Berbagai Aturan Email Marketing yang Perlu Anda Ketahui

Di dunia ini tiap hal tentu memiliki aturan. Tidak ketinggalan dengan email marketing, pelaku bisnis harus mengetahui aturan-aturan apa aja sih yang terdapat pada email marketing.

Keberadaan aturan dalam email marketing dapat memberikan hak kepada penerima jika mereka merasa terganggu. Kami pernah menuliskannya sedikit di sini.

Lalu apa saja aturan yang harus Anda patuhi itu?

Berikut adalah aturan-aturan yang perlu diingat setiap kali Anda membuat dan mengirimkan email marketing campaign:

  1. Gunakan Informasi yang Jujur
    Jangan memberikan informasi yang salah atau menyesatkan pada beberapa komponen seperti "To", "From," dan "Reply". Informasi yang Anda berikan harus akurat, jadi penerima tahu siapa yang mengirim pesan tersebut.

    Hukum ini berfokus pada kejujuran. Saat Anda mengirim email, pastikan nama pengirim dan penerima email sudah jelas. Anda harus menyertakan nama orang atau nama perusahaan yang mengirimkan email. Yups, informasi harus sejelas mungkin. Para penerima email memiliki hak untuk tahu loh dari mana email tersebut dikirim.

  2. Subjek Email Tidak Menipu
    Jangan gunakan baris subjek yang memberikan kesan menipu. Anda bisa melakukan hal sekreatif mungkin dengan baris subjek agar membuatnya menarik, tapi jangan coba-coba mengelabui pembaca. Subjek yang Anda tulis harus mencerminkan isi email.

  3. Identifikasi Email sebagai Iklan
    Pastikan orang tahu bahwa apa yang Anda kirim adalah iklan atau promosi. Dengan kata lain, jangan gunakan baris subjek seperti, "Update Your Account" atau yang serupa agar pembaca percaya bahwa Anda berbagi informasi yang relevan dengan akun mereka padahal Anda mempromosikan baris produk yang baru. Tentu saja jika kita diposisi mereka, kita akan merasa malas untuk membuka email selanjutnya atau bahkan melakukan unsubscribe. Such a nightmare, right?

    Tegaskan bahwa email Anda adalah iklan, namun bagaimana caranya Anda mengatakan hal ini kepada pembaca? Bukan berarti Anda harus menambahkan kalimat ‘ini adalah iklan’ loh. Coba gunakan cara yang lebih halus. Sebenarnya, hal ini tidak terlalu penting jika Anda telah mengantongi izin dari kontak yang Anda kirimi email. Jadi, sebaiknya kamu tidak membeli email list ya.

  4. Berikan Alamat yang Jelas
    Berikan alamat perusahaan Anda yang sebenarnya (alamat jalan, P.O. box, atau kotak surat) pada email yang dikirim. Dalam setiap email harus mengandung alamat fisik dari seseorang atau perusahaan yang mengirim email. Ini akan menunjukkan bahwa perusahaan Anda memang kredibel.

  5. Berikan Pilihan untuk Berhenti Berlangganan
    Biarkan penerima tahu bagaimana mereka bisa berhenti menerima email dari Anda. Sertakan penjelasan secara jelas tentang bagaimana mereka dapat memilih untuk unsubscribe dari daftar email Anda.

    Jika subscriber ingin berhenti berlangganan (unsubscribe), mereka harus dapat melakukannya dengan semudah mungkin. Oleh karena itu, Anda harus menambahkan pilihan unsubscribe dalam setiap email. Anda dapat menempatkannya pada footer email dalam bentuk tautan. Sekali lagi kami tekankan, unsubscribe tidak boleh terlalu rumit.

  1. Hormati Keputusan Pelanggan yang Ingin Unsubscribe
    Respon permintaan opt-out secepat mungkin. Anda memiliki waktu maksimal 10 hari kerja untuk merespon permintaan unsubscribe pelanggan.

    Jika seseorang memilih untuk unsubscribe, maka Anda harus menghormati keputusan tersebut. Tidak boleh ada pungutan biaya pada proses ini. Anda juga tidak boleh menjual informasi mengenai kontak yang telah melakukan unsubscribe kepada siapa pun.

  2. Perhatikan Penyedia Email Provider yang Anda Gunakan
    Jika Anda menggunakan suatu email provider untuk mengelola email marketing perusahaan, maka semuanya masih memiliki tanggung jawab hukum untuk mematuhi undang-undang.

    Poin ini menunjukkan bahwa Anda harus tetap mematuhi hukum, meskipun menggunakan bantuan pihak ketiga untuk menangani email marketing perusahaan Anda. Kedua perusahaan, baik yang menggunakan jasa maupun yang menyediakan jasa email marketing, harus sama-sama bertanggung jawab. Jadi pastikan penyedia layanan yang Anda gunakan telah mematuhi hukum ini.

Overall, sebenarnya aturan-aturan di atas mudah untuk dilakukan dan memiliki tujuan yang baik. Hukum tersebut mengingatkan bahwa pengirim email dilarang melanggar hak penerima email. Pastikan Anda telah mematuhi hukum-hukum di atas.

Terus update informasi Anda melalui blog MailTarget. Dapatkan tips menarik seputar email marketing langsung ke inbox Anda dengan subscribe newsletter kami di sini, atau bergabung dengan channel telegram MailTarget.


MailTarget.co adalah sebuah perusahaan SaaS (software as a service) yang membuat email system dengan teknologi artificial intelligence.