Apa Saja Jenis Marketing Automation Metrics?

Marketing automation tools dapat membantu perusahaan Anda menghemat waktu dan uang. Maka, untuk mengukur marketing automation metrics, Anda harus menggunakan Key Performance Indicators (KPI) yang tepat. Key Performance Indicators (KPI) adalah tetapan metrik yang mengukur seberapa baik kinerja perusahaan Anda.

Lalu, apa saja metrics yang perlu diukur untuk membantu proses keberhasilan campaign? Nah, semua metriknya akan dibahas dalam artikel ini.

Customer Metrics

Marketing automation kerap dianggap sebagai middle-of-the-funnel tool yang ideal untuk memperkenalkan brand Anda ke para audiens baru dan mengubahnya menjadi pelanggan Anda. Maka tak heran jika metrik pertama yang muncul dalam daftar ini berkaitan dengan para customers.

Customer metrics merupakan metrics paling dasar yang nantinya akan berkelanjutan dalam pencapaian metrik-metrik lainnya. Metrik ini akan membantu Anda mengidentifikasi seberapa baik kinerja marketing campaign Anda dalam tujuannya memperoleh, mempertahankan, dan mencari pelanggan baru.

Customer metrics dibagi menjadi 5, yaitu Marketing Qualified Leads (MQL), Sales Qualified Leads (SQL), Customer Acquisition Costs (CAC), Customer Retention Rate (CRR), Customer Lifetime Value (CLV). Simak penjelasannya di bawah ini.

1. Marketing Qualified Leads (MQLs)

Marketing Qualified Leads (MQLs) adalah total jumlah lead generation yang telah diidentifikasi untuk menjadi pelanggan potensial di masa depan berdasarkan kriteria tertentu. Dengan mengukur MQL, Anda dapat menentukan apakah marketing campaign Anda berhasil atau tidak, mengidentifikasi adanya hambatan dalam proses penjualan, melihat channel mana yang paling efektif untuk nurturing leads, dan lain sebagainya.

2. Sales Qualified Leads (SQLs)

Sales Qualified Leads (SQLs) adalah jumlah prospect yang memenuhi kondisi khusus pada sales process. SQL merupakan kelanjutan dari MQL yang mana nama-namanya dapat melanjutkan journey dari marketing team ke sales team.

Dalam praktiknya, nilai konversi MQL ke SQL lebih penting dibanding jumlah masing-masingnya. Anda bisa menghitung nilai ini dengan membagi jumlah MQL dengan SQL, kemudian kalikan 100 untuk membentuk persentase.

MQL to SQL Conversion = (#MQL / #SQL) x 100%

3. Customer Acquisition Costs (CAC)

Uang yang dibutuhkan untuk mengubah MQL menjadi pelanggan disebut sebagai Customer Acquisition Costs (CAC). Metrics ini sangat penting untuk diukur, karena Anda dapat mengoptimalkan biaya proses pemasaran, mengidentifikasi channel mana yang paling efektif, dan memaksimalkan marketing automation campaigns untuk hasil yang lebih baik.

Tanpa adanya pantauan nilai CAC, bisnis Anda rawan mengalami pembengkakan budget tanpa hasil yang berarti.

4. Customer Retention Rate (CRR)

Metrics lainnya yang harus dipertimbangkan oleh setiap bisnis untuk dilacak adalah tingkat retensi pelanggannya yang bertahan dengan perusahaan Anda dari waktu ke waktu. CRR merupakan cara yang efektif untuk memutuskan apakan Anda telah melakukan hal yang benar dalam menarik pelanggan baru sambil menjaga agar pelanggan yang sudah ada cukup puas untuk tidak beralih.

Mengukur CRR juga sangat penting, karena dapat membantu bisnis Anda untuk memutuskan apakah harus membuat perubahan dalam produk atau layanan, meningkatkan pengalaman atau kepuasan pelanggan, dan mengidentifikasi dengan benar cara menjaga kepuasan pelanggan.

5. Customer Lifetime Value (CLV)

Customer Lifetime Value (CLV) adalah metrik yang digunakan untuk menghitung berapa nilai pelanggan bagi bisnis Anda selama durasi hubungan dengan pelanggan Anda. CLV memperhitungkan tidak hanya nilai pelanggan saat ini saja tetapi nilai potensial masa depan pelanggan tersebut. Metrik ini sangat penting untuk Anda pahami agar dapat membuat keputusan yang tepat tentang cara terbaik berinvestasi berdasarkan customer relationship.

Engagement Metrics

Engagement adalah ukuran yang menunjukkan seberapa tertarik dan terlibatnya audiens dengan brand Anda. Metrics ini dapat digunakan untuk menentukan seberapa sukses marketing campaign Anda dan seberapa baik Anda terhubung dengan audiens Anda.

Adapun beberapa metrik yang terlibat di antaranya social media engagement, inbox hit rates, open rates, dan click-through rates. Berikut ini penjelasan selengkapnya.

1. Social Media Engagement

Social media engagement adalah metrik yang mengukur seberapa tertarik dan terlibatnya audiens dengan konten Anda di media sosial. Metrik ini dapat membantu Anda untuk menentukan seberapa baik Anda terhubung dengan audiens, mengidentifikasi konten mana yang paling populer di kalangan audiens, dan topik apa yang paling mereka minati. Social media engagement meliputi, share, comment, like, save, web traffic atau site traffic, dan lain sebagainya.

2. Inbox Hit Rate

Inbox hit rate secara keseluruhan adalah persentase email yang masuk ke kotak masuk pelanggan Anda. Jika tingkat inbox hit rate tinggi, berarti Anda melakukan kinerja yang baik dalam mengirimkan email kepada pelanggan Anda.

Sebaliknya, jika nilai inbox hit rate rendah, Anda bisa menjadikannya patokan untuk perbaikan. Anda akan mengetahui jenis pesan seperti apa yang berhasil dan tidak. Kemudian,, bagaimana langkah perubahan yang harus Anda lakukan dan seterusnya.

3. Open Rates

Open rates mengukur seberapa banyak pelanggan Anda benar-benar membuka email Anda. Anda perlu mengetahui hal ini untuk memastikan bahwa tujuan pesan Anda benar-benar tersampaikan. Pasalnya, inbox hit rate yang tinggi saja tidak cukup, karena ada kemungkinan email Anda hanya akan mangkrak di mailbox penerima tanpa pernah dibaca isinya.

4. Click-Through Rates (CTR)

Click-through yaitu mengukur seberapa banyak mereka mengeklik tautan Anda di dalam email. Metrik ini membantu Anda untuk mengukur efektivitas A/B Testing, menentukan seberapa tertarik pelanggan Anda dengan konten email Anda, membuat perubahan pada email yang tidak berkinerja baik, menentukan waktu pengiriman yang tepat, dan sebagainya.

Activity Metrics

Saat menjalankan marketing automation strategy, tujuan utama sales and marketing team adalah mendapatkan respons audiens. Untuk itu, perlu dilakukan pengukuran activity metrics yang menunjukkan tindakan nyata dari para pengguna.

Salah satu contoh yang paling umum digunakan sebagai metrik adalah conversion rate. Ini dapat menunjukkan nilai konversi dari A ke B, bergantung pada masing-masing tujuan campaign Anda. Sementara itu, di sisi negatif, ada juga unsubscribe rates yang menunjukkan tindakan audiens dalam menjauhi touchpoint bisnis Anda

Revenue Metrics

Revenue metrics merupakan metrics yang sangat penting dilakukan, karena important metric ini mengukur dan melacak keuntungan dan pengeluaran bisnis Anda. Berikut ini beberapa revenue metrics to track: Return on Investment (ROI), Total Revenue Generated, dan Repeat Customer Revenue (RCR).

1. Return on Investment (ROI)

ROI adalah perhitungan yang digunakan untuk menentukan seberapa efisiennya suatu investasi. Metrik ini didasarkan pada berapa banyak uang yang Anda hasilkan dan uang yang telah Anda keluarkan.

Mengukur ROI dapat membantu Anda untuk melacak keberhasilan marketing campaign, mengidentifikasi campaign mana yang menguntungkan, dan menentukan berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk marketing campaign.

2. Total Revenue Generated

Total revenue generated adalah jumlah total uang yang diperoleh perusahaan mencakup aliran pendapatan, hasil penjualan produk, biaya layanan, dan hasil pendapatan lainnya. Metrik ini dapat membantu Anda memberikan gambaran tentang bagaimana kinerja keuangan perusahaan, melacak kemajuan perusahaan dari waktu ke waktu, dan membantu menentukan produk dan layanan yang paling menguntungkan.

3. Repeat Customer Revenue (RCR)

Repeat customer revenue adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pendapatan yang diperoleh perusahaan dari pelanggan yang telah melakukan lebih dari satu pembelian. Metrics ini penting bagi perusahaan karena membantu menciptakan pelanggan setia, melacak loyalitas pelanggan dari waktu ke waktu, dan mengidentifikasi pelanggan mana yang paling mungkin untuk membeli kembali.

Baca Juga

Itu dia beberapa jenis metrics yang penting Anda pantau dalam bisnis Anda. Pastikan semua upaya pemasaran Anda berhasil diukur dengan cara yang tepat, sehingga menghasilkan insight-insight baru yang berguna bagi pengembangan performa bisnis Anda..

Dapatkan tips dan trik menarik lainnya seputar marketing automation pada blog kami. Ingin memulai email marketing campaign dengan kami, atau sedang mencari rekomendasi marketing automation software? Cek dan daftarkan diri Anda di sini!

(S.A) Edited by (V.V)