Berapa Sering Anda Harus Mengirim Email

Anda tentu sudah mengerti bahwa Anda harus menggapai orang-orang yang terdaftar di dalam email list, tanpa harus membuat mereka merasa terganggu dengan kiriman Anda. Apabila para pelanggan sudah merasa terganggu, jangan harap mereka membaca email Anda.

Boro-boro membaca, belum sampai membuka email sudah di-report-as- spam. Duh, jangan sampai deh hal itu terjadi. Namun, bagaimana caranya?

Permasalahan di atas tentu saja berhubungan dengan jadwal pengiriman pesan kepada para customer. Kemudian memunculkan pertanyaan lain, seberapa sering seharusnya kita mengirim email? Sebenarnya tidak ada jawaban yang pasti untuk pertanyaan-pertanyaan di atas.

Tidak ada jawaban one-size- fits-all. Akan tetapi, ada beberapa langkah yang harus diketahui agar dapat menentukan seberapa sering kita harus mengirim email.

Berikut langkah-langkahnya:

  1. Evaluasi apa yang sudah dilakukan
    Untuk dapat mempelajari apa yang sudah Anda lakukan dengan pengiriman email,Anda cukup menjawab pertanyaan ini.

    - Berapa sering Anda mengirim?

    - Apakah konsisten?

    - Apakah sudah mengetahui dampaknya?

    - Apakah ada penurunan subscribers?

    Gunakan jawaban tersebut untuk menjadi patokan bisnis Anda. Dengan mengetahuinya, Anda akan mengatahui kapan orang-orang membutuhkan email Anda. Lalu dengan mengetahui penurunan subscribers, Anda akan mengetahui bahwa email Anda mempunyai hasil yang tidak diharapkan.

  2. Pahami Tujuan Anda
    Sama seperti poin sebelumnya, Anda hanya perlu menjawab pertanyaan ini;

    - Apa goals dari email marketing Anda?

    - Informasi apa yang dibutuhkan orang untuk melakukan sesuatu?

    - Bagaimana cara yang tepat untuk menyampaikan informasi ini?

    Pahami tujuan Anda dan apa yang dibutuhkan oleh orang lain, karena hal itu akan mempermudah Anda mengetahui kapan Anda sebaiknya mengirimkan email. Biasanya, poin di atas akan disandingkan dengan momen yang ada saat ini. Semisal hari raya, pesta diskon, atau pun fun fact yang berhubungan dengan momen besar.

  1. Fokus Terhadap Audience
    Langkah berikutnya adalah mengetahui tipe orang seperti apa yang ada dalam list Anda. Anda bisa mengetahui hal ini dengan melihat email reports Anda. Mailtarget sebagai email marketing software (EMS), memberikan report berupa response analysis sehingga Anda dapat mengenal audience dengan lebih dekat dan Anda dapat menentukan strategi penjualan Anda berikutnya.

    Untuk mengetahui lebih dalam tentang orang-orang yang ada dalam list Anda, juga bisa dilakukan dengan survey. Tanyakan pada mereka apa yang mereka harapkan dari bisnis Anda dan seberapa sering mereka ingin dikabari tentang produk Anda.

  2. Gabungkan Semua
    Setelah menjalankan langkah di atas, Anda pasti bisa memahami kapan pelanggan Anda membutuhkan email Anda, seberapa sering Anda harus mengirim, dan mengetahui apa yang mereka inginkan. Mengetahui apa yang mereka inginkan terkadang bertabrakan dengan produk yang Anda tawarkan. Untuk itu, perlu adanya penggabungan antara konten email dan produk yang Anda tawarkan agar bisa berhubungan.

Sudah tahu kapan Anda harus mengirim email kepada pelanggan Anda? Ingat, berhati-hatilah jika email Anda berubah menjadi spam. Untuk itu seperti yang telah kami jelaskan di atas, adanya keperluan untuk melihat email reports supaya kita bisa belajar dari kesalahan.

Good Luck!

Jika Anda menyukai artikel ini, silakan bergabung dengan MailTarget newsletterdi sini. Baca juga artikel-artikel lain seputar email marketing di blog MailTarget dan jangan lupa bergabung di channel Telegram MailTarget untuk informasi lainnya seputar MailTarget dan berita-berita terbaru.
(/D.R)


MailTarget.co adalah sebuah perusahaan SaaS (software as a service) yang membuat email system dengan teknologi artificial intelligence.