4 Permasalahan yang Sering Dilakukan Pada Saat Membangun Brand Awareness

Pernahkah Anda ketika ingin membeli air mineral di supermarket ataupun di minimarket, kemudian secara otomatis menyeletuk untuk mencari Aqua dan bukan berkata air mineral? Padahal Aqua adalah merk minuman air mineral. Terkadang nama merk mampu menjadi sebuah identitas atau bahkan lebih populer dalam suatu produk, contoh seperti Aqua.

Tidak ada ukuran yang pasti dalam membangun brand awareness atau kesadaran akan merk, namun bukan berarti Anda diperbolehkan membangun brand awareness dengan asal-asalan. Brand awareness mampu membuat koneksi dengan pelanggan baru atau bahkan mengubah cara pandang pelanggan terhadap produk Anda. Karena tanpa ada brand awareness, akan lebih sulit untuk mencapai tujuan. Mengapa seseorang harus membeli produk yang dijual jika mereka tidak mengenal atau mengerti siapa Anda?
Tentu dalam prosesnya, terdapat kesulitan yang dihadapi. Berikut adalah beberapa permasalahan yang sering muncul saat membangun brand awareness termasuk cara mengatasinya.

  1. Konten Berada di Peringkat yang Rendah
    Salah satu cara yang sering digunakan untuk membangun brand awareness adalah melalu media online. Karena itulah menggabungkan kegiatan branding dan SEO, maka hal itu akan meningkatkan hasil organic search dan menjangkau lebih banyak audiens. Jadi, Anda memerlukan konten dengan kata kunci yang tepat dan berkaitan dengan produk. Anda dapat memanfaatkan Google Keyword Tool untuk mencari katak kunci yang tepat dan diinginkan. Menggunakan kata kunci yang tepat mampu membantu mesin pencari untuk memasukkan Anda ke dalam indeks.

  2. Menggunakan Platform yang Salah
    Untuk mendapatkan pelanggan melalui platform yang sesuai, perlu juga untuk mengamati kebiasaan mereka. Apabila pelanggan menyukai artikel atau postingan tulisan yang banyak Anda dapat menggunakan Facebook, atau pelanggan menyukai desain dan video maka dapat menggunakan instagram. Sangat penting untuk melakukan pemetaan terhadap karakter audiens Anda.

Baca Juga
  1. Mengjangkau Audiens yang Salah
    Ketika telah membuat suatu konten dan feedback yang dimiliki sangat minim, bisa jadi Anda menyasar di audiens yang kurang tepat. Anda dapat memanfaatkan Google Analytic untuk membantu memahami siapa audiens Anda, mulai dari umur, lokasi, bahasa, hingga postingan yang paling populer. Cari persamaan di seluruh segmentasi audiens, lalu cari apa yang membuat mereka menonton atau tertarik pada Anda.

  2. Audiens yang Rendah
    Memiliki audiens yang rendah, merupakan indikator bahwa perlu adanya evaluasi konten. Anda mungkin gagal untuk menjangkau audiens karena tidak memiliki referensi yang cukup dalam pembuatan konten. Sehingga Anda perlu melakukan riset pada kompetitor yang sejenis untuk mengumpulkan dan melakukan identifikasi apa yang diinginkan oleh audiens. Lalu gabungkan dengan konsep yang dimiliki agar konten tersebut memiliki rasa ciri khas.

Cukup banyak permasalahan yang sering muncul pada saat membangun brand awareness. Namun beberapa dari 4 poin yang ada diatas merupakan permasalah yang sangat sering muncul dalam praktiknya.

Subscribe newsletter kami di sini untuk mendapatkan tips & perkembangan seputar email marketing gratis. Baca juga artikel-artikel lain di blog MTARGET dan jangan lupa bergabung di channel Telegram MTARGET untuk informasi lainnya seputar MTARGET dan berita-berita terbaru.
(Y.P)