Copywriting: Definisi Hingga Bagaimana Cara Memaksimalkannya
Copywriting merupakan salah satu unsur marketing yang paling penting dalam sebuah bisnis. Adanya unsur ini mempunyai pengaruh yang besar pada tingkat keberhasilan bisnis yang Anda jalankan.
Apabila Anda mempunyai niat untuk mengembangkan bisnis Anda, maka copywriting adalah suatu kewajiban yang harus Anda lakukan. Teknik penulisan ini memiliki peranan penting dalam strategi marketing bisnis Anda.
Pada artikel berikut ini, kami akan menjelaskan copywriting mulai dari definisi, perbedaannya dengan content writing & UX writing, jenis-jenis, dan bagaimana cara memaksimalkannya.
Apa Itu Copywriting?
Copywriting merupakan penulisan naskah iklan atau promosi yang bersifat persuasif dan menghipnosis target audiens. Untuk melakukan tindakan sesuai tujuan dari bisnis Anda seperti membeli produk atau layanan bisnis, berlangganan newsletters, menghubungi sales team, dan sebagainya.
Pada awalnya, copywriting hanya digunakan dalam membuat advertorial, sales letter, billboard, dan media pemasaran tertulis lainnya. Namun, seiring perkembangan teknologi digital yang begitu cepat seperti saat ini, copywriting masih dianggap sebagai suatu hal yang penting. Selain bisa menuangkan dalam bentuk tulisan, cara ini juga bisa diterapkan dalam membuat naskah video.
Dengan perkembangan digital marketing yang begitu canggih, copywriting juga dapat diterapkan di berbagai strategi tersebut seperti teks pada landing page, artikel blog, social media posts, teks pada online advertising, judul & deskripsi video di YouTube, serta headline & meta description untuk konten artikel Search Engine Optimization (SEO).
Perbedaan Copywriting, Content Writing, dan UX Writing
Keterampilan menulis tidak hanya copywriting saja, ada juga content writing dan UX writing. Inilah perbedaan copywriting, content writing, dan UX writing yang perlu Anda pahami.
Copywriting | Content Writing | UX Writing | |
---|---|---|---|
Definisi | Teknik penulisan naskah iklan dan promosi yang persuasif dan menghipnosis target audiens. | Penulisan sebuah konten yang bisa berbentuk artikel, microblog post di social media atau apapun itu yang ditulis dalam platform online. | Teknik penulisan yang digunakan pada software interface untuk kebutuhan pengalaman pengguna. |
Fokus | Mengajak audiens melakukan tindakan yang kita inginkan, seperti pembelian. | Membuat sebuah konten utuh untuk tujuan edukasi, informatif, maupun memasarkan produk atau layanan bisnis. | Menampilkan keterangan fitur software yang mudah dimengerti dan nyaman dalam sisi pemakaian |
Output | Online advertising, tagline, landing page, dan strategi digital marketing lainnya yang menggunakan copywriting. | Blog artikel, artikel SEO-friendly, social media post, script, e-book, guide book, dsb. | Teks menu, deskripsi, tombol, label, chatbots, error messages, button, dll. yang ada pada aplikasi atau website. |
Media | Billboard, social media content, website, landing page, dsb. | Website, blog, dan social media. | Aplikasi dan website |
Jenis-Jenis Copywriting
Setiap jenis copywriting mempunyai tujuan marketing tersendiri dengan isi pesan yang berbeda-beda. Berikut di bawah ini jenis-jenis copywriting beserta penjelasannya.
1. Marketing Writing
Jenis penulisan ini bertujuan untuk memikat upaya pemasaran atau beriklan. Contohnya pada spanduk, selebaran, billboard, iklan TV dan jenis iklan lainnya. Tujuan copywriting ini yaitu untuk menyampaikan informasi penjualan seperti keunggulan, layanan, manfaat, atau fungsi dari suatu produk kepada calon pelanggan agar tertarik dan merasa cocok untuk menggunakan produk tersebut.
2. Direct Response Writing
Jenis penulisan ini biasanya muncul pada Call-to-Action (CTA) yang dapat diklik. Contohnya seperti permintaan untuk mendaftar, melihat produk, melihat item ke keranjang bisnis Anda, mendaftar newsletters bisnis Anda, dan semacamnya.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan tanggapan yang cepat dari pelanggan dan target market bisnis Anda. Sehingga saat ada audiens bisnis Anda yang tertarik mengeklik, mereka akan dikirim ke situs website lain sesuai dengan tujuan copy yang sudah dibuat.
3. Social Media Writing
Social media copywriting ini berupaya menyediakan konten yang sangat menarik dan mendapatkan followers secara organik. Menjalankan copywriting di social media melibatkan pembuatan materi dan copy semenarik mungkin dan relevan dengan keinginan audiens bisnis.
4. Brand Writing
Jenis ini berfokus dalam menyampaikan citra dan identitas dari sebuah brand bisnis Anda ke audiens bisnis secara luas. Tujuan utamanya yaitu membantu sebanyak mungkin audiens bisnis mengenali dan mengingat identitas brand bisnis Anda.
Selain itu, jenis metode penulisan ini juga yang membedakan suatu brand bisnis Anda dengan kompetitor. Contoh dari brand copywriting seperti slogan atau tagline bisnis Anda. Umumnya copywriting ini digunakan pada sebuah logo atau halaman “About Us”.
5. Technical Writing
Tujuan copywriting ini yaitu untuk mendidik dan mempermudah audiens untuk memahami bagaimana menggunakan produk atau layanan bisnis. Jenis copywriting ini antara lain dapat ditemukan di manual teknis, panduan cara kerja, dan informasi produk.
6. Email Writing
Jenis copywriting ini berguna untuk menjalankan email marketing. Dengan penulisan copy yang menarik, tentunya email yang Anda kirimkan akan membuat audiens bisnis tertarik untuk membuka, membaca, dan melakukan suatu tindakan tertentu sesuai dengan isi email marketing campaigns bisnis Anda.
7. SEO Writing
Teknik penulisan ini memiliki fokus dalam menarik perhatian audiens dan memposisikan konten di mesin pencarian Google. Penulisan ini dituntut untuk memenuhi seluruh persyaratan SEO. Umumnya, SEO copywriting digunakan dalam deskripsi produk atau layanan bisnis, landing page, artikel blog, dan kategori suatu produk atau layanan bisnis.
Cara Memaksimalkan Copywriting
Berikut di bawah ini bagaimana cara memaksimalkan copywriting yang bisa Anda lakukan dengan baik dan benar.
1. Mempelajari Produk atau Layanan Bisnis Anda
Tanpa mengenali produk atau layanan bisnis yang ingin Anda tawarkan, Anda tidak akan bisa memasarkan hal tersebut dengan baik. Untuk itu, Anda harus mempelajari produk atau layanan bisnis. Setelah Anda mempelajari produk atau layanan bisnis yang Anda jual, sebaiknya tulisan informasi yang sudah diperoleh ke dalam deskripsi. Hal ini dilakukan agar Anda memiliki referensi dalam proses penulisannya.
Agar lebih memudahkan Anda dalam membuat deskripsi produk atau layanan bisnis, maka Anda harus mengetahui keunikan di dalamnya, mulai dari fitur unggulan dan manfaat yang akan diperoleh pelanggan dari fitur tersebut.
2. Menentukan Headline yang Menarik
Kebanyakan pelanggan ketika melihat content marketing berawal dari bagian headline atau judul terlebih dahulu. Untuk itu, Anda harus mampu membuat judul yang sangat menarik perhatian.
Untuk membuat headline yang menarik, Anda harus menjelaskan manfaat dari produk atau layanan bisnis, trigger pelanggan untuk segera membeli dan menampilkan data atau angka yang menarik dari produk atau layanan bisnis Anda.
3. Memanfaatkan Tools Copywriting
Adanya tools copywriting ini dapat memaksimalkan Anda dalam membuat tulisan yang berkualitas tinggi. Tools ini dapat membantu Anda untuk mempelajari kosa kata baik & benar, menghasilkan konten dengan mudah, dan menghemat waktu Anda.
Kami baru saja meluncurkan tools copywriting email berbasis AI di dashboard kami dengan konsep asisten digital bernama Digital Intelligence Assistant (DIA). Tools ini dapat membantu Anda menyusun copy email untuk subject, preheader, dan body email sesuai prompt yang Anda masukkan ke dalam kolom yang tersedia.
Kehadiran DIA dapat menghemat waktu Anda, sehingga Anda dapat mengerjakan hal-hal lainnya, seperti penyusunan ide konten, pengembangan strategi marketing, dan pengamatan performa email marketing campaigns bisnis Anda.
Konklusi
Mengapa Anda membutuhkan copywriting dalam setiap strategi content marketing bisnis Anda? Karena ini sangat penting bagi bisnis Anda untuk meningkatkan efektivitas suatu promosi. Jadi Anda tidak dapat melakukannya secara sembarangan.
Tanpa adanya teknik copywriting, maka kemungkinan besar bisnis Anda hanya mendapatkan penjualan yang rendah, traffic website yang menurun, tidak ada interaksi di media sosial bisnis Anda, laman blog di website bisnis Anda jarang dibaca dan dibagikan, memiliki email list yang sepi, dan masih banyak lainnya yang sangat berdampak buruk bagi bisnis Anda.
Demikian ulasan kami mengenai cara menghitung conversion rate bisnis yang dapat Anda lakukan untuk bisnis Anda. Dapatkan berbagai informasi menarik lainnya seputar email marketing di blog kami. Ingin mencoba layanan email marketing yang sudah dilengkapi dengan fitur asisten digital berbasis AI? Daftarkan diri Anda di sini!
(A.B)