Apa Itu Segmentasi Pasar dan Bagaimana Cara Menentukannya?

Dalam bisnis, kerap kali muncul istilah segmentasi pasar. Utamanya saat merancang strategi marketing atau strategi bisnis, Anda akan dihadapkan pada keharusan menentukan segmentasi pasar. Apa maksudnya dan mengapa itu perlu dilakukan? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

Apa Itu Segmentasi Pasar?

Segmentasi pasar merupakan kelompok konsumen yang Anda targetkan sebagai konsumen produk bisnis Anda. Jika menentukan target pasar adalah hal yang penting, segmentasi pasar ini tidak kalah penting dalam bisnis Anda.

Segmentasi ini dapat berupa kelompok di suatu wilayah, rentang usia tertentu, ataupun mereka yang memiliki kesamaan karakteristik. Pengelompokan ini sedikit banyak akan berpengaruh dengan strategi pemasaran dan penjualan yang Anda jalankan nantinya.

Tujuan Segmentasi Pasar

Dalam artikel-artikel kami yang sebelumnya, banyak disebutkan mengenai hal ini sebagai strategi atau tips yang harus Anda lakukan dalam marketing bisnis Anda. Namun, seberapa penting sebenarnya ini bagi bisnis Anda? Apa perlunya dan apa pengaruhnya bagi performa marketing Anda?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, silakan simak penjelasan di bawah ini.

1. Mengetahui Metode Pendekatan yang Tepat

Pernahkah Anda mencoba berbicara kepada orang berusia 17 tahun, 30 tahun, dan 55 tahun dengan kalimat dan nada yang sama? Jika belum, cobalah dan lihat bagaimana hasilnya. Secara umum, hal tersebut bisa dilakukan, namun hasilnya tidak akan efektif.

Kemungkinan pertama, jika Anda menggunakan bahasa formal dan baku, orang-orang di usia 17 tahun mungkin tidak akan terlalu menyukainya. Sebaliknya, jika Anda menggunakan slang kekinian yang kerap dipakai para milenial, orang-orang di usia 50-an tahun mungkin tidak akan mengerti.

Nah, apa yang baru saja kami jelaskan merupakan contoh nyata dari manfaat segmentasi pasar. Ketika mengetahui siapa target audiens Anda, Anda akan dapat memilih metode pendekatan yang tepat. Adapun yang dimaksud metode pendekatan ini tidak terbatas pada bahasa saja. Namun juga pada semua aspek yang Anda lakukan, di tiap kelompok akan berbeda-beda

Ini termasuk platform yang Anda gunakan, format konten yang Anda sajikan, pemilihan desain visual, pemanfaatan dan pemilihan influencer, serta hal-hal teknis lainnya.

Menariknya, Anda bisa membuat beberapa segmentasi untuk dipecah-pecah ke dalam campaign yang berbeda. Jadi, ini tidak akan membatasi Anda untuk hanya menyasar satu golongan tertentu saja. Hal ini juga dilakukan untuk menghindari sumber daya yang terbuang sia-sia dengan mengatur produk atau jasa dengan pendekatan yang tepat kepada kelompok-kelompok konsumen.

2. Mempelajari Kompetitor Bisnis

Pertama-tama, coba Anda lihat di mana posisi bisnis Anda. Apakah Anda merupakan satu-satunya di dunia, atau Anda berada di dalam lautan dengan ribuan kompetitor? Mengingat zaman di mana kita tinggal saat ini, kemungkinan besar jawabannya adalah yang kedua.

Untuk itu, menentukan segmentasi pasar bisnis dapat membantu Anda dalam memahami dan mempelajari kompetitor. Pasalnya, Anda bisa saja menawarkan produk atau layanan yang serupa, namun target pasar Anda berbeda. Dengan adanya pemisahan ini, Anda bisa memfokuskan pada perusahaan pesaing yang menargetkan kelompok customers yang sama.

Tujuannya bukan untuk menjatuhkan, namun lebih kepada mempelajari strategi dan bagaimana kompetitor Anda lebih unggul. Anda kemudian bisa menerapkan apa yang telah Anda peroleh ke dalam strategi Anda sendiri. Ini juga dapat Anda gunakan untuk melihat peluang yang ada, baik pada saat itu juga atau jangka panjang hingga ke masa depan.

3. Mengembangkan Produk atau Layanan Bisnis

Produk dan People merupakan unsur atau pilar marketing mix yang paling fundamental. Keduanya saling berhubungan dan memengaruhi. Anda tidak bisa menawarkan kepada orang, jika Anda bahkan tidak memiliki produk atau layanan untuk itu. Sebaliknya, produk atau layanan Anda mungkin tidak akan laku tanpa adanya konsumen yang ditargetkan.

Hubungan ini akan semakin kompleks, bergantung dari mana Anda memulainya. Ada dua opsi yang bisa Anda coba. Pertama, menentukan produk terlebih dahulu, baru menentukan segmen pasarnya. Ini bisa Anda lakukan dengan pertanyaan, "Siapa yang membutuhkan produk ini?"

Kedua, Anda bisa mencoba cara sebaliknya, yaitu menentukan target audiens terlebih dahulu baru disusul produk. Pada kasus ini, artinya Anda harus menanyakan, "Apa yang dibutuhkan oleh kelompok orang ini?"

Lanjutannya, ini juga akan memengaruhi pengembangan produk atau layanan bisnis Anda. Misalnya dalam program perbaikan, penambahan fitur, maupun peluncuran produk baru. Sehingga, ke depannya Anda memiliki acuan atau inspirasi dalam menentukan produk dan layanan lain. Anda bisa mulai mengembangkan produk dengan menjawab atau memenuhi kebutuhan konsumen, sehingga mereka akan membeli produk atau layanan Anda.

Jenis Segmentasi Pasar

Telah sempat kami singgung di atas, bahwa Anda bisa mengelompokkan target pasar Anda ke dalam beberapa kategori. Apa sajakah kategori itu? Simak penjelasannya di bawah ni.

1. Segmentasi Demografis

Ini merupakan segmentasi market paling sederhana, yang memanfaatkan variabel-variabel dasar manusia. Sebut saja jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, bidang pekerjaan, dan status perkawinan.

Anda bisa memilih salah satu atau semuanya sebagai target pasar Anda, dengan catatan untuk membedakannya pada setiap campaign.

Misalnya, Anda menawarkan pakaian sebagai produk utama Anda. Anda bisa memisahkan produk ke dalam kategori "Pakaian Wanita", "Pakaian Pria", "Pakaian Anak", atau lebih spesifik seperti "Blouse Kerja Wanita" dan "Kaus Santai Pria".

2. Segmentasi Geografis

Selanjutnya, Anda bisa juga menyasar target market berdasarkan persebaran demografisnya. Pengaruhnya terhadap marketing akan sangat terasa di tingkat persaingan dan transaksi penjualan yang berlangsung.

Contohnya jika Anda menjual buku terbitan bahasa Indonesia. Maka, akan lebih efektif jika Anda fokus melakukan promosi penawaran ke audiens dalam negeri. Meskipun warga asing atau warga Indonesia yang berada di luar negeri mungkin tertarik, namun kuantitas tetap menjadi pertimbangan utama.

Memaksakan untuk menyasar pasar global justru akan berat. Pasalnya Anda harus bersaing melawan kompetitor. Bahkan untuk sekadar memunculkan brand Anda di tingkat teratas pencarian Google saja mungkin sangat sulit dilakukan dengan kompetisi yang terlalu luas.

Selain tu, segmentasi ini juga kerap digunakan dalam kaitannya dengan proses pengiriman. Jika Anda menjual makanan basah yang tidak memungkinkan dikirim ke luar daerah, maka target market Anda haruslah orang-orang di dalam kota dan sekitarnya yang bisa terjangkau.

3. Segmentasi Psikografis

Istilah psikografis mengacu pada hubungan karakteristik dan demografi dalam pengaruhnya terhadap aspek psikologis manusia. Ini bisa menjadi faktor pengelompokan audiens atau calon customers yang bisa Anda terapkan.

Dibanding jenis lainnya, segmentasi psikografis merupakan yang paling rumit. Pasalnya, Anda butuh menyatukan semua data dan membuat analisis serta pengelompokan turunan berdasarkan data-data itu.

Biasanya, untuk melakukan segmentasi jenis ini, marketer perlu melakukan survei. Yang dicari adalah minat dan kecenderungan kelompok orang di kategori tertentu. Meskipun rumit, namun secara hasil juga akan lebih akurat dan memuaskan.

Cara Menentukan Segmentasi Pasar dengan Akurat

Mari kita review apa saja yang sudah Anda miliki. Pengetahuan tentang konsep segmentasi, manfaatnya, dan juga pemahaman akan jenis-jenisnya. Selanjutnya, jika Anda ingin melakukan segmentasi, apa lagi yang Anda butuhkan? Ya, cara yang tepat!

Ikuti tips berikut ini sebelum Anda memutuskan sasaran market Anda.

1. Lihat Kembali Bisnis Anda

Maksud dari poin ini adalah untuk meminta Anda melakukan review terhadap bisnis Anda secara keseluruhan. Ajukan pertanyaan dari yang paling dasar hingga paling kompleks. Apa tujuan bisnis Anda, seperti apa kategori bidangnya di industri profesional, bagaimana identitas brand yang Anda bangun selama ini, hingga rencana-rencana di masa mendatang.

Setiap pertanyaan akan mendekatkan Anda pada jawaban paling tepat untuk pembagian segmen audiens atau konsumen. Contoh nyatanya sesederhana apakah bisnis Anda termasuk B2B atau B2C. Keduanya telah memisahkan segmen audiens yang sangat berbeda untuk Anda jangkau.

2. Pelajari Produk Anda

Saat Anda telah memiliki suatu produk, cobalah untuk mengelompokkannya terlebih dahulu. Mana yang akan menjadi produk utama alias wajah brand Anda, mana yang harus dikembangkan lagi, hingga mana yang dirasa tidak perlu diteruskan.

Ketika Anda mendapati produk Anda masih sangat general, Anda bisa menambahkan faktor pengerucut yang menjadi identitas branding Anda. Dengan begitu, Anda bisa menetapkan siapa sebenarnya target market Anda.

3. Gali Sisi-Sisi Potensial

Bisnis bukanlah sesuatu yang terjadi satu kali dan berhenti. Ia terus berkembang mengikuti zaman dan arus kehidupan manusia itu sendiri. Oleh karenanya, dalam menentukan segmentasi pasar pun Anda harus terus berkembang.

Apa yang Anda rasa cocok untuk kelompok pengguna tertentu mungkin tidak lagi relevan di masa depan. Begitupun sebaliknya, Anda mungkin akan mendapati kesempatan di mana suatu produk yang tadinya identik dengan suatu segmen pasar menjadi meluas dan dicari lebih banyak orang.

Tak sampai di situ, Anda juga bisa mencoba menjalankan campaign tertentu untuk menyasar segmen audiens yang sama sekali berbeda dari yang biasa bisnis Anda jangkau. Dalam skala yang lebih luas, ini mungkin tidak hanya berupa campaign, melainkan branding baru dalam bisnis Anda.

Baca Juga

Demikian penjelasan mengenai segmentasi pasar yang perlu Anda ketahui. Seperti yang sudah Anda baca sendiri, hal ini berkaitan erat dengan penentuan strategi yang Anda terapkan dalam bisnis Anda. Ketika Anda tahu siapa yang hendak Anda tuju, maka segala metode komunikasinya dapat menyesuaikan sehingga lebih akurat.

Untuk mempelajari hal-hal lainnya yang lebih mendalam mengenai strategi marketing, silakan kunjungi blog kami. Jika Anda tertarik menggunakan layanan email marketing kami, coba gratis dengan mendaftarkan diri Anda di sini.

(V.V)