia anggap bagus itulah, yang dapat Anda manfaatkan untuk membantu strategi marketing bisnis Anda. Namun, ternyata influencer marketing dibagi ke dalam 4 kategori: mega influencer, macro influencer, micro influencer, dan nano influencer.

Apa sih, maksud dari masing-masing influencer marketing tersebut? Apa perbedaannya dan mana yang paling bagus untuk membantu pertumbuhan bisnis Anda? Berikut akan kami jelaskan masing-masingnya untuk Anda.

Mega Influencers

Pembagian influencer marketing ke dalam empat jenis yang berbeda didasarkan pada tingkat popularitas dan jumlah pengikut media sosial yang mereka miliki. Berhubung daftar ini kami urutkan dari tingkat tinggi ke rendah, maka dapat Anda simpulkan bahwa mega influencer merupakan kelompok yang paling tenar.

Nama-nama besar seperti V BTS dan Kendal Jenner termasuk dalam influencer marketing jenis ini. Mereka adalah orang-orang dari kalangan selebritas yang popularitasnya telah mendunia. Fanbase mereka tersebar di berbagai negara dan menguasai jagat internet.

Dapat dipastikan, menggandeng mereka untuk memasarkan produk Anda akan memberi hasil penjualan yang tinggi. Namun di sisi lain, biaya yang harus Anda keluarkan pun tak kalah fantastis. Jadi, sebelum memutuskan untuk menjalin kerja sama, Anda perlu menganalisis dana marketing yang dapat perusahaan Anda keluarkan.

Apakah hasil penjualan yang Anda dapatkan setimpal dengan biaya yang Anda keluarkan? Jika tidak, maka menjadi tidak ada gunanya memakai mega influencer.

Selain itu, sisi negatif dari penggunaan mega influencer adalah tatkala mereka terlibat skandal di saat masih bekerja sama dengan brand Anda. Hal ini dapat memberi dampak yang sama signifikannya dengan peningkatan penjualan saat nama baik mereka masih kokoh.

Pemilihan individu yang ingin Anda ajak kerja sama dalam influencer marketing pun sangat krusial. Anda harus bisa memilih satu nama yang tepat di antara banyaknya mega influencer di luar sana. Anda perlu menyesuaikan bidang bisnis, produk, dan target market yang Anda sasar.

Macro Influencers

Tepat di bawah mega influencer, ada yang namanya macro influencer. Influencer marketing jenis ini adalah mereka yang memiliki sedikitnya 30.000 pengikut. Macro influencer adalah alternatif yang sangat bagus sebagai pengganti mega influencer jika Anda tidak memiliki cukup dana.

Macro influencer umumnya memiliki fanbase yang kuat di suatu negara tempatnya tinggal atau mempromosikan diri. Rate harga yang mereka patok lebih terjangkau dibanding mega influencer, dengan tingkat penjualan yang cukup tinggi.

Dewasa ini, banyak anak muda yang lebih condong ke arah macro influencer dibanding selebritas TV. Memiliki basis platform di media sosial, mereka membangun kedekatan psikologis yang lebih erat dengan para pengikutnya. Sehingga, tingkat pengaruh yang disebarkannya pun tinggi.

Sayangnya, macro influencer cenderung terbatas dalam jangkauan jenis produknya. Seorang food enthusiast cenderung sulit untuk membawa produk-produk otomotif. Begitupun sebaliknya, review makanan dari seorang automotive influencer akan sulit mendapat antusiasme audiens.

Micro Influencers

Sesuai namanya, micro influencer dikategorikan untuk para individu yang memiliki jumlah pengikut di bawah macro influencer, yaitu antara 5.000 hingga 30.000. Menunjukkan hasil seperti pada teori, di mana lingkup yang lebih kecil memiliki intimasi yang lebih erat.

Para micro influencer umumnya memiliki kedekatan yang lebih dengan para pengikutnya, sehingga lebih mudah bagi mereka menanamkan pengaruh marketing. Namun, kekurangannya juga ada pada jangkauan itu, karena influencer marketing jenis ini hanya memiliki sedikit pengikut.

Anda bisa mempertimbangkan untuk memakai jasa seorang macro influencer atau beberapa orang micro influencer dengan harga yang sama. Analisis dan pilihlah yang mendatangkan keuntungan lebih banyak bagi bisnis Anda.

Nano Influencers

Terakhir, ada kelompok influencer marketing dengan jumlah pengikut terendah, yaitu di bawah 5.000. Mereka disebut nano influencer. Jangkauan nano influencer, umumnya terbatas di lingkup daerah, kampus, dan kelompok pertemanannya sendiri.

Influencer marketing jenis ini cocok untuk Anda yang baru memulai bisnis dan belum memiliki anggaran marketing yang besar. Sama seperti pada poin sebelumnya, Anda bisa mempertimbangkan untuk mengalokasikan biaya ke satu orang micro influencer, atau menghabiskannya untuk membayar puluhan orang nano influencer.

Baca Juga

Itu dia empat jenis influencer marketing yang dibedakan berdasarkan jangkauan dan jumlah pengikutnya. Dapatkan informasi menarik lainnya seputar digital marketing di blog kami. Bagi Anda yang ingin memulai email marketing campaign dengan kami, silakan segera daftarkan diri Anda di sini.

(V.V)