Aturan Main Tentang Email Marketing di Berbagai Negara

Pada kali ini kami akan memberikan informasi mengenai regulasi atau aturan yang ditetapkan pada beberapa negara terkait dengan email marketing. Informasi ini termasuk sangat penting, terutama bagi Anda yang memiliki mimpi untuk membesarkan bisnis Anda hingga ke mancanegara.

Yup, dalam membuat dan mengirim suatu email kita tidak dapat main-main atau terkesan asal. Apabila kita menyalahi aturan dalam membuat email pada suatu negara bukan pelanggan yang kita dapat, bisa-bisa justru pelanggaran hukum yang kita dapat.

Okay, untuk negara pertama mari kita menuju ke Argentina. Di Argentina diperlukan adanya suatu persetujuan secara eksplisit. Argentina memiliki masyarakat yang tidak bisa sembarangan untuk dimasukkan ke dalam contact list Anda, sehubungan dengan perlindungan personal data, yang harus dihormati.

Sama seperti Argentina, untuk negara Australia juga mewajibkan adanya suatu persetujuan secara eksplisit. Australia memiliki hukum yang sangat kuat mengenai izin dan perlindungan data privasi. Australian ISPs sangat responsif terhadap permasalahan-permasalahan yang dialami oleh para konsumennya.

Pada negara Belgia, mereka memiliki hukum yang mengatakan bahwa Opt-in diperlukan dan pengirim email harus bertanggungjawab dalam persetujuan merujuk pada teman, serta adanya pengelolaan terhadap opt-out.

Peraturan pada negara Finlandia, semua pesan marketing harus benar-benar jelas ditandai sebagai iklan.

Regulasi di negara Perancis, memerlukan persetujuan dalam mengirimkan email. ISP Perancis secara historis menunjukkan bahwa menerima koneksi yang lebih sedikit membuat waktu pengiriman email menjadi lebih lambat.

Untuk negara Jerman memiliki hukum yang sangat kuat mengenai opt-in. Apabila penerima melakukan opt-out terhadap suatu email, seluruh data mengenai penerima email tersebut harus dihapus dari database si pengirim.

Hong Kong menetapkan harus adanya persetujuan dan harus berbeda dari terms and conditions yang disetujui. Persetujuan harus dibedakan dan mudah untuk dipahami.

Mari kita menuju ke Itali. Di negara ini persetujuan diperlukan untuk pesan pemasaran. Persetujuan end-user diperlukan untuk penggunaan cookie dan pengirim harus memberikan laporan apabila ada data yang akan dibagi dengan pihak ketiga.

Beda lagi di Belanda, pre-checked boxes tidak diperbolehkan dalam salah satu tipe persetujuan.

Untuk di Rusia, disana belum ada hukum privasi elektronik saat ini. ISP seperti Yandex telah mulai menawarkan para pengirim dengan pengetahuan baru dalam campaign.

Regulasi di Spanyol adalah mencegah pemerintah agar tidak mengirimkan daftar email.

Semua konten email harus jelas dan adanya informasi berupa nama pengirim dan judul, alamat yang benar untuk opt-out (harus berada di bagian atas email) serta alamat email pengirim dan nomor telepon harus ditampilkan. Hal itu berlaku untuk negara Jepang. Sekalinya ada yang terlewat, Anda akan terkena pelanggaran di Jepang!

Di Kanada telah berlaku Canadian Anti-Spam Legislation (CASL) sejak 1 Juli 2014. Meminta izin secara eksplisit dan tindakan atas hak pribadi merupakan tindakan yang paling penting.

Mari kita melihat negara Singapura, disana memiliki aturan agar semua email harus terdiri dari tautan unsubscribe, nomor telepon dan alamat pos. Informasi yang diberikan harus dalam Bahasa Inggris. Proses unsubscribe harus segera diurus dalam waktu 10 hari.

Lalu, bagaimana dengan regulasi untuk Indonesia? Sampai saat ini, Indonesia belum memiliki regulasi dalam email marketing. Akan tetapi yang jelas dalam bisnis email marketing, kita dilarang menyalahgunakan data privasi milik orang lain.

Semoga pemerintah Indonesia dapat segera membuat aturan yang jelas untuk bisnis email marketing ya.

Silakan bergabung dengan channel telegram MailTarget. Dapatkan MailTarget newsletter secara gratis! Baca artikel kami lainnya di Blog MailTarget. Penuh dengan berbagai macam update seputar dunia email marketing hanya di MailTarget.
(/D.R)