Mengenal Tentang Cross-Channel Marketing

Tidak dapat dipungkiri, setelah semuanya beralih ke dalam dunia digital, Anda memerlukan sesuatu cara atau strategi untuk menggantikan keberadaan Anda di dunia nyata. Jika dahulu Anda memiliki toko offline, sekarang mungkin Anda memerlukan toko online sebagai keberadaan Anda di dunia digital atau digital presence.

Digital presence sangat dibutuhkan di era sekarang ini. Melalui digital presence, customer akan lebih mengenal sebuah bisnis atau brand dan konversi-konversi akan terjadi. Untuk mendorong potential customer ke stage yang lebih jauh, Anda perlu gencar melakukan effort di multiple channels menggunakan strategi marketing ini.

Mari kenali apa itu strategi yang bisa membantu campaign Anda untuk ter-deliver dengan sangat baik dan kenali juga perbedaannya untuk menghindari kekeliruan antara strategi ini dan omnichannel marketing. Ketahui selengkapnya di sini!

Apa itu Cross-Channel Marketing?

Cross-channel marketing adalah metode yang bisa dilakukan oleh sebuah brand atau bisnis untuk tetap terhubung kepada pelanggan dalam multiple channels. Seperti, melalui email, social media, SMS, mobile apps, dan seluruh channel yang digunakan untuk melakukan interaksi.

Seperti yang sudah disebut diatas, komunikasi atau bersinggungan secara brand atau bisnis dengan customer merupakan sesuatu yang sangat penting untuk menjaga potential customers. Jika Anda tidak melakukan interaksi sama sekali, jangan heran jika tidak ada lagi leads yang menjadi customers Anda.

Strategi ini memadukan setiap channel untuk bekerja sama menyampaikan message atau context yang sesuai dengan buyer persona Anda ketika mereka ada di dalam customer journey, perpindahan dari satu channel ke channel lainnya sebelum akhirnya melakukan pembelian.

Tujuan menggunakan strategi marketing tidak hanya untuk mendapatkan pelanggan baru, tetapi untuk melanjutkan percakapan dengan pelanggan di seluruh channel yang mereka gunakan di seluruh customer life-cycle stage, mulai dari akuisisi hingga loyalty dan retention. Marketer perlu memastikan bahwa mereka dapat menciptakan customer experience yang relevan dengan tempat pelanggan berada dalam tahap pembelian.

Customer experience yang baik dan juga siklus pembelian yang sikat akan dengan mudah mendorong potential customers akhirnya melakukan pembelian atau terkonversi menjadi customer bisnis atau brand Anda.

Apa Perbedaan Cross-Channel Marketing dan Omnichannel Marketing?

Strategi marketing ini menghubungkan experience di channel yang berbeda di setiap campaign. Misalnya, jika Anda membuat akun online dengan brand, langkah selanjutnya dalam strategi marketing ini mungkin mengirimi Anda email. Tujuan dari campaign ini adalah untuk membuat onboarding experience Anda lebih sukses.

Omnichannel marketing lebih umum dan kurang terhubung. Sebuah perusahaan menggunakan beberapa channel untuk berinteraksi dengan pelanggan mereka, tetapi mereka melakukannya di lebih dari satu campaign.

Hal yang sering membuat para marketers keliru adalah perbedaan dari strategi ini dan juga omnichannel marketing atau biasa juga disebut multi-channel marketing. Sama halnya dengan cross-channel, omnichannel menggunakan berbagai marketing channel untuk melakukan interaksi. Namun, biasanya ada kekosongan diantara channel-channel yang ada.

Dalam omnichannel, Anda dapat berinteraksi dengan mengirimkan email marketing kepada leads atau melakukan lead nurturing. Anda dapat melakukan advertising sesuai dengan target Anda. Anda juga dapat membuat blog posts yang memiliki topik relevan dengan bisnis Anda. Namun, setiap channel-nya berdiri secara independen.

Berbeda halnya dengan cross-channel yang memiliki kesinambungan diantara channel-channel yang ada. Sehingga, integrasi yang baik akan membuat Anda bisa mencapai return on investment yang Anda inginkan.

Contoh kasusnya seperti ini. Melalui strategi marketing ini, Anda dapat membuat seluruh channel saling bahu-membahu untuk memperkuat dampak dari sebuah campaign. Sehingga effort yang Anda keluarkan tidak sia-sia.

Jika Anda menulis blog posts tentang sebuah masalah yang bisa dipecahkan oleh produk atau jasa Anda, maka email marketing yang nantinya akan diterima adalah testimoni user yang masalahnya terpecahkan menggunakan produk Anda.

Lalu, Anda bisa melakukan posting di social media tentang bagaimana Anda bisa memecahkan masalah-masalah serupa yang sedang dihadapi oleh audiens.

Inilah perbedaan yang paling terlihat antara cross-channel dan omnichannel marketing. Omnichannel marketing lebih kepada menggunakan berbagai channel dengan campaign yang berdiri sendiri. Sedangkan cross-channel menggunakan seluruh channel untuk satu campaign.

Masalah Apa yang Dapat Dipecahkan oleh Strategi Ini?

Kita sudah membahas sedikit diatas tentang apa yang dapat dipecahkan melalui strategi ini. Hal yang paling besar dan dapat terlihat adalah strategi ini dapat menghilangkan kebingungan dari para potential customers ketika Anda melakukan marketing efforts.

Anda tentu saja pernah mendapatkan experience mengunjungi website sebuah brand atau bisnis dan melihat terdapat discount voucher ketika Anda memberikan data Anda seperti nama, email, dan sebagainya. Voucher tersebut akan dikirimkan melalui email. Namun, ketika Anda membuka email Anda, tidak ada voucher yang Anda terima.

Bayangkan, jika hal tersebut terjadi, respon apa yang diberikan oleh potential customers Anda. Anda akan mendapatkan unsubscribe dari customers Anda atau bahkan Anda akan menerima report sebagai spam dari mereka.

Hal seperti inilah yang coba diantisipasi dengan menggunakan strategi marketing ini. Strategi ini digunakan untuk memastikan, bahwa sebuah campaign, message, dan context yang ingin disampaikan oleh sebuah brand atau bisnis bisa ter-deliver dengan baik.

Apa Manfaat Bagi Bisnis Anda Jika Menggunakan Strategi Ini?

Cross-channel marketing memungkinkan brand untuk berkomunikasi dengan pelanggan mereka di channel pilihan pelanggan, dan mengirimi mereka penawaran yang dipersonalisasi yang relevan dengan individu tersebut. Perusahaan memiliki tingkat konversi pelanggan yang lebih tinggi jika pelanggan menikmati pengalaman tersebut.

Ini juga memungkinkan perusahaan untuk menciptakan pengalaman tanpa batas, yang relevan dengan tempat pelanggan berada dalam siklus pembelian. Pesan marketing kepada pelanggan baru sangat berbeda dibandingkan dengan pesan untuk pelanggan setia yang telah ada selama beberapa waktu.

Cara kita menyambut pelanggan baru berbeda dengan pesan yang digunakan untuk memberi insentif kepada pelanggan agar tetap tinggal dan tidak pergi ke kompetitor Anda. Campaign cross-channel memungkinkan perusahaan untuk memahami siapa pelanggan itu dan bereaksi serta menanggapi mereka dengan cara yang paling relevan bagi pelanggan itu.

Marketing effort yang Anda lakukan untuk tetap mempertahankan customers Anda sehingga tidak jatuh ke tangan kompetitor merupakan salah satu benefit dari menggunakan cross-channel.

Anda pasti tidak ingin customer hanya melakukan satu pembelian bukan? Untuk itu, menggunakan strategi ini adalah pilihan terbaik. Anda bisa tetap relevan kepada mereka dengan melakukan lead nurturing. Tentu saja, dengan relevansi dan preferensi yang sesuai dengan brand serta customer Anda.

Baca Juga

Itulah penjelasan mengenai apa itu cross-channel, benefit, serta perbedaan yang sering menjadi perdebatan oleh para marketers. Strategi ini memang sangat diperlukan ketika Anda ingin melakukan sebuah campaign yang terfokus. Jadi, seluruh channel yang Anda gunakan bisa berjalan secara optimal dan campaign pun menjadi sukses.

Ingin tahu lebih banyak tentang strategi marketing yang bisa Anda lakukan untuk mengembangkan bisnis Anda? Anda bisa mempelajarinya di blog kami. Kami juga memiliki berbagai tools yang dapat membantu kegiatan marketing Anda. Ingin mencobanya? Anda bisa mengunjungi website kami di sini.

(J.R)