Bagaimana Marvel & Disney Sukses Menciptakan Hype dari Avengers : Infinity War

Kali ini kami akan membahas bagaimana Marvel (uhuk, dan Disney juga) sebagai production dan distribution company dari film dalam membuat dan mempromosikan Avengers : Infinity War yang katanya bakal full of surprise. Hype dari perilisan film ini sudah lama kita rasakan, seperti mulai dari banyaknya spekulasi para fans tentang siapa superhero yang akan mati, atau menebak ending cerita dari film tersebut.

Memang, hype dari Avengers : Infinity War ini sangat terasa, menilik kualitas film-film sebelumnya dari Marvel Studios, tak hanya prekuel dari seri Avengers sendiri, tapi juga film standalone superhero yang ceritanya saling berkaitan atau masih satu universe dengan Avengers : Infinity War. Lalu bagaimana dengan cara mereka menciptakan hype sebesar ini untuk mempromosikan Avengers: Infinity War?

  1. Mereka sangat memahami "medan perang"
    Kami berspekulasi, pihak Marvel Studios dan Disney telah paham betul bagaimana "medan perang" atau dalam arti lain adalah pasar dan target audiens mereka. Walaupun ada kompetitor yang tidak kalah kuat seperti Justice League yang digarap oleh DC Comics dan Warner Bros., atau juga film-film yang lain, mereka tetap percaya diri dengan pasar dan konten mereka.

    Terbukti, sesaat sebelum trailer Avengers : Infinity War dirilis pada 29 November 2017 lalu, mereka merilis sebuah video flashback mengenai trailer seluruh film Marvel Cinematic Universe dari awal hingga akhir yang disertai dengan fan-reaction didalamnya. Hingga saat ini, kedua trailer dari Avengers : Infinity War menempati masing-masing peringkat 1 dan 3 sebagai video yang paling banyak ditonton dalam waktu 24 jam pertama.

    Sejak film ini diumumkan pada 2014 lalu sebagai salah satu dari rangkaian film Marvel Cinematic Universe, bermacam-macam reaksi dan spekulasi mengenai film ini memang sudah marak dibicarakan. Namun, campaign dari Avengers : Infinity War baru berjalan saat fase pasca-produksi mereka saat merilis footage awal dari film tersebut pada event D23 Expo dan San Diego Comic-con 2017 yang membuat Avenger : Infinity War dibicarakan lebih dari 679.000 kali di platform-platform sosial media.
  1. Adanya strategi promosi yang unik
    Marvel Studios dan Disney termasuk great companies yang ada di dunia, sehingga mereka pasti mendapatkan perhatian dari media, tapi itu saja tidaklah cukup. Dalam rangka meningkatkan hype dan juga revenue marketing film ini, dibutuhkan perhatian sekaligus apresiasi dari media mengenai campaign Infinity Wars yang sekarang ini, dan kami pikir Marvel Studios & Disney sudah melakukannya di berbagai lini pada campaign mereka.

    Namun, ada satu strategi promosi mereka yang paling unik menurut kami, yaitu ketika pihak Marvel mengumumkan tanggal maju dari premiere film Avengers: Infinity Wars dengan cara yang benar-benar berbeda dan sangat brilian dengan menggunakan akun twitter Robert Downey Jr (@RobertDowneyJr) yang sedang berinteraksi langsung dengan akun twitter Marvel Studios (@MarvelStudios).
Salah satu strategi promosi film Avengers : Infinity War

Selain itu, Marvel dan Disney juga menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan ternama lainnya dalam melakukan promosi film seperti Coca-cola, American Airlines dan masih banyak lagi. Diperkirakan oleh Deadline Hollywood, pendapatan media dan promosi dari Avengers : Infinity War mencapai 150 juta dollar, sehingga mereka menobatkan film ini sebagai film Marvel Cinematic Universe yang memiliki pendapatan media dan promosi terbesar sejauh ini.

Jadi, campaign dari Avengers: Infinity War membuktikan bahwa kekuatan dari keseriusan dalam produksi konten mampu menciptakan hype yang sesuai dengan market kita. Semoga bermanfaat!

Subscribe newsletter kami di sini , gratis! Dapatkan tips menarik langsung ke dalam inbox Anda, atau bergabunglah dengan channel telegram kami dan dapatkan informasi seputar MailTarget. Baca artikel lainnya mengenai email marketing di blog MailTarget.
(L.K)


MailTarget.co adalah sebuah perusahaan SaaS (software as a service) yang membuat email system dengan teknologi artificial intelligence.