Apa Itu SSL, Apa Fungsinya, dan Bagaimanya Cara Settingnya?
Dalam dunia digital, semua akses akan data dan informasi sangatlah mudah. Namun, dengan kemudahan itu, muncul ancaman baru, yaitu cybercrime. Banyak tipe cybercrime yang akan mengganggu proses pengiriman informasi dan data yang sensitif. Cara menanggulanginya adalah menggunakan Secure Socket Layer (SSL).
Oleh karena itu, SSL menjadi protokol penting di setiap pemindahan data atau informasi yang sensitif. Dengan menggunakannya, data atau informasi sensitif yang terkirim melalui internet menjadi lebih aman. Apa itu SSL? Untuk apa fungsinya? Serta bagaimana cara setting dan konfigurasinya? Pelajari hal-hal penting terkait SSL di bawah ini.
Apa Itu SSL?
SSL merupakan akronim dari Secure Sockets Layer. Ini adalah protokol keamanan yang digunakan untuk mengamankan komunikasi antara dua komputer yang terhubung melalui internet. SSL umumnya digunakan untuk mengenkripsi data yang ditransmisikan antara server dan web browser, seperti informasi login, informasi kartu kredit, dan informasi pribadi lainnya.
SSL bekerja dengan menggunakan sertifikat digital yang diterbitkan oleh Certificate Authority (CA). Sertifikat digital ini digunakan untuk mengautentikasi identitas server dan memastikan bahwa koneksi antara server dan browser aman dan terenkripsi.
Pada tahun 2015, SSL digantikan oleh protokol keamanan yang lebih baru yaitu TLS (Transport Layer Security). Namun, istilah SSL masih sering digunakan untuk merujuk pada protokol keamanan web secara umum.
Di dalam website atau email, ada pula yang dinamakan dengan SSL Certificate. Apa itu?
Apa Itu SSL Certificate?
Ini merupakan digital document yang menandakan bahwa apa yang ada di website atau email yang digunakan memiliki public key atau private key. Hal ini akan menyatakan apakah sebuah website aman dalam pengiriman data atau informasi sensitif yang akan diberikan oleh user-nya.
SSL ini tidak dapat bergerak sendiri, harus ditempelkan dengan protokol yang sedang digunakan. Biasanya pada website ditempelkan pada protokol HTTP sedangkan jika menggunakannya pada email maka akan terintegrasi dengan SMTP.
Selain itu, Certificate ini juga mencantumkan segala informasi tentang website maupun pengiriman email. Anda dapat melihat dari pemilik website, pengirim email, reputasinya, domain name dan masih banyak lagi.
Fungsi SSL
Seperti yang telah kami jelaskan di atas, fungsi utama SSL adalah untuk mengamankan komunikasi antara dua komputer yang terhubung melalui internet, khususnya dalam hal pengiriman data. Namun, selain itu SSL juga memiliki fungsi-fungsi lain yang lebih spesifik, berikut di antaranya.
1. Enkripsi Data
SSL digunakan untuk mengenkripsi data yang ditransmisikan antara server dan web browser agar tingkat keamanan terjaga. Dengan cara ini, data yang dikirimkan tidak dapat dibaca oleh pihak yang tidak berwenang. Sebaliknya, data-data yang yang tidak dienkripsi akan dengan mudah bisa dibaca dan dicuri oleh para penjahat siber yang berujung pada kasus-kasus seperti penipuan, pencurian data, penyalahgunaan akun, dan sebagainya.
2. Autentikasi Server
SSL menggunakan sertifikat digital untuk mengautentikasi identitas server web dan memastikan koneksi aman. Ini diperlukan sehingga hanya pengguna yang memiliki akses dan memiliki sertifikat SSL saja yang dapat melihat dan memindahkan data dari server tersebut.
3. Proteksi terhadap Serangan
SSL dapat membantu melindungi server dari serangan pihak ketiga atau serangan perusakan data. Ini memberi Anda jaminan bahwa data-data yang Anda kirimkan akan sampai secara apa adanya tanpa tambahan atau perubahan yang berarti akibat serangan tersebut. Pada pengiriman email, ini akan mencegah pesan Anda disusupi oleh penjahat siber.
4. Peningkatan Kepercayaan
Penggunaan SSL dapat membantu meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap situs web, terutama bagi pengguna yang memasukkan informasi pribadi seperti informasi kartu kredit atau login ke dalam situs web.
Cara Kerja SSL
Tujuan utama dari penggunaan SSL adalah untuk mendukung transport layer connection antara dua tujuan, server dan juga client. Ini dapat dikatakan seperti pada web server dan web browser yang digunakan oleh user. Jika dalam email, maka komunikasi antara mail server dan email application yang digunakan oleh user.
SSL sendiri terbagi menjadi dua kategori:
- Handshake Protocol. Yang mana ini adalah penentuan dan kesepakatan dari sesama server dan memberikan kode untuk bisa mengirim dari satu server ke server lainnya.
- Record Protocol. Sama-sama memberikan kode yang akan membuat kedua server bisa berkomunikasi. Namun, dengan mengintegrasikan dan mengisolasi koneksi di antara kedua server. Sehingga, hanya bisa digunakan untuk dua server atau komputer yang sedang berkomunikasi.
Cara Setting SSL
Setelah mengetahui apa itu SSL dan fungsi pentingnya dalam keamanan pengiriman data, kini Anda perlu mempelajari cara setting SSL pada server Anda. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk melakukan setting SSL.
1. Dapatkan SSL Certificate
Pertama, Anda harus memperoleh SSL certificate dari Certificate Authorirty (CA) terpercaya seperti Let's Encrypt, Comodo, Symantec, atau GoDaddy. Sertifikat ini akan memverifikasi identitas situs web Anda dan memungkinkan pengguna untuk mengakses halaman website tersebut melalui protokol HTTPS.
2. Instal SSL Certificate pada Server
Setelah Anda mendapatkan SSL certificate, Anda perlu menginstalnya pada server Anda. Cara melakukan ini akan bergantung pada tipe server yang Anda gunakan. Jika Anda menggunakan server web Apache, misalnya, Anda bisa menginstal SSL certificate dengan menggunakan perintah pada terminal.
Pada pengiriman email, pastikan Anda hanya memilih layanan yang menggunakan SMTP dengan dukungan SSL/TLS. Hati-hati dengan tawaran menggiurkan dari para email service provider yang tidak menyediakan SMTP server. Untuk lebih amannya, gunakan layanan email marketing kami yang dilengkapi dengan SMTP server dengan infrastruktur lokal yang terjamin keamanannya dibuktikan oleh Sertifikasi ISO 27001:2003.
3. Konfigurasi Server
Setelah SSL certificate terinstal, Anda perlu mengkonfigurasi server Anda agar mengarahkan semua koneksi ke HTTPS. Pada server Apache, Anda bisa menambahkan baris kode pada file .htaccess untuk memaksa pengguna untuk menggunakan HTTPS.
4. Perbarui Link
Anda perlu memperbarui semua link pada situs web Anda untuk menggunakan protokol HTTPS. Hal ini meliputi semua tautan internal, gambar, dan file CSS atau JavaScript.
Setelah semua langkah di atas dilakukan, pengguna akan dapat mengakses situs web Anda melalui protokol HTTPS, dan semua komunikasi antara server dan pengguna akan terenkripsi dan aman.
Demikian artikel kali ini membahas apa itu SSL beserta fungsi dan cara setting-nya. Anda kini sudah mengerti kan, seberapa penting SSL dalam pengiriman data, terutama yang melibatkan informasi pribadi pelanggan. Untuk itu, pastikan selalu menggunakan layanan yang aman yang dilengkapi dengan SSL atau TLS seperti SMTP Relay kami.
Kunjungi blog kami untuk mendapatkan ribuan informasi menarik lainnya seputar teknologi dalam email marketing termasuk tips, rekomendasi tools, dan pembahasan dasar. Juga, daftarkan diri Anda di sini guna mencoba layanan email marketing kami yang kini telah dilengkapi fitur Digital Intelligence Assistant untuk membantu copywriting email Anda.
(N.A) edited by (V.V)