Bagaimana Cara Mengurangi Bounce Rate?

Bagi Anda yang membuat website dan landing page sebagai strategi bisnis dengan tujuan utamanya yaitu untuk menarik dan mengubah pengunjung situs website menjadi leads. Anda harus memperhatikan hasil rasio bounce rate.

Bounce rate adalah metrik yang menunjukkan persentase audiens yang mengunjungi di salah satu landing page website Anda dan kemudian pergi begitu saja. Hal tersebut bisa dikarenakan mereka tidak menemukan apa yang mereka cari sehingga membuat pengunjung keluar dari halaman website Anda.

Rasio bounce rate yang tinggi juga berarti audiens tidak mencari lebih banyak konten di situs Anda atau menekan tombol Call-to-Action (CTA). Lalu, bagaimana cara menurunkan bounce rate? Lihat penjelasannya di bawah ini!

1. Tingkatkan Kualitas Konten Anda

Audiens tentunya tidak hanya menyukai konten yang relevan sesuai dengan kebutuhannya. Konten yang dibentuk dengan baik dan terstruktur hingga mudah dinikmati audiens membantu meningkatkan pengalaman audiens dan dapat digunakan sebagai cara menurunkan bounce rate.

Misalnya pada site content, hindari paragraf yang panjang dan membosankan. Tambahkan gambar yang relevan sebagai jeda dan gunakanlah sub judul untuk membagi konten Anda menjadi topik yang lebih kecil. Anda juga dapat menggunakan format daftar atau menandai poin utama agar informasi lebih mudah dibaca.

Ketika Anda melakukan ini, Anda akan menghindari higher bounce rate Anda di setiap single page session yang Anda tingkatkan kualitas kontennya. Bahkan, ini akan mengurangi website's bounce rate.

2. Menarik Audiens yang Tepat

Cara menurunkan bounce rate selanjutnya agar strategi bisnis Anda berjalan dengan baik, Anda dapat menarik audiens yang tepat dengan melakukan cara seperti, membuat beberapa landing page dengan konten dan kata kunci yang unik, mempertahankan keywords di posisi pertama, menulis meta description yang menarik dan berguna untuk search engine users, dan tingkatkan penargetan online advertising campaigns.

3. Fokus Terhadap User Experience

Sajikan situs website yang disukai audiens dengan menggunakan tata letak responsif yang terorganisir dengan baik yang memungkinkan navigasi cepat dan mudah di semua platform dan browser, buatlah teks yang dapat dibaca dilihat dari penggunaan font, dan hindari banyak pop-up iklan pada halaman Anda. Hal tersebut memberikan kesan yang bagus terhadap user experience audiens atau pengunjung Anda.

Ketika Anda telah mendapatkan user experience yang baik, keterbacaan, dan call-to-action yang jelas, tentu saja ini akan meningkatkan user engagement dan juga efektif menjadi cara menurunkan bounce rate. Karena perintah yang jelas, audiens akan dengan mudah melakukan interaksi.

4. Percepat Waktu Buka Halaman Anda

Page speed atau kecepatan halaman adalah salah satu alasan utama pengunjung meninggalkan situs website. Perhatikan faktor-faktor yang dapat menyebabkan situs website Anda menjadi lambat. Faktornya dapat disebabkan dari:

  • Ukuran gambar.
  • Konten multimedia yang ditampilkan.
  • Server situs website.

Pastikan kembali untuk menguji kecepatan halaman Anda secara teratur untuk memastikannya berada dalam jangka waktu ideal dalam dua detik atau kurang.

5. Pantau, Uji, dan Optimalkan Website Anda

Pada dasarnya setiap perubahan yang Anda lakukan pada situs website Anda dapat berdampak pada hasil bounce rate dan strategi bisnis Anda. Berdasarkan penempatan iklan hingga konten di halaman tersebut. Dengan pemikiran ini, Anda harus selalu memantau situs website Anda dengan cermat untuk menilai perubahan traffic.

Jika Anda melihat peningkatan pada rasio bounce rate dan terjadi penurunan pengunjung, lakukan A/B Testing untuk menentukan elemen halaman apa yang dapat mempengaruhi traffic website Anda. Dalam bounce rate, tentunya selalu ada ruang untuk melakukan perbaikan. Maka dari itu gunakan alat pengoptimalan yang sesuai untuk mengidentifikasi peluang cara menurunkan bounce rate Anda.

Anda dapat menggunakan Google Analytics untuk memantau apakah Anda memiliki high bounce rate, good bounce rate, average bounce rate, atau berapa page visits dan conversion rate Anda, dan juga data-data yang lain. Memaksimalkan penggunaan tools seperti ini akan membuat kegiatan digital marketing Anda semakin efektif.

6. Tambahkan CTA

Calls to action adalah elemen esensial yang berfungsi sebagai arahan mengenai tindakan lanjutan apa yang seharusnya dilakukan audiens. Apakah membeli produk, men-download e-book, melakukan free trial atau lainnya? CTA adalah kesempatan Anda untuk memotivasi dan mendorong mereka ke dalam tingkatan funnel. Inilah mengapa penting untuk meningkatkan CTA dengan gaya copywriting yang lebih jelas dan menarik.

Link internal maupun eksternal yang dimasukkan ke dalam konten akan membantu pembaca mendapatkan informasi yang berhubungan. Coba bayangkan jika ada setidaknya empat link yang Anda klik.

Jika setiap selesai membaca halaman baru tersebut, Anda harus mengklik “back” untuk kembali ke halaman semula, apa yang Anda rasakan? Tidak menyenangkan bukan? Beberapa tautan yang disematkan tersebut perlu diatur ulang dengan menerapkan open in a new tab. User experience yang meningkat adalah cara menurunkan bounce rate.

8. Buatlah website yang mobile-friendly

Saat ini semakin banyak audiens yang melakukan pencarian melalui seluler, sebuah alasan yang penting untuk memastikan bahwa tampilan website Anda sudah mobile-friendly atau belum. Website yang mobile-friendly tentunya akan meningkatkan lebih banyak traffic sampai konversi. Saat ini, memiliki situs yang responsif ternyata tidak cukup. Perlu fasilitas interaksi versi seluler yang mudah dan nyaman digunakan.

Bayangkan, jika Anda memiliki product page. Di sana terdapat informasi tentang produk-produk Anda dengan tujuan orang-orang akan membelinya. Namun, jika page tersebut memiliki layout yang berantakan ketika di buka melalui mobile, orang-orang tidak akan membelinya karena melihat layout yang berantakan. Untuk itulah diperlukan website yang mobile-friendly.

Baca Juga

Itu dia 8 cara mengurangi bounce rate pada situs website Anda, agar strategi bisnis Anda berhasil dan terhindar dari highest bounce rates. Intinya memiliki situs website dengan menghasilkan bounce rate yang baik membutuhkan pemantauan dan pemeliharaan yang konsisten.

So, are you ready to optimize page on your site and drive audiences viewing more than one page on your website?

Selain itu, dapatkan juga tips dan trik menarik seputar bounce rate lainnya pada blog kami. Ingin memulai email marketing campaign dengan kami? Daftarkan diri Anda di sini!

(S.A) edited by (V.V)