Cari Tahu Tren Startup di Indonesia

Perkembangan startup di Indonesia adalah salah satu yang paling cepat di Asia Tenggara maupun di dunia, hal ini ditandai dengan banyaknya startup baru yang terus bermunculan di Indonesia. Perusahaan inovatif seperti Go-Jek dan Tokopedia misalnya, yang sudah berkembang menjadi startup unicorn, suatu gelar yang disematkan ke startup yang memiliki valuasi lebih dari 1 miliar dollar. Startup-startup lain pun tak mau kalah dan terus mengembangkan bisnisnya, lalu, apa saja tren startup di Indonesia?

  1. Fintech
    Perusahaan fintech mulai bermunculan di mana-mana di Indonesia. Menurut Bank Pembangunan Asia, 78% dari populasi di Indonesia tidak memiliki rekening bank. Hal itu menghadirkan peluang besar bagi perusahaan fintech, yang dengan cepat semakin menarik bagi investor. Perusahaan seperti Koinworks (platform pinjaman peer-to-peer), Midtrans (payment gateway), dan UangTeman (kredit mikro) tengah menjadi sorotan. Sampai saat ini saja, ada lebih dari 150 startup fintech di Indonesia, ini mengalami peningkatan hingga 78% dari tahun 2015.

  2. Semua Serba Cashless
    Startup Indonesia di masa depan akan menjadi cashless. Mengikuti tren yang sudah lebih dulu terjadi di Cina, upaya ini dilakukan untuk melakukan transaksi cukup dengan beberapa ketukan di layar Anda. Beberapa perusahaan di Indonesia ingin mendominasi permainan cashless ini seperti TCash, Go-Pay, dan OVO. Namun, karena adanya peraturan seperti diperlukannya lisensi e-money, mungkin perlu beberapa tahun lagi hingga impian semuanya serba cashless dapat tercapai.

Baca Juga
  1. Artificial Intelligence (AI)
    Tentu saja, tidak ada pembahasan tentang startup yang tidak memasukkan AI atau kecerdasan buatan di dalamnya. Di tahun-tahun ke depan, startup mulai mengintegrasikan AI lebih kreatif ke dalam layanan mereka dan menemukan kasus penggunaan yang inovatif. Chatbot, salah satu software berbasis AI yang beberapa tahun lalu hanya aplikasi web yang menyenangkan untuk bercakap dengan robot, mulai berevolusi. Chatbot sudah banyak digunakan sebagai tools untuk berinteraksi dengan perusahaan, menangani layanan pelanggan, mengumpulkan data, dan meningkatkan aksesibilitas.

    Selain itu, ketika kehidupan kita menjadi semakin digital, semakin banyak data yang dikumpulkan oleh perusahaan untuk mempelajari perilaku. Apakah Anda menyadarinya atau tidak, perusahaan-perusahaan ini mungkin mengetahui informasi pribadi Anda, perjalanan harian Anda ke dan dari kantor, dan sebagainya. Akibatnya, produk dan layanan akan semakin disesuaikan dengan kehidupan kita.

  2. Sedikit Hambatan untuk Memulai Startup
    Tidak pernah ada waktu yang lebih baik untuk menjadi pengusaha di Indonesia. Tentu, masih akan sulit untuk menjadi Go-Jek berikutnya, namun, inisiatif pemerintah yang digaungi oleh Bekraf dan sektor swasta lain menyadari pentingnya menumbuhkan ekosistem agar lebih ramah pada perusahaan startup pendatang baru. Co-working space ada di tiap kota-kota besar, organisasi bantuan startup seperti Plug and Play, UnLTD, dan GnB semakin bertambah jumlahnya, dan baik investor lokal maupun luar negeri lebih memperhatikan peluang membangun perusahaan startup di Indonesia. Singkatnya, selama Anda memiliki ide membangun startup, Indonesia memiliki peluang yang baik untuk itu, maka lakukanlah.

Ada banyak persiapan yang bisa Anda lakukan sebelum memulai membangun startup di Indonesia yang bisa Anda baca di sini. Semoga bermanfaat.

Subscribe newsletter kami di sini untuk mendapatkan tips & perkembangan seputar email marketing gratis. Baca juga artikel-artikel lain di blog MTARGET dan jangan lupa bergabung di channel Telegram MTARGET untuk informasi lainnya seputar MTARGET dan berita-berita terbaru.
(H.A)