Ini Cara Menghitung Conversion Rate yang Harus Anda Ketahui!

Tahukah Anda bahwa menghitung conversion rate terbilang sangat mudah. Conversion rate merupakan sebuah parameter yang biasa digunakan dalam dunia pemasaran online untuk menghitung keberhasilan konten atau strategi pemasaran yang sedang dijalankan.

Ada berbagai macam tipe dari conversion yang biasanya dihitung dengan menggunakan conversion rate yaitu mengisi data, pembelian, menghubungi customer service, menggunakan fitur di dalam website dan berlangganan email newsletter.

Menghitung conversion rate dapat dilakukan dengan membagikan jumlah conversion yang bisnis Anda dapatkan dengan total keseluruhan pengunjung website bisnis Anda. Pada artikel berikut ini, kami akan memberikan ulasan mengenai bagaimana menghitung conversion rate bisnis Anda dengan cepat.

Cara Menghitung Conversion Rate

Umumnya, menghitung conversion rate memiliki tiga rumus yaitu :

Rumus 1

Conversion Rate (CR) = (Conversions/Total Visitors) x 100%

Rumus 2

Conversion Rate (CR) = (Conversions/Sessions) x 100%

Rumus 3

Conversion Rate (CR) = (Conversions/Leads) x 100%
💡
Note: Ketiga rumus ini dapat Anda gunakan. Cara terbaik untuk menghitung tingkat konversi yang bergantung pada apa yang sebenarnya Anda ketahui adanya konversi di bisnis dan bagaimana Anda berencana mengukur traffic website bisnis Anda.

Contoh Kasus 1:

Sebuah retail shop yang khusus menjual poster menemukan bahwa dari 12.355 pengunjung situs, 181 orang membeli poster konser. Dengan menggunakan rumus tingkat konversi dasar, dapat ditemukan bahwa situs website retail shop tersebut mengalami tingkat konversi sebesar 1,46% untuk penjualan poster. Berikut detail penghitungannya.

Conversions = 181

Total Visitors = 12.355

CR = (181/12.355) x 100% = 1,46%

Contoh Kasus 2:

Sebuah toko menjual kaus kaki sebanyak 800 pesanan selama bulan Mei. Lalu, bisnis tersebut menyadari bahwa situs website mereka memiliki 55.000 pengunjung untuk bulan Mei, sehingga tingkat konversi yang bisnis tersebut pada bulan Mei adalah 1,45% dengan detail penghitungan sebagai berikut.

Conversions = 800

Total Visitors = 55.000

CR = (800/55.000) x 100% = 1,45%

Conversion Rate Benchmark

Bagaimana Anda mengetahui jika tingkat konversi bisnis Anda dianggap baik menurut industri bisnis yang Anda jalankan? Apabila tingkat konversi bisnis Anda turun antara 2% dan 5% hal ini masih dianggap baik.

Jika tarif conversion rate bisnis Anda di bawah kisaran tersebut, seperti dua contoh kasus di atas, hal itu menunjukkan strategi marketing bisnis Anda harus diperbaiki agar mendapatkan conversion rate yang lebih tinggi.

Adapun beberapa hasil conversion rate benchmark berdasarkan industri di Tahun 2023 yang harus Anda ketahui. Ruler Analytics memiliki data conversion rate benchmark dari setiap industri-industri apapun yang ada di bawah ini.

Data Conversion Rate Benchmark


Berdasarkan keterangan data tersebut, tingkat konversi rata-rata di keempat belas industri adalah 2,9%. Salah satu tren yang menjual produk atau layanan bisnis lebih tinggi biasanya berada di bawah angka rasio konversi rata-rata.

Audiens berperilaku berbeda saat membuat sebuah keputusan pembelian yang melibatkan produk tinggi, sehingga customer journey yang dialami audiens menjadi terasa panjang dan rumit.

Cara Meningkatkan Conversion Rate

Berikut ini adalah beberapa cara untuk meningkatkan conversion rate yang bisa Anda terapkan pada bisnis Anda.

1. Membuat Landing Page yang Menarik Perhatian Audiens

First impression sangat penting bagi bisnis Anda. Oleh karena itu, untuk mendapatkan kesan pertama yang baik di mata audiens bisnis. Anda perlu membuat landing page yang mempunyai desain UI & UX yang menarik agar audiens bisnis tertarik terhadap produk atau layanan bisnis Anda dan melakukan konversi melalui website bisnis Anda.

💡
Note: Layanan landing page builder kami mempunyai fitur analytics integration yang dapat Anda gunakan untuk menampilkan laporan dan insight mengenai performa landing page bisnis Anda.

2. Memanfaatkan Fitur Pop-Up

Anda dapat memanfaatkan fitur pop-up pada website bisnis Anda untuk mempromosikan produk atau layanan bisnis Anda. Isi dari pop-up dapat berupa design visual, headline, atau kalimat promosi yang dibuat dengan tujuan menarik minat audiens yang mengunjungi website bisnis Anda agar melihat lebih lanjut isi pop-up tersebut dan melakukan konversi.

Tentunya, fitur ini efektif meningkatkan conversion rate website bisnis Anda dengan baik. Jadi, pastikan Anda menggunakan fitur pop-up pada halaman utama website dan membuat sekreatif mungkin agar dapat menarik perhatian seluruh pengunjung website yang melihatnya.

💡
Note: Anda dapat membuat popup sendiri melalui layanan No-Code-Microsite Builder kami agar dapat meningkatkan conversion rate bisnis Anda.

3. Mengoptimalkan Unggahan Blog

Menerbitkan artikel blog dapat membuka peluang yang tinggi dalam menghasilkan konversi bisnis. Terlebih lagi, jika Anda sudah mempunyai konten blog di situs website bisnis Anda. Untuk mulai mengoptimalkan konten blog Anda, identifikasikan postingan Anda dengan traffic yang paling tinggi, namun memiliki tingkat konversi yang rendah.

Hal itu dapat saja terjadi karena muncul permasalahan terkait Search Engine Optimization (SEO), penawaran produk atau layanan bisnis yang Anda promosikan, atau Call-to-Action (CTA). Untuk itu, Anda harus melakukan optimasi semua konten artikel yang ada di blog Anda agar website bisnis Anda berada di peringkat teratas mesin pencarian Google.

Sehingga website bisnis Anda mudah dicari oleh audiens bisnis dan dapat memungkinkan meningkatkan traffic pengunjung situs web atau website sekaligus conversion rate bisnis Anda.

4. Membuat Call-to-Action (CTA) Berbasis Teks dalam Postingan Blog

Faktanya, bahwa tidak semua audiens yang mengunjungi blog website Anda membaca artikel hingga selesai. Maka dari itu, Anda harus memerlukan cara yang berbeda. Anda dapat menambahkan CTA atau Call-to-Action di bagian akhir artikel.

Jadi, Anda dapat membuat kalimat-kalimat yang berbunyi ajakan untuk mengunjungi laman produk atau layanan bisnis, halaman free trial, melakukan pembelian, maka kalimat tersebut disebut sebagai kalimat CTA yang bertujuan untuk menarik pengunjung halaman website bisnis Anda untuk melakukan konversi.

5. Menjalankan Strategi Remarketing

Strategi remarketing membantu bisnis Anda menampilkan produk atau layanan bisnis kepada audiens yang sebelumnya sudah berkunjung ke website bisnis Anda. Strategi remarketing paling umum adalah dengan mengirimkan email yang berisikan produk atau layanan bisnis Anda kepada audiens agar mereka kembali tertarik dan melakukan konversi bisnis yang tertunda.

Audiens bisnis yang sebelumnya hanya penasaran dengan produk atau layanan bisnis Anda dan tidak melakukan konversi, menjadi melakukan konversi. Audiens bisnis yang sebelumnya tertarik, namun lupa melakukan konversi karena kendala tertentu, menjadi ingat setelah melihat konten remarketing bisnis Anda dan melakukan konversi.

💡
Note: Layanan email marketing kami mempunyai fitur emailing dan personalisasi yang dapat Anda gunakan untuk membuat konten email yang terstruktur untuk menjangkau audiens yang lebih luas, sehingga dapat meningkatkan conversion rate bisnis Anda.

Baca Juga

Konklusi

Conversion rate merupakan alat ukur keberhasilan dalam penerapan strategi digital marketing. Dengan menerapkan optimasi conversion rate bisnis Anda, Anda dapat mengetahui perilaku pengunjung ketika mengunjungi website Anda.

Dengan begitu, hal tersebut dapat membuat mereka melakukan tindakan dengan membuat CTA yang berujung melakukan transaksi penjualan. Sehingga keuntungan yang Anda dapatkan dari menerapkan optimasi conversion rate pun meningkat.

Demikian ulasan kami mengenai cara untuk bisa menghitung conversion rate dan cara meningkatkannya yang dapat Anda terapkan untuk bisnis Anda. Dapatkan berbagai informasi menarik lainnya seputar email marketing di blog kami. Ingin mencoba layanan email marketing yang sudah dilengkapi dengan fitur asisten digital berbasis AI? Daftarkan diri Anda di sini!

(A.B)