Content Pillars: Definisi, Manfaat, Jenis & Cara Membuatnya

Pernahkah Anda mendengar istilah content pillars? Sebuah fondasi agar konten dari brand mempunyai identitas yang mudah dikenali dan menjadi keseluruhan strategi konten media sosial bisnis. Pada artikel berikut ini, kami akan membahas mengenai content pillars mulai dari definisi, manfaat, jenis, dan bagaimana cara membuatnya yang harus Anda ketahui.

Apa Itu Content Pillars?

Content pillar adalah topik utama yang akan dijadikan fondasi untuk keseluruhan strategi konten media sosial bisnis Anda. Fungsi content pillar untuk menunjang keseluruhan strategi content marketing bisnis Anda.

Pada umumnya, content pillar mencakup tiga hingga lima topik atau tema besar yang menjadi pedoman suatu bisnis Anda dalam membuat konten. Pedoman ini ada supaya konten yang dihasilkan konsisten dan relevan dengan target audiens bisnis Anda.

Biasanya, content pillars sendiri ditentukan oleh dua hal, yaitu kebutuhan brand bisnis Anda atau kebutuhan audiens bisnis. Selain itu, penerapan content pillar tidak hanya terbatas untuk strategi social media marketing saja. Anda dapat menetapkan pilar untuk berbagai jenis konten seperti unggahan blog, e-book, infografik, dan podcast.

💡
Note: Anda dapat mempromosikan content pillars yang ada di blog website bisnis dengan mengirimkan email newsletters menggunakan layanan email marketing kami.

Manfaat Content Pillars

Berikut di bawah ini manfaat content pillar yang sangat penting bagi bisnis Anda.

1. Sesuai dengan Kebutuhan Audiens

Content pillar tentu dibuat tidak hanya berdasarkan apa yang ingin dibuat oleh bisnis Anda. Jangan sampai content marketing yang bisnis Anda buat tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya target market bisnis Anda butuhkan. Content pillar bersifat fleksibel sehingga Anda dapat menyesuaikan apabila tren kebutuhan atau minat audiens bisnis mulai berubah.

2. Memproduksi Konten yang Lebih Terencana

Walau sudah ada content plan, kehadiran content pillar ini dapat membantu Anda mencari ide konten selanjutnya. Jika Anda sudah kehabisan ide, Anda dapat dengan mudah mengingat kembali apa saja tema atau kategori konten yang bisa dibuat, lalu riset topik terbaru.

3. Mengoptimalkan Search Engine Optimization (SEO)

Content pillars juga mempunyai peran besar dalam mengoptimalkan Search Engine Optimization (SEO). Adanya content pillar membuat struktur website bisnis Anda bisa menjadi lebih rapi susunan hierarki dan navigasinya.

Sehingga semakin mudah audiens bisnis yang mengunjungi website bisnis Anda, maka mesin pencari Google semakin memberikan skor SEO yang baik. Hal ini dikarenakan mesin pencari Google memindai sebuah situs secara keseluruhan, bukan satu per satu melalui halaman.

4. Meningkatkan Konversi

Membuat content pillars tentu berpotensi meningkatkan konversi bisnis Anda. Terlebih lagi, jika didukung oleh Call-to-Action (CTA) yang tepat dan menarik. Apabila Anda membuat content pillar dengan benar, maka strategi content marketing dapat Anda rencanakan dan jalankan dengan lebih efektif.

💡
Note: Anda dapat menggunakan layanan email marketing kami yang memiliki fitur A/B testing yang berfungsi membantu Anda untuk memastikan pengiriman email dengan tepat hingga menganalisis tipe email yang memberikan open rates dan click-through rate tertinggi. Sehingga dapat meningkatkan conversion rate bisnis Anda.

5. Identitas Bisnis Anda Menjadi Lebih Kuat & Konsisten

Content pillar merupakan pegangan agar konten yang bisnis Anda buat tidak terlalu sering berubah-ubah. Sehingga audiens bisnis memutuskan untuk mengikuti akun media sosial bisnis karena suatu alasan, yaitu salah satunya identitas yang kuat. Jika konten yang Anda buat tidak konsisten, audiens akan berpotensi meninggalkan bisnis Anda.

Jenis Content Pillars

Berikut di bawah ini adalah contoh content pillar yang bisa jadi referensi content marketing bisnis Anda.

1. Entertainment Content

Contoh Entertaiment Content

Di zaman sekarang, audiens lebih suka membaca atau mendengar cerita yang menghibur dan inspiratif. Dengan ini, entertainment content bisa menyajikan berbagai cerita lucu, konten meme, kuis, atau giveaway yang bertujuan agar bisnis Anda lebih terlibat dengan audiens bisnis.

Contoh content pillar ini mengharuskan social media team bisnis Anda bisa mulai untuk memberikan konten sekreatif mungkin dan tetap menggambarkan identitas brand. Seperti contoh di atas perusahaan Netflix menggunakan entertainment content pada Instagramnya. Konten tersebut dibuat untuk meningkatkan engagement dan menarik perhatian audiens bisnis.

2. Educational Content

Contoh Educational Content


Suatu produk harus memiliki nilai tertentu yang dianggap penting oleh audiens. Jika bisnis Anda menawarkan produk atau layanan bisnis, mereka perlu memberikan konten-konten edukasi mengenai fitur, manfaat, dan bagaimana produk atau layanan tersebut dapat menyelesaikan masalah customers.

Contohnya seperti kami, perusahaan yang menawarkan layanan email marketing yang membuat konten yang berhubungan dengan tips email marketing untuk mengedukasi audiens bisnis, sehingga berpotensi menjadi customers.

3. Promotional Content

Contoh Promotional Content

Konten promosi ditujukan agar followers tertarik membeli produk atau layanan bisnis Anda. Anda harus dapat membuat konten unik dan kreatif mungkin agar menarik perhatian audiens bisnis Anda, Anda dapat menggunakan konten promosi ini untuk menunjukkan kelebihan produk atau layanan bisnis yang Anda tawarkan.

Seperti contoh konten promosi milik perusahaan Samsung di atas. Mereka membuat konten yang menyebutkan produk tablet yang memiliki S-Pen cocok digunakan untuk bermain, bekerja, dan belajar. Samsung juga menyebutkan fitur-fitur unggulan yang dimiliki produk tersebut, seperti low latency dan ergonomic design.

4. Conversational Content

Contoh Conversational Content

Jenis content pillar satu ini mengandalkan user journey dalam menjalankannya. Jadi, pembuat konten harus memperhatikan setiap tahapan user journey agar berhasil mendapatkan conversion. Cara ini dilakukan agar pendekatan terhadap pelanggan lebih efektif karena sesuai dengan perjalanan mereka dari mengenal brand hingga memutuskan menjadi pelanggan.

Seperti contoh di atas, perusahaan Disney Plus Hotstar membuat konten yang memberikan pertanyaan ke pelanggannya. Dari konten tersebut, Disney Plus mengajak pelanggan untuk menggunakan layanan platform streaming-nya.

Cara Membuat Content Pillars

Setelah Anda mengetahui definisi, manfaat, dan contoh content pillar. Anda juga harus memahami bagaimana cara membuat content pillar yang ada di bawah ini.

1. Memahami Audiens Anda

Anda perlu melakukan riset pasar mengenai audiens bisnis mulai dari siapakah mereka, apa yang mereka sukai, apa konten & informasi yang mereka cari, bagaimana mereka menemukan & mengikuti konten media sosial Anda nantinya, dan apa saja kebutuhan target audience. Hal ini penting dilakukan agar audiens bisnis Anda bisa menjadi pelanggan dari bisnis Anda.

2. Melakukan Riset Kompetitor

Anda perlu melakukan hal ini. Sebab, ada kemungkinan content pillar yang Anda buat nanti tidak unik, kurang menarik, dan sudah pernah dibuat oleh kompetitor bisnis Anda sebelumnya. Dengan melakukan riset ini, Anda dapat mempelajari kelebihan dan kekurangan kompetitor dan merumuskan konten ke dalam content pillar yang lebih baik.

3. Melakukan Keyword Research

Setelah Anda melakukan riset kompetitor, Anda dapat melanjutkan dengan melakukan keyword research. Dalam hal ini, kata kunci yang Anda gunakan harus menyertakan long tail keyword untuk memaksimalkan traffic website bisnis Anda.

Selain itu, Anda dapat melihat buyer persona Anda yang mengunjungi blog di website Anda dan menjelajahi pain points yang dialami pelanggan Anda, sehingga Anda dapat menemukan keyword yang tepat.

4. Proses Penyusunan

Setelah mengetahui lebih dalam mengenai audiens dan kompetitor bisnis, maka Anda sudah bisa mulai menentukan dan menyusun konten mana saja yang cocok untuk dibuat pada blog atau media sosial bisnis Anda. Dalam menjalankan proses penyusunan, maka Anda perlu melakukan hal-hal berikut ini.

  • Melihat Tren Terbaru. Anda harus mengetahui tren terbaru apa saja yang sesuai dengan niche bisnis Anda. Contohnya jika bisnis Anda di bidang teknologi, maka Anda bisa memanfaatkan tren Artificial Intelligence (AI) pada distribusi konten Anda.
  • Topik Konten. Setelah Anda mengetahui tren terbaru, Anda perlu menentukan topik konten yang sesuai dengan niche bisnis Anda. Contohnya ketika Anda sudah menemukan tren mengenai AI, Anda bisa mengaitkan AI dalam topik konten yang berhubungan dengan produk atau layanan bisnis Anda.
  • Hashtag. Anda perlu menambahkan hashtag yang sesuai dengan tren dan topik konten yang sudah Anda tentukan dalam memproduksi konten di social media.
  • Sound. Apabila Anda membuat jenis konten seperti Instagram Reels dan TikTok, maka Anda perlu mendapatkan engagement sebanyak-banyaknya. Namun, sebelum membuat konten, Anda perlu melakukan riset terkait sound apa yang sedang lagi banyak digunakan oleh content creator. Tujuannya agar konten yang Anda buat mendapatkan engagement yang banyak dari audiens.

5. Memilih Subtopik

Anda membutuhkan elemen pendukung dalam membantu kesuksesan strategi content pillar bisnis Anda, yaitu memilih subtopik. Subtopik berfungsi mendukung topik pembahasan sesuai niche bisnis dan membantu audiens bisnis Anda mendapatkan jawaban yang mereka butuhkan.

Selain subtopik, elemen lain yang bisa Anda petimbangkan dalam menyusun content pillar yaitu memilih hashtag. Pastikan Anda memilih subtopik atau hashtag sesuai dengan perkembangan tren terbaru yang masih masuk dengan niche bisnis Anda.

6. Review Content Pillar

Setelah Anda memproduksi content pillar, Anda perlu melakukan review untuk melihat apakah konten tersebut itu berguna atau tidak bagi audiens bisnis Anda. Jika traffic yang dihasilkan dari konten tersebut kecil, maka Anda harus memproduksi content pillar dengan konten yang lebih detail seperti menambahkan keterangan sumber atau riset tertentu agar konten bersifat valid. Sehingga audiens bisnis Anda percaya dengan konten-konten yang ada berikan.

Baca Juga

Konklusi

Content pillar menjadi hal yang penting dilakukan supaya strategi pembuatan konten bisa konsisten dan sangat relevan dengan target audiens bisnis Anda. Dengan content pillar, bisnis Anda mempunyai identitas brand yang unik dan mudah dikenali audiens bisnis, sehingga hal ini dapat meningkatkan kredibilitas bisnis Anda.

Demikianlah pembahasan kami mengenai content pillar mulai dari definisi hingga cara membuatnya yang harus Anda terapkan pada bisnis. Dapatkan berbagai informasi menarik lainnya seputar email marketing di blog kami. Ingin mencoba layanan email marketing yang sudah dilengkapi dengan fitur asisten digital berbasis AI? Daftarkan diri Anda di sini!

(A.B)