9 Strategi untuk Menghemat Biaya Pembuatan Aplikasi Android
Dalam rangka memperluas jangkauan bisnis dan meningkatkan keterlibatan pelanggan, aplikasi Android kerap dimanfaatkan sebagai salah satu saluran pemasaran. Misalnya jika Anda mengelola bisnis retail, Anda bisa membuat aplikasi sendiri sebagai platform jualan.
Di kesempatan lain, aplikasi Android dapat menjadi channel yang baik untuk menyebarkan informasi. Contohnya pada pelaksanaan event, sebagai hiburan dan penyampaian berita-berita terkini, juga banyak lainnya. Maka tidak heran jika jasa pembuatan aplikasi terus meningkat jumlahnya di pasaran.
Sayangnya, yang menjadi persoalan para pebisnis pemula atau penyelenggara event di luar sana adalah biaya yang perlu dikeluarkan. Harga yang dipatok untuk satu aplikasi sederhana bisa jadi sangat mahal dan tidak sebanding dengan apa yang didapat. Untuk itu, artikel ini kami hadirkan kepada Anda yang ingin menghemat biaya pembuatan aplikasi Android.
Ikuti artikel ini sampai akhir untuk melihat tips atau strategi mana yang bisa Anda terapkan dalam kebutuhan bisnis maupun personal Anda.
1. Perjelas Tujuan Aplikasi
Akan sangat sia-sia dan membuang biaya jika Anda membuat aplikasi hanya karena ingin mengikuti tren. Anda harus benar-benar pahami terlebih dahulu tujuan aplikasi yang hendak Anda buat. Apakah Anda ingin memanfaatkannya sebagai sales platform, atau Anda justru ingin mendapat keuntungan dari unduhan aplikasi tersebut di Play Store. Sebagai marketing channel pendukung, atau itu justru produk utama dalam bisnis Anda, dan sebagainya.
Dengan memperjelas tujuan aplikasi, Anda akan mendapat gambaran alur mengenai jalannya aplikasi tersebut nantinya. Dimulai dari kebutuhan fitur-fitur yang harus ditambahkan, desain tampilan, proses perilisan dan pemasarannya, hingga income yang didatangkan.
Nah, melalui rancangan alur inilah Anda bisa melihat lebih jelas pengalokasian dana yang perlu dilakukan. Dengan begitu, Anda bisa berfokus pada hal-hal yang paling penting sehingga menekan biaya tambahan lain yang bisa saja diabaikan.
2. Lakukan Riset Pasar
Kedua, jika ingin menghemat biaya pembuatan aplikasi Android, ada baiknya Anda melakukan riset pasar. Cobalah bandingkan tren harga yang dipatok oleh para penyedia jasa pembuatan aplikasi jika Anda berniat menggunakan mereka. Jika tidak, Anda bisa melihat standar upah para developer lepas.
Pada kasus di mana Anda ingin membangun sendiri aplikasi Anda, Anda bisa melakukan riset tools. Misalnya, database mana yang harus Anda gunakan dan metode pengiriman data seperti apa yang paling efektif untuk Anda pakai. Dengan terjun langsung ke pasar, Anda akan memiliki bekal perbandingan yang cukup untuk menghemat pengeluaran Anda sendiri.
3. Pertimbangkan Penggunaan Open Source
Melanjutkan poin sebelumnya, jika Anda melihat tren pengembangan aplikasi Android saat ini, Anda mungkin menemukan opsi platform open source. Ini dapat menjadi pertimbangan alternatif bagi Anda yang ingin menghemat biaya pengembangan aplikasi.
Tidak ada salahnya menggunakan tools dan platform terbuka dan gratis seperti Android Studio dan Eclipse. Ada cukup banyak perusahaan agensi dan developer hebat yang juga masih memakai platform-platform gratis semacam itu. Terlebih, jika aplikasi yang hendak Anda kembangkan masih tergolong sederhana baik dari sisi desain dan engine.
4. Gunakan Framework
Framework seperti React Native, Ionic, dan Flutter dapat membantu Anda untuk menghemat biaya dan waktu pengembangan aplikasi Android. Selain lebih mudah dan cepat secara pengerjaan, framework juga dapat masuk ke beberapa platform berbeda, sehingga Anda dapat menyesuaikannya.
5. Pilih Jasa Pengembang Aplikasi yang Terbaik
Kembali ke opsi di mana Anda ingin menggunakan layanan pembuat aplikasi, saran terbaik yang bisa kami lakukan adalah memilih yang terbaik. Ukuran terbaik di sini tentu dilihat dari segi biaya dan hasil pengerjaan serta pelayanan lanjutan yang didapat.
Jika hanya menilik harganya, tersedia banyak sekali pilihan yang menawarkan biaya rendah. Sebut saja para freelance developer yang baru mengawali kariernya. Mereka cenderung bersedia dibayar rendah untuk sebuah aplikasi yang cukup rumit.
Namun, itu saja tidak cukup. Anda harus memastikan bahwa hasil pengerjaan yang akan Anda dapatkan juga sepadan dengan pengeluaran yang telah Anda habiskan. Jangan lupakan aspek pelayanan lanjutan, seperti ketika ada error atau keperluan update yang Anda butuhkan.
Cobalah untuk memastikan semua itu di awal, sehingga Anda tahu berapa total biaya yang Anda butuhkan sampai di tahap pemeliharaan. Berhati-hatilah dengan tambahan biaya yang bisa muncul di tengah-tengah kontrak.
6. Ambil Paket Layanan
Untuk mengantisipasi hal yang kami sebutkan sebelumnya, kami sarankan Anda mengambil paket layanan. Misalnya, Anda berniat menyelenggarakan sebuah event dan butuh aplikasi Android untuk proses registrasinya. Anda bisa merekrut sebuah tim yang akan menangani semua hal teknis, termasuk alur penyebaran informasi, sistem registrasi, pendataan peserta saat hari-H acara, hingga dokumentasi selepas acara.
Contoh untuk ini telah kami lakukan pada penyelenggaraan event APMF Bali 2022 bersama Madre Indonesia. Anda bisa melihat cerita selengkapnya di sini.
7. Fokus pada Fitur Penting
Jika Anda sangat butuh aplikasi namun belum memiliki cukup biaya, usahakanlah untuk hanya fokus pada fitur penting. Memang betul, UI/UX sangat berpengaruh dan tak kalah pentingnya dari sekadar fungsi aplikasi itu sendiri. Namun, hal itu bisa disesuaikan belakangan ketika biaya Anda sudah cukup terkumpul. Sementara ini, fokuskan saja pengembangan pada fitur-fitur utama yang selaras dengan tujuan Anda.
8. Terapkan Desain yang Sederhana
Dari segi desain, Anda juga tidak perlu memaksakan untuk meniru gaya aplikasi-aplikasi modern dari brand ternama. Asalkan tampilannya memudahkan dan tidak mengganggu pengguna, itu sudah cukup. Seperti sebelumnya, Anda juga bisa selalu membuat pengembangan dan penyesuaian di masa mendatang.
9. Lakukan Pengujian Rutin
Meskipun Anda membutuhkan source untuk pekerjaan ini, namun penghitungannya akan jauh lebih hemat dibanding jika nantinya muncul masalah tiba-tiba yang membutuhkan revisi besar. Memantau dan melakukan pengujian rutin dapat memberi Anda informasi tentang apa yang perlu disiapkan jika nantinya terjadi sesuatu.
Itu dia tips dan strategi yang dapat kami sampaikan untuk menghemat biaya pembuatan aplikasi Android. Bagaimana? Apakah Anda masih ingin bertahan dengan cara-cara lama dan membayar mahal untuk sebuah aplikasi sederhana?
Terapkan cara-cara di atas dan baca tips lainnya mengenai pemanfaatan teknologi dalam bisnis dan marketing di blog kami. Sementara itu, untuk menikmati layanan email marketing dan landing page builder kami, silakan daftarkan diri Anda di sini. Info lebih lanjut mengenai kerja sama event dan pembuatan aplikasi juga bisa Anda tanyakan langsung kepada tim kami di sini.
(V.V)