5 Cara Branding Produk Kelas Dunia yang Bisa Anda 'Contek'

Apple, Nike, Coca Cola, Gojek, Gucci. Anda pasti mengenal merek-merek raksasa kelas dunia tersebut bukan? Rasanya tidak mungkin jika Anda belum pernah mendengarnya, walau hanya satu kali. Tapi, pernahkah Anda berpikir bagaimana cara branding produk dan cara memasarkan produk yang mereka lakukan hingga bisa menjual produk mereka serta menjadi strong brands seperti itu?

Jangan dulu memikirkan sebuah proses yang rumit dengan biaya luar biasa besar. Semua bisnis memiliki kesempatan yang sama, termasuk bisnis Anda. Kuncinya terletak pada branding dan strategi pemasaran yang tepat.

Untuk itu, kami akan berbagi cara branding produk kelas dunia yang dapat Anda pelajari dan terapkan. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Pertama-tama, Anda perlu tahu lima poin utama dalam branding strategy. Ini adalah tentang bagaimana Anda membuat orang-orang mengingat merek Anda, bahkan jika mereka tidak menggunakannya. Berikut ini cara untuk membuat brand Anda diingat.

1. Focus

Anda mungkin berpikir bahwa menyediakan semua kebutuhan konsumen dalam satu brand adalah strategi yang bagus. Memang benar, namun di saat yang sama hal itu juga akan menurunkan kekuatan brand Anda.

Sebut saja Anda mengelola bisnis retail pakaian. Anda boleh saja meluncurkan produk lain yang berhubungan dengan pakaian seperti sepatu, topi, hingga perhiasan dan aksesoris lain. Namun, cara branding produk Anda harus tetap berfokus pada pakaian. Ini penting untuk mematri kekuatan brand Anda di kepala calon konsumen, calon pelanggan/customers.

Contoh Real Case:

Logo Starbucks

Apa yang Anda pikirkan saat mendengar Starbucks? Ya, Kopi! Starbucks adalah jaringan kedai kopi terbesar di dunia. Meskipun saat ini Starbucks juga menjual jenis minuman lain dan berbagai makanan pendamping, fokus branding produk mereka tetap pada kopi. Ini menjadikan nama besar Starbucks sebagai merek kopi dunia tetap kuat dan melekat pada ingatan orang.

2. Simplicity

Cara branding yang kerap dilakukan merek-merek besar dunia adalah membuat desain logo brand yang sederhana dan mudah dikenali. Lagi-lagi tujuannya untuk meningkatkan awareness konsumen tentang brand tersebut. Gaya yang simpel juga cenderung menimbulkan kesan yang lebih berkelas. Hingga akhirnya tak jarang, seorang konsumen memakai brand tertentu hanya karena logonya.

Contoh Real Case:

Logo Apple

Coba Anda lihat logo Apple di atas. Sangat sederhana namun begitu ikonik dan mudah diingat. Kesan mewah Apple juga menjadikan mereknya semakin diminati. Tak sedikit orang yang gemar memamerkan logo apel tergigit di belakang layar handphone mereka.

3. Eksklusivitas

Membanting harga demi meningkatkan penjualan adalah cara murah yang kerap dilakukan bisnis-bisnis kecil. Produk high-end yang justru menekankan eksklusivitas untuk melakukan branding. Harga yang mahal dan batasan stok akan membuat produk semakin diincar. Ini juga merupakan salah satu cara untuk membangun brand identity.

Contoh Real Case:

Logo Gucci

Bukan tanpa alasan banyak produk tiruan Gucci yang asal memasukkan logo di atas. Itu terjadi akibat eksklusifitas Gucci sebagai merek fashion mewah yang mematok harga tinggi. Akibatnya, para pengguna produk Gucci merasa dirinya berada di level yang berbeda dengan orang lain. Hal itu akhirnya berpengaruh terhadap kekuatan brand Gucci sendiri.

Selain itu, Gucci juga menambah eksklusivitas brand strategy mereka dengan membatasi promosi yang dilakukan. Gucci tidak mempromosikan produk-produk mereka melalui media sosial. Mereka menggunakan metode yang lebih eksklusif dengan meluncurkan item-item limited edition melalui event khusus.

4. Flexibility

Ini terkait dengan kemampuan adaptasi merek Anda. Misalnya dari segi logo, Anda harus bisa berkreasi untuk memikirkan desain yang cocok ditempatkan di mana pun. Atau dari segi nama brand itu sendiri, Anda harus bisa berpikir kreatif untuk mengembangkannya dalam berbagai cara.

Contoh Real Case:

Logo Gojek

Cara branding produk oleh Gojek menerapkan poin fleksibilitas. Dari sebuah nama brand utama Gojek, perusahaan kemudian mengembangkan products or services lain dengan penamaan yang senada. Sebut saja GoPay, GoPlay, GoFood. Bahkan ketika mereka bekerja sama dengan brand lain, signature namanya masih dapat dipakai —GoTo (Gojek dan Tokopedia).

5. Emotion

Cara branding produk yang terakhir ini erat hubungannya dengan sisi psikologis manusia. Satu prinsip yang harus Anda ingat: Jangan jual produk, jual emosi!

Maksudnya, Anda bisa membangun narasi branding dan memasang iklan digital dengan pendekatan emosional untuk mendapatkan hati target Anda. Ini bisa Anda terapkan dalam tagline perusahaan Anda atau pada campaign tertentu yang Anda jalankan. Untuk menentukannya, Anda bisa coba sesuaikan dengan target market dan target audiensnya.

Contoh Real Case:

Logo Nike Just Do It

Nike menggunakan tagline Just Do It sejak 1988. Frasa sederhana itu diambil dari kalimat terakhir seorang pembunuh asal Amerika Serikat yang dijatuhi hukuman mati pada 1970-an.

Ternyata, kedalaman value tagline Nike yang sederhana itu mampu menyasar emosi audiensnya. Hingga akhirnya sekarang Nike menjadi merek sepatu olahraga terbesar di dunia. Pada campaign-nya, Nike juga masih kerap menerapkan cara branding dengan pendekatan emosional. Contohnya seperti di bawah.

Nike campaign for women

Tips Tambahan:

Suarakan branding Anda melalui berbagai platform, termasuk social media, website, blog, dan email. Ini akan menjadi cara efektif agar audiens target Anda segera tahu apa yang sebenarnya brand Anda ingin tunjukkan.

Belum punya website dan strategi email marketing? Kami punya solusinya untuk Anda di sini.

Baca Juga

Itu dia strategi dan cara branding produk kelas dunia yang bisa Anda tiru. Dapatkan tips menarik lainnya seputar digital marketing di blog kami atau nantikan update regulernya dari email dengan subscribe newsletter di sini. Jika Anda tertarik memulai email marketing campaign dengan kami, daftarkan diri Anda di sini.

(V.V)