Bukan Hanya Tentang Menulis: 5 Perks of Being a Content Writer

Apa yang pertama kali melintas dalam pikiran Anda ketika mendengar istilah content writer? Well, sesuai kata pembentuknya, kebanyakan akan menjawab content yang berarti konten dan writer yang berarti penulis. Tidak salah memang, untuk menyebut content writer sebagai seseorang yang kerjanya menulis konten. Itu akan menjadi salah, ketika pemahaman Anda berhenti di sana.

Pada kenyataannya, menjadi content writer bukan hanya tentang menulis. Anda akan menjumpai lebih banyak keseruan dan tantangan dalam pekerjaan ini.

Sometimes you have to be water

Sebagai content writer, Anda harus selalu bisa menyesuaikan diri dengan tempat di mana Anda bekerja. Untuk itu, Anda perlu menguasai berbagai jenis konten dan gaya penulisan yang berbeda.

Misalnya, Anda harus bisa menulis artikel dengan gaya penulisan dan bahasa yang condong ke arah teknikal untuk publikasi di bidang keuangan atau teknologi. Di saat yang sama, Anda juga harus bisa menulis dengan gaya yang lebih ringan dan menghibur untuk situs web entertainment atau gaya hidup.

Contoh lainnya, jika Anda menulis untuk tujuan marketing, konten-konten yang Anda buat harus mengarah ke sana. Misalnya dengan membuat artikel-artkel informatif yang disisipi kalimat soft selling. Lain halnya jika Anda bekerja di media yang menjadikan konten sebagai sumber pemasukan utama. Maka variasi, jumlah terbit harian, dan format konten yang Anda buat harus menjadi perhatian utama.

Kecuali Anda menulis untuk diri sendiri, tulisan Anda harus selalu bisa menyesuaikan permintaan 'user'. Oleh sebab itu, seorang content writer perlu memiliki kemampuan layaknya air yang dapat menyesuaikan diri pada setiap tempat yang berbeda. Seorang content writer yang baik harus mampu beradaptasi dengan berbagai jenis tuntutan gaya penulisan dan konten yang berbeda.

Most of the time you are the mind readers

Menjadi content writer, seringkali Anda harus menjadi "pembaca pikiran". Tidak bisa Anda menulis sebuah kalimat tanpa terlebih dahulu memikirkan apa yang ingin target audience Anda baca.

Di sinilah seorang content writer dituntut memiliki analytical thinking dan empati yang bagus. Dimulai dari mendata siapa saja yang akan menjadi target audience tulisan, lalu membuat hipotesis terkait preferensi gaya bahasa, platform, kecenderungan metode baca, dan hal lain yang diperlukan.

Hal ini akan membantu Anda menulis konten yang tidak hanya informatif, tetapi juga bisa menginspirasi dan menggerakkan pembaca untuk melakukan tindakan yang lebih baik. Seorang content writer yang sukses harus bisa memahami kebutuhan dan keinginan target audience-nya tanpa mengabaikan tujuan awal konten tersebut dibuat.

Every day is research day

Seorang content writer perlu terus mengumpulkan informasi terbaru, melakukan riset secara teratur, dan terus belajar agar bisa menciptakan konten yang informatif dan relevan. Setiap topik yang diambil akan membutuhkan riset dan pemahaman yang lebih dalam agar bisa menulis dengan baik dan memberikan nilai tambah bagi pembaca.

Riset bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti membaca buku dan artikel, menghadiri konferensi atau seminar, melakukan wawancara dengan ahli di bidang tersebut, hingga melakukan survei kepada target audience. Riset yang dilakukan secara teratur akan membantu Anda menghasilkan konten yang berkualitas dan relevan dengan topik yang sedang dibahas.

Creative and critical thinking is a must

Sebagai content writer, kemampuan berpikir kreatif dan kritis sangatlah penting. Setiap konten yang Anda buat harus menarik dan informatif, serta mampu memecahkan masalah yang dihadapi pembaca. Oleh karena itu, seorang content writer perlu mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan kritis.

Kemampuan berpikir kreatif diperlukan untuk menciptakan ide-ide baru dan unik dalam konten yang dihasilkan. Content writer harus mampu mengembangkan ide-ide yang tidak konvensional dan menghadirkan sudut pandang baru dalam topik yang sedang dibahas.

Sementara itu, kemampuan berpikir kritis dibutuhkan untuk mengevaluasi informasi dan memastikan bahwa konten yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Content writer perlu mengevaluasi kebenaran informasi yang ditemukan, melakukan analisis yang mendalam, dan menyajikan informasi secara objektif dan akurat.

Dalam keseluruhan, kemampuan berpikir kreatif dan kritis adalah hal yang penting bagi seorang content writer untuk menciptakan konten yang menarik, informatif, dan berkualitas.

They call you Walking-Dictionary

Akibat tuntutan dan kebiasaan di tempat kerja yang mengharuskan penggunaan tata bahasa dan pemilihan diksi yang tepat, seringkali seorang content writer spontan mengoreksi kalimat orang lain. Tak hanya itu, rekan-rekan kerja Anda juga kerap menjadikan Anda sebagai tempat bertanya akan ejaan dan arti dari istlah-istilah sulit. Oleh sebab itu, Anda mungkin sering dijuluki "Walking-Dictionary" oleh orang-orang di sekitar Anda.

Sekarang, apakah Anda sudah memiliki gambaran tentang content writer? Menjadi content writer bukan hanya tentang menulis. Selain kemampuan menulis, seorang content writer harus mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan target audience, membaca pikiran, melakukan riset secara teratur, berpikir kreatif dan kritis, serta memiliki pemahaman dan kemampuan bahasa yang baik.

Dalam keseluruhan, pekerjaan sebagai content writer memberikan banyak keseruan dan tantangan yang dapat memperkaya pengalaman dan kemampuan Anda sebagai seorang penulis.

Baca Juga

Ingin mengetahui lebih lanjut terkait terkait sharing-sharing MPeople lainnya? Kunjungi blog kami di sini!

(Vina Vinesta)