Tips: Buat Tone of Voice pada Email Marketing untuk Bisnis Anda

Email marketing merupakan salah satu channel marketing efektif yang berfungsi sebagai media promosi suatu produk atau jasa. Terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan ketika membuat konten email, selain penulisan dan desain, ada juga tone of voice.

Tone of voice adalah persona atau image perusahaan yang membuat email marketing Anda dikenali oleh para pelanggan. Adanya tone of voice dapat memengaruhi emosi pelanggan ketika membaca email, sehingga membuat email semakin menarik untuk dibaca.

Artikel kali ini, kami membagikan tips cara membangun tone of voice pada konten email marketing yang sesuai dengan image perusahaan.

  1. Konsisten
    Sebelum mulai mengirimkan email, kami sarankan untuk membuat tone of voice sesuai dengan image perusahaan yang ingin dibangun. Apakah perusahaan ingin dikenal sebagai sosok yang ramah, profesional, humoris, atau apapun, semua harus di-list terlebih dahulu. Setelah semua di-list, baru bisa menentukan tone of voice see
    Sebelum Anda memulai untuk mengirimkan email newsletters Anda, sangat perlu untuk membuat voice yang sesuai dengan budaya dari brand atau bisnis Anda.

  2. Sesuaikan dengan Konten Email
    Selain sesuai dengan image perusahaan yang ingin dibentuk, sebaiknya tone of voice juga disesuaikan dengan jenis konten yang akan dikirimkan ke pelanggan. Semisal, jika konten yang dibuat mengenai penjualan terbaru, maka sebaiknya tone of voice yang diciptakan dapat menggambarkan profesionalitas, keunggulan, serta kemudahan yang didapat ketika menggunakan produk atau jasa tersebut. Contoh lainnya adalah ketika konten yang dibuat tentang artikel kreatif atau liburan, maka tone of voice yang diciptakan juga harus memiliki nuansa yang ceria agar sesuai dengan konten tersebut.

  3. Sesuaikan dengan Target Audiens
    Tone of voice juga harus disesuaikan dengan target audiens. Jika audiens Anda adalah anak muda yang masih sekolah, tentu akan menghasilkan tone of voice yang berbeda dengan audiens para pekerja kantoran.

  4. Konsisten
    Setelah menentukan gaya bahasa yang sesuai, kami sarankan untuk konsisten menggunakannya pada setiap email yang dikirim. Hal ini untuk menghindari terbentuknya tone of voice yang berbeda-beda, dan menyebabkan pelanggan merasa bingung. Oleh karena itu, ciptakan satu tone of voice yang sama dan konsisten.

  5. Hindari Penggunaan Bahasa yang Terlalu 'Kaku'
    Kami sarankan untuk menghindari penggunaan bahasa yang terlalu 'kaku'. Hal ini agar pelanggan tidak merasa menerima email dari boot. Pelanggan tentu menginginkan adanya sentuhan dari manusia pada email mereka, jadi buatlah agar percakapan dengan pelanggan mudah dibaca dan dipahami.

Tone of voice sangat penting untuk memengaruhi emosi pelanggan ketika membaca email. Emosi tersebut dapat memengaruhi pelanggan untuk melakukan pembelian, serta mencari tahu tentang produk dan perusahaan. Apabila tone of voice yang dihasilkan menarik dan sesuai, maka pelanggan akan menyukainya. Sebaliknya, apabila tidak menarik, maka pelanggan bisa saja memutuskan untuk melakukan unsubscribe.

Subscribe newsletter kami di sini untuk mendapatkan tips & perkembangan seputar email marketing gratis. Baca juga artikel-artikel lain di blog MailTarget dan jangan lupa bergabung di channel Telegram MailTarget untuk informasi lainnya seputar MailTarget dan berita-berita terbaru.

(D.R)