7 Hukum Email Marketing

Taukah Anda ada hukum tentang mengirim email? Sebutannya adalah CAN-SPAM Act. Yang termasuk di dalamnya adalah pengiriman email dalam jumlah yang besar. Semua pesan komersial yang didefinisikan sebagai “semua pesan elektronik yang memiliki tujuan utama untuk iklan atau promosi sebuah produk atau layanan”. Termasuk email yang mempromosikan konten dalam e-commerce harus mematuhi aturan.

Keberadaan hukum ini untuk memberikan hak kepada penerima jika mereka merasa terganggu dan ingin Anda berhenti mengirim email kepada mereka.

Lalu apa saja hukum yang harus Anda ikuti?

  1. Jangan gunakan informasi palsu
    Hukum ini fokus pada kejujuran. Saat Anda mengirim email, dalam email harus jelas siapa yang mengirimkan email dan kemana pembaca dapat membalas email tersebut. Harus ada nama orang atau nama perusahaan yang mengirim email.

  1. Subjek email yang jujur
    Subjek yang Anda tulis harus mencerminkan isi email. Anda tidak boleh membuat subjek seperti “dapatkan hadiah sebesar 100 juta” yang sebenarnya email berisi produk baru Anda hanya agar orang-orang membuka email Anda. Awalnya orang-orang akan tertarik, tapi setelah itu Anda akan kehilangan kepercayaan dari mereka.

  1. Identifikasi email sebagai iklan
    Jujur saja bahwa kebanyakan email yang Anda kirim adalah iklan. Inti dari hukum ini adalah Anda harus menegaskan bahwa email adalah iklan, namun bagaimana cara Anda mengatakan hal ini kepada pembaca terserah kepada Anda. Bukan berarti Anda harus menambahkan kalimat ‘ini adalah iklan’ dalam email Anda hanya untuk menunjukan bahwa yang Anda kirim memang adalah email iklan, gunakan cara yang lebih halus.
    Sebenarnya, hal ini tidak terlalu penting jika Anda telah mengantongi ijin dari kontak yang Anda kirimi email. Jadi sebaiknya Anda tidak membeli email list.

  1. Berikan alamat
    Dalam setiap email harus mengandung alamat fisik dari seseorang atau perusahaan yang mengirim email. Ini akan menunjukan bahwa perusahaan Anda memang credible.

  1. Terdapat pilihan untuk unsubscribe
    Jika subscriber Anda ingin unsubscribe, mereka harus dapat melakukannya dengan mudah. Anda harus menambahkan pilihan unsubscribe dalam setiap email. Anda dapat menempatkannya pada footer email berupa sebuah link. Proses unsubscribe juga tidak boleh terlalu rumit.

  1. Menghormati keputusan unsubscribe
    Jika seseorang memilih untuk unsubscribe, Anda harus menghormati keputusan tersebut. dan Anda memiliki waktu 10 hari kerja untuk menyetujui unsubscribe tersebut. tidak boleh ada pungutan biaya untuk unsubscribe, dan Anda juga tidak boleh menjual informasi mengenai kontak yang telah unsubscribe kepada siapapun.

  1. Perhatikan penyedia layanan email yang Anda gunakan
    Hukum terakhir ini jelas menunjukan bahwa meskipun Anda menggunakan bantuan pihak ketiga untuk menangani email marketing perusahaan Anda, Anda harus tetap mematuhi hukum. Kedua perusahaan yang menggunakan jasa maupun yang menyediakan jasa email markeing harus bertanggung jawab. Jadi pastikan penyedia layanan yang Anda gunakan mematuhi hukum ini.

Sebenarnya, hukum-hukum di atas tidaklah terlalu berat dan memiliki tujuan yang baik. Hukum tersebut mengingatkan bahwa pengirim email tidak melanggar hak penerima email. Jadi mungkin saat Anda berniat untuk mengirim email lagi, Anda dapat memperhatikan hukum-hukum di atas. Kami pernah menuliskan beberapa hukum email marketing di berbagai negara yang dapat Anda baca di sini.

Apakah informasi di atas menarik? Jangan lupa untuk bergabung dengan channel telegram MailTarget, atau subscribe newsletter kami di sini.


MailTarget.co adalah sebuah perusahaan SaaS (software as a service) yang membuat email system dengan teknologi artificial intelligence.