Ini Dia 10 Digital Marketing B2B Strategy Terbaik Berdasarkan Data

Saat ini, ada banyak sekali Business To Business (B2B) companies. Seiring berjalannya waktu, perusahaan dan pelaku bisnis membutuhkan digital marketing B2B strategy agar lebih mudah menjual produk bisnisnya sekaligus memperluas jangkauan target market atau target audience.

Untuk itu, Anda sebagai pelaku bisnis mau tidak mau juga harus beradaptasi dengan kegiatan marketing dengan perkembangan teknologi yang lebih canggih. Anda harus beranjak dari penggunaan strategi conventional marketing ke digital marketing.

Namun, ada baiknya bagi Anda melihat data capaian dari penggunaan digital marketing B2B strategy. Pada artikel berikut ini, Anda bisa menerapkan beberapa strategi digital marketing untuk B2B company agar meningkatkan penjualan bisnis Anda.

1. Target Millennials

Pada tahun 2025, generasi milenial akan mewakili sebanyak 75% tenaga kerja yang mencakup global. Menurut survei yang dilakukan Merit’s B2B Milenial, sebanyak 73% generasi milenial terlibat dalam pengambilan keputusan pembelian produk atau layanan yang ditawarkan perusahaan atau pelaku bisnis.

Jadi, dari hal tersebut, berikut ini B2B digital marketing strategy bersifat general yang bisa Anda lakukan untuk segmentasi preferensi milenial seperti kecepatan respon melalui live chat, easy mobile experience pada situs bisnis Anda, social media engagement yang bisnis Anda punya, dan pendekatan cause-based marketing.

2. Melayani Siklus Pembelian yang Lebih Lama

Digital marketing B2B strategy bersifat general satu ini biasa digunakan untuk pemasaran bisnis B2B yang biasanya memiliki siklus pembelian yang lebih lama daripada Business to Consumer (B2C). Namun, menurut studi yang dilakukan oleh McKinsey pada akhir tahun 2020, siklus pembelian bisnis B2B semakin panjang sejak masa pandemi.

Dengan memiliki anggaran yang terbatas, konsumen produk bisnis B2B lebih berhati-hati dalam meneliti produk dan layanan bisnis, dan menghitung Return on Investment (ROI) lebih teliti dari sebelumnya.

Hal ini penting untuk membuat konten untuk mendukung informasi produk sehingga tidak mengganggu riset konsumen, menggunakan bahasa dan data yang khusus sekaligus berfokus pada ROI dalam pesan promosi bisnis Anda.

3. Melakukan Pendekatan B2C

Menurut survei B2B buyer reports yang dilakukan Foleon pada tahun 2021, sebanyak 80% konsumen bisnis B2B saat ini mengharapkan adanya bisnis B2C. Strategi ini bisa Anda lakukan sebab, semakin sedikitnya persaingan bisnis melalui media digital dan meningkatnya persentase generasi milenial dalam populasi konsumen bisnis B2B.

Untuk menonjolkan strategi pendekatan B2C ini, hal yang bisa Anda lakukan yaitu melakukan personalisasi tidak dari email marketing saja melainkan social media marketing untuk terus menjaga hubungan Anda dengan konsumen, emotional marketing, dan kemudahan akses pada marketing channels bisnis yang Anda punya.

4. Fokus pada First-Party Data

Pada digital marketing B2B strategy ini first-party data dapat mempertahankan konsumen, menawarkan pengalaman yang sangat dipersonalisasi, dan membuat mereka kembali mengunjungi bisnis Anda lagi.

Untuk itu, first-party-data friendly marketing campaigns sangat penting bagi bisnis. Berikut ini cara mengumpulkan first-party-data yaitu melakukan Pay-Per-Click (PPC) leads & email list building, menggunakan Google Ads, dan melakukan A/B testing untuk mengumpulkan data bisnis Anda (headlines,tone, related content suggestions).

5. Menggunakan Email Marketing Automation dan Artificial Intelligence

Email marketing automation dan Artificial Intelligence (AI) bukanlah hal yang sama. Email marketing automation adalah software yang berfungsi untuk membantu pekerjaan manusia dengan cara berulang. Ini masih memerlukan konfigurasi alur kerja di sekitar berbagai skenario dan menggunakan data agar melakukan pengoptimalan manual.

Sedangkan artificial intelligence menggunakan data untuk meniru kecerdasan dan penalaran manusia untuk membuat prediksi, menyarankan pengoptimalan, dan menerapkannya secara dinamis.

Jika bisnis Anda menggunakan email marketing automation dan artificial intelligence akan mendapatkan efisiensi dan manfaat automation yang menghemat waktu Anda dalam mengirimkan email marketing ke konsumen bisnis Anda.

Berikut ini adalah beberapa contoh bagaimana AI dapat meningkatkan email marketing automation:

  • Tools untuk menulis baris subjek atau bagian email dalam email marketing automation milik Anda sangat dipersonalisasi.
  • Menggunakan strategi smart bidding atau halaman insight di Google Ads
  • Menggunakan data sebelumnya untuk menilai leads yang akurat di Customer Relationship Management (CRM).

6. Memiliki SEO Keyword Funnel

Saat ini, konsumen bisnis B2B sering melakukan riset sebelum membeli produk yang ditawarkan suatu brand. Maka dari itu, customer journey yang mereka lalui sangat panjang. Untuk itu, Anda harus memiliki Search Engine Optimization (SEO) keyword funnel.

Hal tersebut sangat penting, jika Anda menggunakan strategi ini konten blog posts yang ada pada website bisnis berada di peringkat teratas mesin pencarian Google. Dengan Anda membuat konten blog menggunakan keyword-keyword yang relevan dengan bisnis, ini akan memudahkan konsumen melakukan riset dengan mudah sekaligus dapat membuat mereka membeli produk bisnis Anda.

7. Keyword Tetap Berada di Atas Ketika Pembaruan

Technical SEO bukanlah hal baru, tetapi penting dengan adanya pembaruan algoritma pada Google. Dengan 100% pengindeksan yang memprioritaskan konten blog website bisnis sesuai dengan aturan Google. Anda perlu memastikan bahwa Googlebot dapat mengakses dan me-render konten blog pada website bisnis Anda serta memeriksa datanya terstruktur.

Untuk itu, Anda harus membuat konten blog yang penargetan keyword-nya sesuai, SEO-friendly, dan Expertise-Authority-Trustworthiness (EAT) yang sesuai ketentuan pada mesin pencarian Google.

Jadi, Google akan mempromosikan website yang dipercaya sepenuhnya. Itulah mengapa 2 hal tersebut sangat penting, website bisnis Anda terlihat kredibel dan terpercaya.

8. Emotional Advertising

Menerapkan emotional advertising dapat membangun hubungan antara konsumen dan brand dari segi emosional, memahami pain points, ego, kebutuhan, ketakutan, dan aspirasi konsumen melalui konten iklan bisnis yang Anda tampilkan.

Menurut penelitian, dibutuhkan waktu kurang dari tiga detik bagi manusia untuk memiliki reaksi ketika melihat sesuatu yang meninggalkan kesan abadi dan kecenderungan untuk mengambil tindakan serupa di masa depan.

Maka dari itu, Anda dapat memanfaatkan ini dalam iklan. Iklan emosional dapat digunakan untuk memperoleh respons emosional seperti kebahagiaan, ketakutan, atau kemarahan yang dialami konsumen. Artinya iklan tersebut memiliki peluang bagus untuk diingat mereka.

Penggunaan iklan emosional terbilang efektif yang dapat menghasilkan lebih banyak penjualan produk sekaligus dapat membuat loyalitas konsumen meningkat dengan adanya kepercayaan brand dan konsumennya.

9. Menggabungkan Keyword dengan Audience Targeting di Google Ads

Tanpa jenis strategi ini, Anda tidak dapat memastikan bahwa Anda menargetkan permintaan pencarian keyword yang tepat dalam advertising  yang sudah Anda buat menggunakan PPC Campaigns. Tetapi, Anda sudah yakin menargetkan keyword tersebut ke konsumen yang tepat.

Dengan menargetkan keyword dengan fokus audiens, Anda dapat menjangkau audiens yang lebih luas sekaligus tepat. Ini sangat membantu bagi bisnis B2B yang sebagian besar target market-nya yang dapat menciptakan keputusan pembelian dengan cepat.

10. Menggunakan Konten Dinamis

Sekarang Anda tidak dapat menampilkan website bisnis hanya untuk keperluan informasi produk bisnis saja. Anda bisa membuat konten-konten dinamis di website bisnis untuk memberikan pengalaman yang lebih dipersonalisasi bagi pengunjung website bisnis Anda.

Jika Anda hanya memiliki landing pages, Anda bisa menggunakan konten dinamis pada title dan description yang tertera pada Google. Sehingga, setiap user yang mencari dengan berbagai tipe keyword, akan mendapatkan hasil yang berbeda-beda.

Anda dapat membuat pop-up untuk panduan berbagai topik berdasarkan kategori postingan blog yang mereka baca. Atau Anda bisa sesuaikan headline pada halaman beranda website bisnis. Serta Anda juga bisa membuat pop-up yang memandu pengunjung website yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

Baca Juga

Itu dia 10 digital marketing B2B strategy berdasarkan data yang bisa Anda coba lakukan untuk meningkatkan penjualan bisnis. Untuk mendapatkan informasi lainnya seputar digital marketing, silakan kunjungi blog kami. Tertarik dengan layanan email marketing kami? Untuk mencobanya, Anda bisa mendaftarkan diri di sini.

(A.B)