Memaksimalkan Penggunaan Emoji pada Email Marketing

Belakangan ini, penggunaan emoji semakin meluas. Dan marketer tampaknya tidak menyia-nyiakannya. Terlebih, emoji ini dapat mempengaruhi pada emosional seseorang. Tidak mengherankan jika emoji ini juga digunakan dalam email marketing.

Penempatannya berada di subject line. Penempatan tersebut memungkinkan penerima dapat tertarik dengan isi pesannya. Karena, ada kekhasan yang menggambarkan keunikan sekaligus keakraban dari marketer. Meskipun begitu, kamu juga harus mempertimbangkan penggunaannya. Jika keliru, emoji ini bakalan menjadi sumber masalah bagi bisnis.

Di sini, Kami akan menunjukkan bagaimana cara memaksimalkannya. Tetapi sebelumnya, mari perhatikan kelebihannya dalam email arketing.

Kelebihan Menggunakan Emoji dalam Pemasaran

Secara umum, emoji ini mengekspresikan tentang sesuatu. Artinya, ada makna yang tersirat di dalamnya. Jika digunakan dalam strategi pemasaran email, emoji mampu menawarkan kemampuan dalam menyampaikan emosi yang lebih baik. Pesan yang terkirim pun lebih mudah diingat. Bahkan, mampu mendorong penerimanya untuk merasa lebih nyaman dengan pesan promosi.

Selain itu, emoji ini juga menjadi media tepat untuk menyesuaikan dengan jumlah karakter dalam subject line. Emoji secara tidak langsung dapat menyampaikan informasi meskipun terbatasi dengan beberapa karakter saja. Artinya, ini menjadi trik yang sempurna untuk menangani batasan dalam subject line email.

Kemudian yang tak kalah penting, emoji juga cukup relate dengan generasi muda. Meskipun berasal dari demografi berbeda, nyatanya emoji ini menawarkan manfaat yang sama. Yakni mampu menarik perhatian hingga memberi kesan personal secara tepat.

Tips Menggunakan Emoji dalam Pemasaran Email

Pada dasarnya, emoji ini memiliki peran dalam mendukung keterbacaan dari email marketing. Dengan catatan, Kamu menggunakannya secara tepat. Sebelum memanfaatkannya, kamu perlu melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Pemeriksaan dibutuhkan untuk memastikan apakah emoji yang digunakan memang dapat tampil sempurna di subject line. Terlebih memastikan tampilannya tidak berubah di berbagai perangkat.

Setelah itu, kamu bisa memulai untuk menggunakannya. Caranya dengan melakukan pengetesan pada setiap target. Ini dilakukan untuk memastikan apakah penggunaannya memang mendapatkan tanggapan atau tidak. Selain itu, usahakan agar kalimat dalam subject line ini powerful meskipun judulnya tidak menggunakan emoji. Karena, ada kemungkinan bahwa emoji ini tidak tampil sempurna. Jadi, subject line yang menarik akan menjadi pilar yang diutamakan untuk menarik perhatian konsumen.

Sisanya, gunakan emoji yang sesuai. Tetapi, usahakan agar tidak menggunakannya terlalu sering. Tujuannya untuk meminimalkan komplain dari pelanggan. Jika sudah, lacak kinerjanya. Ketika hasilnya memberikan hasil terbaik, kamu bisa mempertahankannya. Sebaliknya bila sebagian audiens tidak menyukainya, kelompokkan audiens tersebut. Nantinya, kamu dapat mengiriminya email tanpa emoji sama sekali.

Pertimbangan dalam Menggunakan Emoji

Ada beberapa pertimbangan yang harusnya dicermati marketer ketika ingin menggunakan emoji dalam email marketing. Pertimbangan ini dibutuhkan untuk memastikan apakah perlu dimaksimalkan atau tidak. Pertimbangannya berkaitan dengan waktu, audiens hingga jenis emoji yang digunakan. Ketiganya sangat berperan dalam mendukung keefektifan dalam pemanfaatannya.

Misalnya memasuki bulan Februari yang identik dengan Valentine, kamu dapat membagikan email dengan emoji penuh cinta. Setidaknya, pesan seperti ini seakan berbagi momen kasih sayang dengan orang lain. Selain itu, melihat audiens juga sangat penting. Terkadang, emoji tidak seharusnya digunakan. Contohnya ketika ditujukan pada generasi orang dewasa atau tua. Bahkan, menyangkut dengan pemegang jabatan yang tinggi.

Emoji bisa dianggap sebagai bagian dari kurangnya formalitas. Tentu saja, pesan seperti akan cenderung diabaikan. Yang terakhir berhubungan dengan jenis emojinya. Ingat, setiap emoji mewakili makna yang berbeda. Jadi, selektiflah dalam menggunakannya agar tidak disalah artikan oleh penerimanya.

Kesimpulannya, emoji bisa meningkatkan keterbacaan pesan email marketing jika digunakan secara tepat. Kuncinya ialah menyesuaikan dengan audiens, waktu hingga jenis emoji yang sesuai makna.

Baca Juga

Ingin mendapatkan tips dan trik menarik seputar digital marketing? Kunjungi blog kami di blog.mtarget.co. atau ingin memulai campaign email marketing dengan MTARGET, segera daftarkan diri kamu melalui mtarget.co kamu juga bisa subscribe newsletter kami di sini dan jangan lupa bergabung di channel Telegram MTARGET untuk informasi lainnya seputar MTARGET dan berita-berita terbaru.
(M.M) Edt (P.J)