Email Deliverability: Apa Itu dan Bagaimana Memaksimalkannya?

Apa Itu Email Deliverability?

Email deliverability adalah metrik yang mengindikasikan berapa banyak email yang masuk ke dalam folder inbox penerima. Email deliverability juga biasa diartikan sebagai persentase email yang diterima oleh Internet Service Provide (ISP).

Ketika Anda berpikir tentang email deliverability, Anda mungkin berpikir tentang email yang dikirim kepada penerima. Namun, email deliverability lebih dari itu, berikut ini beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang email deliverability.

Pentingnya Memantau Email Deliverability

Email marketer menggunakan email deliverability untuk mengetahui apakah email mereka menjangkau pelanggan mereka atau tidak. Saat Anda mengirim email ke pelanggan, Anda ingin mereka membukanya dan mengambil tindakan terhadapnya, bukan? Selain itu, berikut beberapa alasan mengapa penting untuk memantau email deliverability Anda:

Mengetahui Apakah Pelanggan Menerima Email

Pengirim mengidentifikasi orang yang membuka email mereka dan waktu mereka membukanya dengan melacak email deliverability. Seiring berjalannya waktu, marketer bisa mendapatkan insight yang berguna; misalnya, menemukan pelanggan paling aktif membuka email, melakukan action, dan pelanggan mana yang tidak melakukan apapun pada email Anda.

Menentukan Status Leads

Deliverability monitoring membantu marketer mengidentifikasi prospek yang paling berkualitas dan yang perlu di nurture. Pada gilirannya, mereka mengirim hot leads ke tim sales, dan warm leads ke tim marketing untuk ditindak lanjuti.

Mengetahui Penyebab Metrik Email Deliverability

Melacak email deliverability membantu marketer memahami penyebab pelanggan berhenti berlangganan. Misalnya, jika tiba-tiba terjadi lonjakan jumlah unsubscribe, bounce pada email, link yang rusak, masalah dengan konten email, dan sebagainya.

Menentukan Relevansi Konten

Melacak email deliverability memungkinkan Anda sebagai pengirim memahami cara pelanggan berinteraksi dengan materi marketing Anda, dan dengan demikian apakah pesan yang Anda kirimkan cocok dengan mereka dan apakah konten tersebut memiliki kinerja yang baik.

Selain 4 hal di atas, masih banyak lagi faktor-faktor pentingnya memantau email deliverability dalam marketing. Namun, sebelum itu mari bahas lebih lanjut terkait dengan apa saja faktor yang mempengaruhi email deliverability.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Email Deliverability

Email deliverability dipengaruhi oleh reputasi, infrastruktur, dan otentikasi. Mari kita bahas masing-masing faktor ini.

Sender Reputation

Setiap kali marketer mengirimkan campaign email marketing, penyedia kotak surat menjalankan pemeriksaan reputasi. Pengirim dengan reputasi yang sangat baik mendapatkan pesan mereka terkirim ke kotak masuk penerima, sementara mereka yang memiliki reputasi buruk masuk ke folder spam.

Sender reputation adalah skor alamat email yang digunakan marketer untuk mengirim campaign email. Di bawah ini adalah cara untuk menjaga reputasi pengirim yang baik:

  • Lakukan pengiriman campaign email dengan jadwal yang teratur dan konsisten berdasarkan preferensi pelanggan;
  • Pertahankan email list yang bersih untuk meminimalkan bounce rate;
  • Jauhkan dari perangkap spam;
  • Pertahankan tingkat keluhan penyalahgunaan yang rendah dan tingkatkan pengiriman dengan menggunakan server yang terpercaya dan handal seperti yang ditawarkan oleh MTARGET SMTP.

Infrastruktur

Membangun dan memelihara infrastruktur Anda untuk campaign email bisa dibilang tidak mudah dan cukup mahal. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan layanan email untuk menangani seluruh operational demi kenyamanan marketer dalam membuat dan menjalankan campaign email marketing.

Salah satunya dengan infrastruktur dari MTARGET yang mana selain menyediakan infrastruktur, kami juga menyediakan service support 24/7 yang akan membantu Anda dalam memantau performa campaign email campaign Anda. Berikut adalah beberapa aspek infrastruktur yang mempengaruhi kemampuan email deliverability:

  • IP addresses

Untuk pengirim campaign email yang bervolume tinggi dan campaign email yang sensitif terhadap waktu, IP Dedicated dari MTARGET akan berguna. Ini memastikan bahwa reputasi pengiriman email Anda hanya bergantung pada tindakan Anda. Jadi, kemungkinan untuk masuk ke folder inbox lebih besar dan kemungkinan masuk ke folder spam sangat kecil.

  • Feedback Keluhan yang dikirimkan kepada ESP

Setelah pengguna mengklik "mark as spam" atau "unsubscribe", mereka harus dihapus dari email list Anda. Tidak perlu melacak proses ini secara manual karena dengan tools kami di MTARGET akan membantu Anda untuk membersihkan email list tersebut secara otomatis.

Otentikasi

Faktor lain yang mempengaruhi email deliverability adalah otentikasi. Ini mengacu pada proses di mana penyedia kotak surat memverifikasi apakah alamat IP yang digunakan pengirim memiliki izin untuk mengirim email.

Menyiapkan otentikasi memberi tahu penyedia kotak surat bahwa marketer menyetujui ESP mengirimkan email atas nama mereka. Dua cara utama untuk mengaturnya adalah:

  • Mengatur Sender Policy Framework (SPF)

Ini adalah sistem validasi email yang mencegah spam dengan memverifikasi alamat IP yang digunakan oleh pengirim.

  • Mengatur Domainkeys Identified Mail (DKIM)

Ini menunjukkan bahwa organisasi tertentu memiliki alamat email tertentu.
SPF dan DKIM harus digunakan bersama untuk meningkatkan deliverability rate dan mengurangi spam. Dengan MTARGET, seseorang dapat dengan mudah mengatur SPF dan DKIM dalam langkah-langkah sederhana di sini.

Do’s and Don'ts About Email Deliverability

Do’s

  • Lakukan double opt-in

Ini adalah sistem berlangganan newsletter yang, tidak seperti sistem single opt-in, memberikan langkah lebih lanjut dalam mengkonfirmasi pendaftaran. Setelah formulir selesai dan permintaan telah dikirim, kontak baru harus mengklik email konfirmasi yang dikirim secara otomatis. Metode ini memastikan bahwa alamat email yang dimasukkan valid dan benar-benar milik pengguna.

  • Pastikan adanya tombol unsubscribe

Dalam sebuah penelitian dari Litmus dan Fluent, yang menemukan bahwa 50% penerima yang menandai email sebagai spam terpaksa melakukannya karena mereka tidak dapat menemukan cara yang jelas untuk membatalkan subscription mereka.

  • Gunakan infrastruktur yang terpercaya

Email harus dikirim dari sistem pengiriman, yaitu infrastruktur teknologi yang menjamin keamanan dan pencegahan terhadap jebakan phishing, spam, dan jenis penyalahgunaan lainnya oleh pihak ketiga.

Dengan infrastruktur kami di MTARGET, dapat dijamin bahwa email Anda akan sampai kepada penerima dengan aman dan privasi Anda terjaga.

  • Pastikan database Anda bersih

Memastikan database bersih akan membantu Anda untuk mengkategorikan audiens berdasarkan dengan behavior mereka dan tentunya dengan hal tersebut Anda dapat mengirimkan pesan dengan lebih tersegmentasi dan relevan untuk penerima.

  • Patuhi undang-undang privasi & keamanan data

Setiap aktivitas email marketing harus didasarkan pada penghormatan terhadap landasan peraturan: ini berarti mematuhi undang-undang yang berlaku terkait dengan pemrosesan data pribadi penerima.

Terkait hal tersebut, pada platform kami di MTARGET, kami memiliki sertifikasi standar ISO 27001 untuk menjaga keamanan dan privasi data pelanggan.

Don’ts

  • Membeli email list

Titik awal dari setiap aktivitas email marketing adalah dengan mengumpulkan alamat email yang diperoleh dengan persetujuan penerima, dalam kesediaannya sepenuhnya untuk menerima komunikasi. Oleh karena itu, sangat tidak diperbolehkan untuk membeli email list, karena hal tersebut ilegal dan tidak berdasarkan persetujuan pemilik email.

  • Mengirimkan email tanpa otentikasi

Sama seperti orang yang bepergian dengan pesawat diharuskan menunjukkan paspor dan tiket mereka, email juga harus melewati otentikasi untuk membuktikan isi email dan dari mana asalnya.

Jika infrastruktur dan otentikasi tidak diatur dengan benar, penyedia email yang masuk mungkin mengalami masalah dalam mengkonfirmasi legitimasi pengirim. Otentikasi yang perlu Anda atur diantaranya adalah mengatur SPF, DKIM, dan DMARC.

  • Mengabaikan inactive customer

Dalam hal ini, segmentasi database sangat penting dilakukan, mengingat segmentasi ini berkaitan dengan nurturing data yang Anda miliki. Nurture tersebut bisa berdasarkan aktivitas mereka, baik mereka yang aktif, maupun yang sudah tidak aktif.

Best Practice untuk Meningkatkan Email Deliverability

Sebagai rangkuman, berikut ini beberapa tips dari kami bagi Anda yang ingin meningkatkan email deliverability Anda:

  • Jangan pernah membeli daftar email;
  • Gunakan metode berlangganan double opt-in;
  • Verifikasi email list Anda;
  • Segmentasikan email list Anda ke dalam grup untuk memastikan campaign yang dikirimkan kepada mereka relevan;
  • Mengirimkan campaign email secara teratur berdasarkan preferensi pelanggan;
  • Secara teratur memantau report campaign email;
  • Simpan daftar pelanggan yang bersih dengan memeriksanya secara berkala untuk spam traps dan alamat yang tidak valid; Buat data SPF dan konfigurasikan DKIM.

Email Deliverability dan Data Privacy dalam Industri Keuangan

Mengapa Email Diperlukan dalam Industri Keuangan?

Menurut  Not Another State of Marketing, 78% marketer engagement email marketing mengalami peningkatan pada tahun 2020 sampai 2021. Dan menurut Hubspot, 73% millennial, generasi yang cukup umur menggunakan media sosial, mengatakan bahwa mereka lebih suka mendapatkan promosi melalui email dari sebuah brand.

Jika bank Anda tidak memiliki strategi email marketing, Anda mungkin kehilangan strengthening the relationship dan lifetime value pelanggan Anda. Tujuan dari mengirim email marketing sendiri adalah untuk menginformasikan dan membuat pelanggan terlibat dengan Anda dengan pesan yang lebih personal.

Selain itu, berikut ini beberapa alasan mengapa email marketing diperlukan untuk industri keuangan atau perbankan, terutama di Indonesia:

Tunduk pada Peraturan Pemerintah RI tentang “PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM”

Rekan Marketer, tahukah Anda bahwa pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Nomor 38 /POJK.03/2016 mengenai “PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM,”  pada Bagian Kedua mengenai Penempatan Sistem Elektronik pada Pusat Data dan/atau Pusat Pemulihan Bencana, pasal 21 ayat 1 yang berbunyi: “Bank wajib menempatkan Sistem Elektronik pada Pusat Data dan Pusat Pemulihan Bencana di wilayah Indonesia.” Sehingga dapat diartikan Bank diwajibkan memiliki pusat data yang berada di wilayah Indonesia.

Kemudian berdasarkan pasal 21 ayat 2 yang berbunyi: “Bank hanya dapat menempatkan Sistem Elektronik pada Pusat Data dan/atau Pusat Pemulihan Bencana di luar wilayah Indonesia sepanjang mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan.” Berdasarkan bunyi pasal tersebut, apabila Bank memiliki sistem di luar negeri, harus mendapatkan persetujuan dari OJK terlebih dahulu.

Menjaga Keamanan Data

Ketika sebuah perusahaan diretas dan data pelanggan dicuri, dampaknya sebagian besar negatif dan tahan lama. Pelanggan merasa tidak nyaman dan menganggap perusahaan/bank Anda tidak siap atau lalai, keduanya merupakan alasan untuk membuat pelanggan pergi dari Anda dan beralih ke bank lain. Perusahaan mau tidak mau kehilangan kepercayaan publik, dan profit mereka menurun.

Ini tidak bisa lebih benar daripada di industri perbankan. Keamanan di perbankan, ketika berurusan dengan uang, aset, sumber daya, dan rekening orang, adalah yang terpenting. Selain itu, bank harus mematuhi peraturan dan persyaratan hukum yang tak terhitung jumlahnya.

Dalam model SaaS, klien dari vendor email diharuskan untuk mengirim potongan data pelanggan bolak-balik antara vendor dan database internal mereka, menempatkan mereka pada risiko keamanan yang lebih besar dan menghabiskan waktu berharga yang dapat digunakan untuk komunikasi real-time.

Bisnis dapat meningkatkan keamanan data mereka dengan menyimpan informasi penting di balik firewall mereka sendiri di database internal mereka dan menggunakan solusi seperti kami di MTARGET untuk mengaksesnya secara langsung.

Biarkan Mereka Memiliki Data

Di bidang keuangan, analis dengan informasi terbaik biasanya dapat membuat keputusan terbaik. Hal yang sama berlaku untuk marketing. Marketer membutuhkan akses ke informasi terbaru untuk secara efektif memenuhi harapan pembeli dan memberikan pengalaman yang dipersonalisasi untuk setiap pelanggan.

Ketika MTARGET melakukan survey kepada para marketer tentang email marketing, responden mengatakan bahwa pada email marketing akses ke data adalah elemen paling penting untuk kesuksesan email – mengalahkan analytic, dan automation, apakah hal ini terasa aneh? Tentu tidak, mengingat saat ini banyak perusahaan mengandalkan layanan cloud untuk menyimpan sebagian data mereka, dan mengambil informasi ini dapat memakan waktu dan berisiko.

Data pelanggan juga dapat disimpan di berbagai departemen dan vendor tools, yang membutuhkan waktu dan IT. Kemampuan untuk mengakses data dan informasi real-time yang relevan dengan penjualan adalah kunci keberhasilan marketing. Pertimbangkan untuk melakukan audit teknologi untuk mengidentifikasi data apa yang harus dipindahkan ke database terpusat.

Dengan lebih banyak data yang mereka miliki, marketer dapat dengan cepat memanfaatkan profil dan riwayat lengkap pelanggan sehingga mereka dapat lebih kreatif dan responsif dengan cara mereka mengelompokkan email dan menargetkan marketing mereka.

Baca Juga

Nah, bagi Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut terkait dengan email deliverability, kunjungi blog kami di blog.mtarget.co, atau hubungi kami di live chat pada website kami di mtarget.co.

(J.R)