Berbagai Macam Tantangan yang Dihadapi oleh Pebisnis UKM

Dalam beberapa tahun menjalankan bisnis, usaha kecil menengah (UKM) menghadapi berbagai jenis tantangan. Beberapa lebih sulit dari yang lainya. Berdasarkan U.S. Bureau of Labor Statistics, sekitar 20% dari usaha kecil gagal dalam tahun pertama. Pada akhir tahun ke lima, 50% menurun, dan setelah 10 tahun, jumlahnya meningkat hingga 80%.

Dengan survival rates seperti itu, mudah dipahami mengapa wajah bisnis pada tahun-tahun pertama terlihat ragu-ragu. Tapi faktanya, banyak masalah bisnis yang sebenarnya dapat diatasi, dari kesulitan menemukan pelanggan, mengumpulkan leads, dan membangun email list. Cara yang paling mudah adalah dengan mempekerjakan orang yang tepat dan menyeimbangkan kualitas dengan pertumbuhan. Suatu saat, Anda akan menyadari bahwa Anda perlu melangkah mundur, ambil waktu untuk memahami pain point yang pernah Anda alami, dan berpikir ulang mengenai strategi Anda.

Dalam artikel ini, Anda akan memahami 6 tantangan yang pasti dihadapi oleh small medium business (atau bisa disebut juga bisnis UKM), dan bagaimana cara mengatasinya.

  1. Menemukan pelanggan
    Ini bukan hanya masalah yang akan dialami oleh para pebisnis UKM. Anda perlu tahu bahwa perusahaan seperti Apple atau Toyota atau McDonald’s tidak hanya duduk dan menunggu leads datang, bahkan perusahaan terbesar, tersukses memiliki orang yang bekerja keras setiap hari untuk menemukan para pelanggan baru.

    Tapi bagi pebisnis UKM menemukan pelanggan dapat menjadi hal yang sangat sulit. Contohnya, terlihat begitu banyak channel yang dapat Anda pilih untuk menjadi media promosi, namun bagaimana Anda tahu mana yang harus diprioritaskan?

    Cara mengatasinya :
    Mulai dengan membayangkan siapa pelanggan ideal Anda. Anda harus memastikan bahwa Anda menyebarkan informasi pada orang yang tepat.
    Gali ide tentang target pelanggan Anda, seperti: apa yang mereka lakukan, dimana mereka menghabiskan waktu online dengan membangun buyer persona. Fokus pada satu hal yang benar-benar dapat meningkatkan hasil bisnis Anda. Sekali Anda membangun buyer personas, Anda dapat mulai membuat  konten dan ajukan pada calon pelanggan Anda di tempat mereka terbiasa online.

  2. Mempekerjakan orang bertalenta
    Ini bisa jadi adalah tantangan terbesar bagi small medium business. Terutama karena para pebisnis UKM terbiasa merasa kekurangan sumber daya saat akan memulai. Mempekerjakan karyawan baru adalah masalah besar dengan proses yang kompleks, dan biayanya tentu cukup besar bagi kebanyakan perusahaan. Dan jika Anda tidak dapat mengendalikanya dengan benar, akan menjadi semakin mahal.

    Cara mengatasinya :
    Buat pemikiran yang sederhana : kirim deskripsi pekerjaan, pilih cv yang masuk, buat keputusan. Sangat penting untuk menentukan waktu yang signifikan selama proses hiring. Jangan hanya puas dengan karyawan yang baik jika Anda dapat mendapatkan karyawan yang sempurna, meskipun hal ini membutuhkan waktu yang lama.
    Sama seperti membuat buyer personas untuk pelanggan Anda, buat candidate personas untuk calon karyawan Anda. Personas Anda tentu harus berbeda untuk tiap posisinya tergantung kebutuhan Anda.

  3. Menyebarkan kesadaran terhadap brand Anda
    Mungkin Anda berpikir bagaimana brand yang besar saat ini sepertinya muncul entah dari mana. Akan tetapi, bagaimana bisa mereka menjadi sangat terkenal? Bagaimana mereka bisa tumbuh dengan cepat? Dapatkah bisnis Anda tumbuh seperti itu?

    Tentu saja tidak mudah. Perusahaan yang saat ini sudah sangat besar merupakan hasil dari kerja keras dan juga berbagai macam kegagalan. Tapi ada beberapa strategi untuk menyebarkan informasi kepada banyak orang mengenai brand Anda dan membangun suatu reputasi yang dapat Anda mulai sekarang.

    Cara mengatasinya :
    Ada banyak cara untuk menyebarkan *brand awareness *kepada orang-orang,  tapi ada 3 cara yang patut Anda coba :

    • PR (Public Relation), lebih sedikit membayar untuk sebuah titik dalam sebuah blog dan lebih banyak fokus pada suara dan menemukan tempat Anda dalam pasar.
    • Co-marketing, bekerja sama dengan brand lain dapat membantu Anda menerima image dan reputasi mereka untuk menyuarakan brand Anda di luar jangkauan dari pasar Anda.
    • Blogging, menjalankan blog dengan kualitas tinggi juga akan sangat membantu Anda dalam membangun brand awareness. Tidak hanya mengarahkan traffic ke ke website Anda dan mengubah traffic menjadi leads, tapi juga membantu Anda mendapatkan otoritas dalam industri dan kepercayaan dari pelanggan Anda.
  4. Membangun email list
    Apakah Anda tahu jika email marketing database Anda dapat turun sebanyak 22.5% setiap tahun? Itu artinya Anda harus meningkatkan email list Anda setidaknya seperempat untuk dapat menutupi angka tersebut. Hal tersebut adalah tugas tim marketing mencari cara untuk terus menambah email baru ke dalam list Anda.

    Tapi apa yang orang-orang sebut sebagai “membangun email list” kebanyakan sebenarnya adalah membeli email list, dan ini bukanlah ide yang baik. bukan hanya email deliverability dan IP reputation terancam, tapi juga menghabiskan uang. Kami pernah menuliskan artikel mengenai bahayanya membeli email list di sini. Jika Anda masih melakukan hal ini, sekarang saatnya Anda berubah.

    Cara mengatasinya :
    Dari pada membeli email list, bangun opt-in. Sebuah opt-in terdiri dari subscriber yang secara suka rela memberikan alamat email mereka untuk Anda kirimi email. Salah satu cara terbaik untuk membangun opt-in list adalah dengan membuat suatu konten yang menarik dan memudahkan orang-orang untuk subscribe. Anda bingung dimana titik letak untuk menempatkan opt-in form Anda? Silakan baca artikel kami berikut ini.

  5. Lead generation
    Masalah lain dari para pebisnis UKM adalah lead generation, lebih spesifik lagi, mendapatkan cukup banyak leads untuk membuat tim sales bahagia. Jika Anda merasa demikian, Anda tidak sendirian : hanya 1 dari 10 marketer merasa bahwa* lead generation campaign* mereka efektif.

    Tapi mendapatkan leads yang memiliki kuantitas dan kualitas adalah objektifitas yang paling penting dari tim marketing.

    Cara mengatasinya :
    Untuk membuat proses lead generation bekerja bagi bisnis Anda, terlebih dahulu Anda harus melakukan optimasi website Anda. Website Anda adalah alat paling penting untuk merubah prospek menjadi pelanggan. Lihat website Anda dan tanyakan ini pada diri Anda sendiri :

    • Apakah halaman landing page Anda dapat memandu para pengunjung untuk melakukan sebuah aksi, atau membuat mereka bertanya-tanya tentang apa yang harus mereka lakukan selanjutnya?
    • Apakah Anda membuat landing page yang berbeda untuk setiap campaign yang Anda jalankan?
    • Apakah Anda memiliki CTA pada setiap postingan blog? Apa Anda memiliki blog?
  6. Menyeimbangkan kualitas dan pertumbuhan
    Setiap bisnis memiliki situasi yang berbeda-beda pula. Tapi Anda akan melihat masalah ini timbul pada setiap area bisnis, seperti : dalam pengembangan produk, dalam membuat dan memasarkan konten, saat hiring, dan lainnya. Contohnya, banyak bisnis yang mendorong pertumbuhan berapapun harganya, dan hal tersebut dapat menumbuhkan perusahaan Anda terlalu cepat, artinya Anda juga harus mencari karyawan dengan cepat. Anda akan merasa kesulitan karena butuh waktu untuk melatih mereka. Dan jika Anda tidak melatihnya dengan baik, mereka dapat berakhir pada kerjaan dengan hasil yang tidak maksimal.

    Cara mengatasinya :
    Untungnya ada jawaban yang sempurna untuk hal ini, ”tergantung pada posisi Anda dalam business lifecycle”.
    Masalahnya bukan pada obsesi terhadap setiap detail, tapi obsesi terhadap detail yang benar. Obsesi terhadap kesempurnaan produk, contohnya, mungkin tidak sepenting obsesi terhadap pelayanan pelanggan. Sangat baik untuk tidak mengindahkan ketakutan Anda dan meluncurkan produk yang tidak sempurna karena Anda dapat terus memperbaikinya. Lagi pula, sekali produk Anda sampai ke tangan pelanggan, Anda dapat belajar dengan cepat apa yang bekerja dan apa yang tidak.

Tentu saja dalam menjalankan suatu bisnis tidak ada jalan yang mudah. Suatu perusahaan yang besar pun sudah melewati berbagai macam masalah agar menjadi perusahaan sebesar itu. Tidak ada cara yang instant, Anda perlu bekerja ekstra keras dalam menjalankan suatu bisnis.

Jika Anda menyukai artikel ini, kami mengirimkan newsletter yang berisikan tips & perkembangan seputar email marketing gratis, silakan bergabung disini. Baca juga artikel-artikel lain seputar email marketing di blog MailTarget dan jangan lupa bergabung di channel Telegram MailTarget untuk informasi lainnya seputar MailTarget dan berita-berita terbaru. Stay tuned!