Email Marketing atau Email Blasting?

Apa yang dimaksud dengan Email Blast?

Well, berbicara tentang email marketing yang disamakan dengan email blasting itu rasanya sedikit menyedihkan ya. Sama halnya jika Anda membahas tentang perusahaan besar yang menyediakan layanan marketing atau branding, bukan berarti bahwa mereka adalah agen promosi.

Perlu digarisbawahi bahwa email marketing tidak sama dengan email blasting. Memang benar adanya bahwa kami mengirimkan atau mem-blasting email, tetapi email yang di-blasting itu bukan email sembarangan. Dengan kata lain, kami tidak mem-blasting pelanggan kami, melainkan kami menyediakan mereka dengan konten yang valuable yang sifatnya persuasive dan di sini kami membantu perusahaan Anda agar pelanggan Anda akhirnya memutuskan untuk menggunakan jasa dan layanan Anda dengan bantuan email marketing.

Berikut adalah beberapa cara untuk menghindari agar email marketing tidak dikatakan sebagai email blasting:

  1. Gunakan email service provider
    Dengan menggunakan email service provider (ESP) dapat membantu Anda untuk menciptakan email campaigns yang didesain sedemikian rupa agar bermanfaat bagi pelanggan Anda dan bukan untuk mengganggu mereka. Semakin besar list Anda berkembang, maka akan semakin penting pula untuk melengkapinya dengan ESP. ESP dapat membantu untuk memonitor IP yang Anda kirimkan dan memberitahu Anda apabila ada sesuatu yang sedang mengalami kenaikan dan juga bisa meningkatkan tingkat pengiriman.

  2. Buatlah email list Anda itu bersih
    Seperti yang sudah dibahas pada artikel sebelumnya kalau Anda dilarang untuk mengirimkan email Anda kepada purchased email list, karena Anda tidak tahu apakah kontak list tersebut tepat sasaran atau tidak. Kemudian, buatlah agar email list Anda itu bersih dengan cara email yang Anda kirimkan itu harus memiliki izin agar nantinya Anda tidak dikategorikan sebagai spammer.

  3. Personalisasikan list Anda dengan segmentasi
    Segmentasikan pelanggan Anda berdasarkan usia, jenis kelamin, wilayah, dll. Hal ini merupakan kelebihan dari email marketing dimana Anda bisa mensegmentasikan pelanggan Anda, sehingga pelanggan yang dikirimkan email Anda itu dapat ditargetkan agar hasil akhirnya maksimal.

  4. Sertakan call to action yang jelas

Dengan menyertakan call to action yang jelas, maka pelanggan Anda akan paham dan tahu apa yang seharusnya mereka lakukan selanjutnya. Jika mereka sudah paham, maka akan terasa mudah bagi Anda untuk mengarahkan mereka agar melakukan purchasing produk atau layanan Anda.

So, stop calling it as an email blasting! Karena kami bukan hanya sekadar asal-asalan mengirimkan email marketing, tetapi lebih mengutamakan konten yang valuable.

Anda bisa mendapatkan artikel seputar Email Marketing dengan cara bergabung ke channel telegram MailTarget atau subscribe ke newsletter kami disini. Masih banyak info menarik lainnya di blog MailTarget.