Apa Itu Drip Email Automation? Apa Manfaatnya untuk Anda?

Dalam marketing automation, kita mengenal istilah drip email automation. Ini merupakan salah satu strategi digital marketing yang sudah cukup populer di kalangan marketer. Namun, jika Anda masih kurang memahami apa itu drip email automation, apa bedanya dengan email automation biasa, dan apa saja manfaatnya untuk Anda, kami punya jawabannya. Baca terus artikel ini untuk mengenal lebih jauh tentang drip email automation.

Apa Itu Drip Email Automation?

Drip email automation adalah pengiriman email secara otomatis menggunakan tools bantuan ke pelanggan Anda berdasarkan tindakan tertentu yang mereka lakukan di situs web Anda. Drip email automation memungkinkan Anda melakukan personalisasi dan menentukan waktu serta jumlah drip email yang dikirimkan berdasarkan tingkat penerimanya.

Banyak bisnis menggunakan drip email campaign untuk menjaga hubungan dengan pelanggan. Biasanya, para marketer memanfaatkan tanggal penting untuk mengirimkan transactional email menggunakan drip email automation.

Berikut adalah beberapa karakteristik drip email automation:

  • Dikirim secara otomatis.
  • Dikirim pada waktu yang telah ditentukan.
  • Dikirim sebagai tanggapan atas tindakan pelanggan di situs Anda.

Apa yang membedakan email automation biasa dengan drip adalah rangkaian proses awal dan jumlah emailnya. Pada drip email automation, Anda memutuskan jumlah email terbaik yang harus Anda kirimkan untuk setiap campaign. Kemudian pada praktiknya, Anda menulis email satu kali dan menerapkan automasi personalisasi ke proses pengirimannya.

Manfaat Drip Email Automation untuk Anda

Mengapa Anda harus menggunakan drip email automation? Ternyata, ia bisa mendatangkan beberapa manfaat sebagai berikut.

1. Mengubah pengunjung menjadi pembeli

Dengan mengirimkan email kepada pengunjung situs bisnis yang melakukan tindakan tertentu, Anda telah menambah chance konversi. Tanpa drip email, seorang pengunjung mungkin hanya akan berhenti di tahapan tertentu dan enggan melanjutkan transaksi.

Alasannya bisa bermacam-macam, mulai dari lupa hingga tidak tertarik lagi. Nah, adanya email drip dari Anda akan membantu mereka mengingat kembali intensi awal tindakan mereka di situs bisnis Anda. Jikapun mereka kehilangan motivasi, email yang menarik dari Anda bisa mengembalikan itu dan mendatangkan conversion rate untuk bisnis Anda.

Pada dasarnya, drip email ini bekerja layaknya percakapan antara pengunjung dan penjaga toko di praktik marketing konvensional. Adapun peran automation berfungsi untuk menghemat waktu dan memangkas tahapan proses yang harus Anda lakukan. Sehingga, ketika banyak pengunjung datang serempak, Anda tidak akan kehilangan kesempatan untuk menjangkau mereka secara langsung.

2. Meningkatkan penjualan dengan memicu repeat purchase

Faktor apa yang dapat memengaruhi seorang pelanggan untuk melakukan repeat purchase? Jawaban utama mungkin terletak pada produk atau layanan itu sendiri.

Apakah sesuai dengan kebutuhan si pelanggan? Apakah solusi yang ditawarkan dapat menyelesaikan permasalahan sang pelanggan? Apakah kualitasnya memuaskan? Dan pertanyaan-pertanyaan lain.

Namun di samping itu, kinerja Anda sebagai marketer juga dapat menjadi faktor yang tak kalah penting dalam hal ini. Terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara riwayat transaksi yang dibiarkan begitu saja dengan yang ditindaklanjuti menggunakan drip email campaigns.

Sama seperti transactional email pada umumnya, Anda dapat mengirimkan pesan penawraan produk lain. Lakukan strategi pemasaran upsell dan cross-sell  dengan penekanan urgensi, atau selenggarakan promosi khusus bagi pembelian produk terbaru untuk memikat pelanggan.

Kunci keberhasilan ini terletak pada penjadwalan drip email campaign Anda. Itu sebabnya, di sini kami sarankan agar Anda menggunakan automated email tools alih-alih praktik manual.

3. Melibatkan kembali subscriber lama yang pasif

Untuk melibatkan kembali subsriber lama yang pasif, Anda bisa membangun plan untuk mengirimkannya drip email automation. Misalnya, pada momen-momen khusus saat Anda mengadakan campaign tertentu. Cukup buat pendekatan yang customer-based dengan menonjolkan benefit yang Anda tawarkan untuk mereka.

Dengan automation, Anda bisa mentapkan jadwal pengiriman email berkala kepada pelanggan yang telah lama pasif. Apapun hasilnya, itu akan menguntungkan Anda.

Jika mereka memutuskan untuk kembali terlibat aktif, maka open rate dan peluang conversion rate Anda akan meningkat. Jika yang terjadi adalah sebaliknya, setidaknya Anda telah membersihkan contact list Anda. Ini dilakukan untuk meningkatkan email deliverability dan sender score Anda.

4. Membangun hubungan yang erat dengan audiens dan pelanggan Anda

Tahukah Anda apa unsur terpenting dalam sebuah marketing activities? Ialah Product dan People. Apa yang akan Anda jual jika tidak ada product. Dan bagaimana Anda bisa menjual jika tidak ada people yang membutuhkannya.

Untuk alasan itu, membangun hubungan yang baik antara bisnis dengan audiens atau pelanggan menjadi langkah terbaik yang bisa Anda upayakan dalam meningkatkan conversion rate dan sales Anda. Ini juga merupakan faktor yang akan turut meningkatkan customer retention bisnis Anda.

Nah, drip email automation dapat Anda gunakan sebagai jembatan dalam pembangunan hubungan bisnis yang baik ini. Untuk itu, cobalah untuk mengirimkan konten email yang bersifat interaktif dan dua arah. Pikirkan segala cara yang mungkin Anda lakukan untuk menguntungkan kedua belah pihak.

Cara Kerja Drip Email Automation

Drip email automation bekerja dengan dua cara, satu yang berdasar pada tanggal, dan satu lagi berdasar pada customer behaviour.

1. Drip Email Automation Berdasarkan Tanggal Penting

Tanggal penting yang dimaksud di sini adalah apa yang berkaitan dengan pelanggan Anda. Misalnya, beberapa hari menjelang event atau waktu perpanjangan langganan. Anda bisa mengirimkan transactional email berupa reminder mengenai hal tersebut, apa saja yang harus pelanggan Anda lakukan, bujukan untuk memperpanjang langganan, mendaftar event lain, dan sebagainya.

Anda juga dapat memanfaatkan momen ulang tahun dan anniversary untuk mengirimkan transactional email. Sebagai contoh, pada ulang tahun pembelian pertama mereka, Anda bisa mengirimkan email otomatis yang diawali dengan ucapan selamat.

2. Drip Email Automation Berdasarkan Customer Behaviour

Anda bisa mengirimkan drip email automation berdasarkan customer behaviour. Berikut adalah beberapa jenis drip email yang bisa Anda kirimkan dengan metode ini.

a. Welcome Email

Anda bisa mengirimkan ucapan selamat datang atau selamat bergabung kepada seorang pelanggan baru yang baru saja bergabung dengan situs bisnis atau mendaftar layanan digital Anda. Welcome email menggunakan pendaftaran akun sebagai trigger.

Tidak berhenti di situ, Anda bisa memperpanjang email ini dengan email marketing welcome series. Dimulai dari email sambutan seperti biasa, dilanjutkan dengan penawaran beberapa pilihan solusi sesuai permasalahan pelanggan yang dapat Anda identifikasi. Sebagai penguat Anda bisa menyajikan use case atau case study, sebelum akhirnya melakukan dealing.

b. Promotional Email

Setelah seorang pelanggan melakukan pembelian produk, Anda bisa mengirimkan transactional email untuk menawarkan produk lain. Tujuannya adalah untuk membuat mereka melakukan pembelian lain. Hal ini sekaligus untuk menunjukkan bahwa Anda senang akan pembelian yang pelanggan Anda lakukan. Emosi ini dapat menjadi jembatan yang sempurna untuk menjaga hubungan bisnis Anda dengan pelanggan.

Dalam promotional email, ada dua jenis teknik yang bisa Anda lakukan, yaitu upselling and cross selling strategies. Yang pertama berarti Anda menawarkan produk lain yang serupa dengan produk sebelumnya, namun secara harga lebih mahal, atau secara level lebih tinggi. Sedangkan cross-sell berarti menawarkan produk dukungan dari produk sebelumnya.

Contoh:

Upsell: Tawarkan paket Expert pada seorang pelanggan yang akan atau pernah membeli paket Basic pada layanan email marketing.

Cross-sell: tawarkan layanan SMTP Relay pada seorang pelanggan yang akan atau pernah membeli paket langganan email marketing service.

c. Follow-up Email

Anda bisa menggunakan drip email automation untuk mengirimkan informasi tindak lanjut atas tindakan pelanggan sebelumnya. Misalnya, setelah seseorang mengirimkan request demo, apa langkah selanjutnya yang harus mereka ambil. Atau, kepada seseorang yang meninggalkan proses transaksi di tengah jalan, Anda bisa menanyakan pada mereka perihal kelanjutannya.

Tujuan akhir dari follow-up email berbeda-beda bergantung pada fokus yang Anda tuju. Namun secara general, Anda bisa menyebut email ini sebagai penghubung komunikasi. Key point-nya ada pada keberlangsungan kontak antara Anda dan pelanggan, sehingga mereka tidak pergi begitu saja.

d. Shopping Cart Abandoned Email

Anda bisa menambahkan kondisi di mana pelanggan meninggalkan keranjang belanjanya sebagai trigger untuk drip email automation. Jadi, ketika hal itu terjadi mereka akan menerima pengingat terkait item yang telah mereka masukkan ke keranjang.

Tips: Tambahkan CTA yang jelas agar pelanggan segera melanjutkan proses pesanan.

e. Confirmation Email

Drip email automation yang satu ini sifatnya cenderung informational. Isinya berupa rincian dari tindakan sebelumnya dari pelanggan. Sebut saja ketika seseorang selesai melakukan pemesanan produk di toko online Anda, Anda akan mengirimkan rincian item dan detail harga yang mereka bayarkan. Tujuannya untuk memberi kepastian dan rasa pecaya di sisi customer.

Jika tidak mengerti, coba Anda bayangkan melakukan order atau pendaftaran ke sebuah event tertentu. Sampai barang dikirimkan atau hari-H event tidak ada satu pun email yang masuk. Keraguan akan mulai muncul, khawatir bahwa Anda telah ditipu atau data Anda gagal masuk ke database penjual atau penyelenggara.

Meskipun pada akhirnya terjawab, namun itu akan menjadi customer experience yang tidak menyenangkan. Akibatnya, kemungkinan seorang customer akan melakukan repeat purchase dan mempertahankan loyalitas dengan bisnis Anda pun akan menurun. Jika dibiarkan, bisnis Anda sendirilah yang akan dirugikan.

Masih banyak customer behaviour lain yang bisa Anda manfaatkan sebagai trigger dalam pengiriman drip email automation. Anda bisa menyesuaikannya sendiri sesuai bisnis Anda. Di antaranya, Anda bisa memanfaatkan tindakan-tindakan di bawah ini sebagai trigger

  • Saat seseorang berhenti berlangganan dengan bisnis Anda.
  • Saat seseorang baru saja menyelesaikan pembelian pertama.
  • Saat seseorang mengunduh e-book di website Anda.
  • Saat seseorang membatalkan pesanan produk.
  • dsb.
Baca Juga

Sekian pembahasan mengenai drip email automation. Dapatkan informasi menarik lainnya seputar email automation di blog kami. Jika Anda ingin memulai strategi marketing drip campaign dengan email marketing software kami, silakan daftarkan diri Anda di sini.

(V.V)