Email Marketing Anda Belum Bekerja dengan Baik? Simak 3 Alasannya Berikut Ini

Email Marketing diklaim sebagai taktik marketing yang efektif. Tetapi terkadang orang-orang terlihat tidak mendapatkan hasil akhir yang telah dijanjikan oleh email marketing tersebut. Why it can be happened?

Jika Anda tidak tahu cara menggunakan strategi email marketing yang berbeda-beda, maka Anda tidak dapat mengharapkan hasil akhir yang baik. Dan jika Anda hanya tahu satu saja taktiknya, maka hasil akhir Anda juga tidak akan sebaik jika Anda mengetahui strategi email marketing yang berbeda-beda. Maksudnya disini adalah sebenarnya Anda dapat menggunakan tiga macam strategi email marketing atau Anda juga dapat menggunakan lebih dari tiga macam strategi email marketing, yang penting intinya jangan hanya berpaku pada satu jenis strategi email marketing saja.

Apa yang membuat strategi email marketing dikatakan efektif?

Email marketing memiliki beberapa keuntungan yang signifikan jika dibandingkan dengan metode marketing lainnya. Beberapa keuntungan itu adalah sebagai berikut:

  1. Pendapatan Tinggi
    Saat Anda mendapatkan pelanggan untuk bergabung ke email list Anda (melalui *subscribe *atau opt in), maka sebenarnya Anda telah “meraih” mereka. Semisal, jika mereka menyukai halaman Facebook Anda, belum tentu mereka akan selalu melihat berita *update *di Facebook Anda.
    Ya, tentu saja, tidak semua orang membuka email Anda, tetapi email marketing dirasa lebih menghasilkan angka pelanggan lebih banyak dibandingkan dengan metode komunikasi lainnya.
  2. Fleksibilitas yang Baik
    Email marketing dapat bekerja lebih baik jika dibandingkan dengan strategi marketing lainnya. Tidak masalah produk apa yang Anda jual, entah itu rumah, pakaian dalam, atau sebagai konsultan, Anda akan menjual lebih banyak selama Anda dapat menggunakan email marketing dengan baik, dan Anda juga dapat mempromosikan secara praktis apapun yang berhubungan dengan bisnis Anda, serta Anda juga tidak dibatasi untuk mengirimkan email ke halaman penjualan Anda.
  3. Meminimalisir Resiko yang Ditanggung
    Beberapa dari marketers yang sudah hebat biasanya telah menghabiskan budget yang besar untuk melakukan advertising campaign. Dengan menggunakan email marketing, biayanya akan lebih murah. Sebuah sistem email seperti MailTarget sangat terjangkau untuk digunakan untuk bisnis yang baru dimulai maupun sudah berjalan dan sukses.
  4. Sedikit Hambatan yang Masuk
    Disamping harganya murah dan terjangkau, Anda tidak perlu memiliki ilmu yang terlalu tinggi tentang email marketing. Meskipun Anda belum bisa dikatakan cukup ahli, Anda dapat melihat hasil akhir yang baik saat Anda mau untuk mempelajari beberapa jenis strategi email marketing, eksekusi yang baik dari strategi tersebut dapat meningkatkan hasil akhir Anda, bahkan walaupun jika Anda membuat banyak kesalahan, Anda tidak akan membuang waktu Anda.
  5. Kontrol Penuh
    Taktik marketing lainnya seperti Google dan AdWords memiliki perubahan kebijakan dan keputusan lainnya yang berada pada kontrol Anda. Tentu saja, beberapa aturan hukum berdampak pada bagaimana cara Anda menggunakan email marketing, akan tetapi aturan hukum jarang sekali berubah dalam waktu singkat dan mendadak.
    Yang perlu dilakukan adalah mengetahui regulasi tentang email marketing ini di berbagai negara terutama di negara tempat kita berbisnis. Baca disini mengenai regulasi email marketing di berbagai negara.

Berikut, 3 Hal untuk Membuat Email Marketing Anda Bekerja dengan Baik

  1. Penawaran
    Banyak dari pebisnis e-commerce biasanya terlalu banyak membuat tawaran pada email mereka, tetapi sejujurnya apapun jenis bisnis yang Anda jalankan, Anda seharusnya tahu bagaimana cara membuat penawaran pada email Anda.

    Ide dasarnya adalah untuk mendorong orang agar mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan. Hal itu dapat berarti memberikan mereka kupon diskon untuk produk yang disukai mereka atau juga bisa berarti melakukan promosi secara general untuk membuat orang agar bergabung ke email list Anda. Penawaran yang baik tidak akan memiliki resiko. Hal itu tidak akan bersifat terlalu memaksa atau manipulatif.

    Justru penawaran yang baik akan bersifat helpful. Jadi, saat Anda mempromosikan sesuatu via email, lakukanlah seolah-olah Anda adalah seorang teman yang ingin membantu teman Anda.

    Jangan lupa untuk menggabungkan penawaran dengan strategi marketing selanjutnya.

  2. Konten
    SaaS (Software as a Service) dan blogger sering kali lebih fokus menggunakan strategi konten email marketing dibandingkan strategi lainnya. Mereka membuat beberapa macam konten seperti report, infografis, video, dan artikel. Konten tersebut lalu mereka sebarkan ke para pelanggan melalui email.

    Beberapa dari konten itu mungkin sudah tersedia untuk dipublikasikan misalnya artikel blog, tetapi sisanya mungkin berada di belakang “dinding informasi”. Dengan kata lain, dinding informasi tersebut seperti “pay wall” yang tidak memerlukan pembayaran apapun tetapi justru meminta informasi dari para pelanggan.

    Bentuk paling sederhana adalah opt-in form yang meminta orang agar bergabung dengan list dari pemilik bisnis terntentu untuk mendapatkan kontennya.

    Tetapi jika Anda ingin membuat hasil terbaik dari strategi email marketing, opt-in form ini tidak boleh hanya sekadar dinding informasi yang Anda gunakan hanya pada saat orang telah bergabung di list Anda.

    Contohnya, Anda dapat meminta orang untuk membagikan link ke konten yang ada di sosial media sebelum dapat mengaksesnya, atau Anda dapat meminta informasi lebih tentang mereka misalnya interest mereka atau tentang skala perusahaan mereka.

    Informasi tambahan akan membuat Anda mendapatkan kesempatan lebih lagi untuk menjadikan email marketing Anda menjadi relevan dan bahkan meningkatkan conversion rate Anda.

    Konten email marketing adalah sebuah alat yang baik yang harus Anda pelajari terlepas dari bisnis apapun yang sedang Anda jalankan. Saat Anda menggunakan hal itu dengan benar, orang akan mulai untuk melihat Anda sebagai sumber yang terpercaya dimana akan membuat mereka lebih tertarik untuk membeli produk yang Anda jual.

    Tetapi Anda tidak boleh hanya terpaku pada konten saja, Anda juga harus membuat penawaran dan membangun hubungan dengan orang yang ada di list Anda.

  3. Bangun Hubungan
    Beberapa orang mengatakan kalau sedikit dari marketers hanya bergantung pada strategi email marketing ini, tetapi selebihnya mempercayai jika strategi ini merupakan strategi yang sehat bagi bisnis mereka. Anda dapat membangun hubungan tersebut secara otomatis jika Anda membuat penawaran dan menyediakan konten yang berguna (strategi [email marketing(https://mailtarget.co/) sebelumnya).

    Contoh, Anda dapat meminta kepada pelanggan Anda untuk membalas email Anda atau meminta mereka untuk mengisi survei dan Anda dapat memberitahu mereka apa yang terjadi pada hidup Anda atau mungkin tentang kepercayaan pribadi dan pendapat Anda untuk membuat koneksi emosional yang besar.

    Sebagai catatan, kapanpun Anda membagikan pendapat atau keyakinan Anda, Anda perlu untuk bersiap-siap jika timbul kritik atau komen dari orang-orang yang memiliki pendapat yang berbeda dengan Anda.

    Beberapa dari orang mungkin tidak mempermasalahkan hal itu, tapi mungkin juga sebagian lainnya mempermasalahkan. Ya, membicarakan hal-hal seperti itu yang tidak berkaitan dengan bisnis Anda mungkin akan beresiko.

    Jika tidak ingin “bermain dengan api” maka cegahlah untuk membahas hal-hal misalnya tentang politik, agama, seksual, dan topik lainnya yang dimana orang-orang memiliki pandangan fundamental. Tetapi bagaimanapun juga jika Anda tahu kalau banyak dari audiens Anda membagikan opini Anda tentang topik yang penting bagi mereka, Anda dapat secara mudah terlihat sebagai orang yang dapat dipercaya karena kebanyakan orang percaya pada seseorang yang memiliki kemiripan dengan mereka.

    Tetapi hal terpenting yakni Anda harus selalu ingat tentang membangun hubungan sebagai strategi email marketing tidak peduli jenis email apapun yang Anda kirimkan. Jika Anda lupa apabila harus membangun hubungan dengan para pelanggan Anda, maka penawaran Anda akan terkesan memaksa dan konten Anda akan terasa “jauh” bagi mereka.

Ingatlah bahwa Anda bukan berperan sebagai perusahaan tetapi justru perseorangan maka berperanlah dan menulis seolah-olah Anda menulis ke teman Anda.

Dapatkan info terbaru seputar MailTarget dengan bergabung ke channel telegram atau subscribe ke newsletter kami [disini]