Email Marketing dari Sudut Pandang Non-Profit

Organisasi non-profit sangat berbeda dengan model bisnis B2B atau B2C. Non-profit memiliki sebuah misi khusus dan bukan hanya tentang menjual sesuatu. Selain itu, tidak sedikit organisasi non-profit yang merasa masih sangat kesulitan untuk membuat bisnis tetap berjalan.

Adanya kombinasi antara tujuan yang baik dan cerita yang menyentuh membuat marketer non-profit mampu membuat konten yang berarti bagi banyak orang, memberikan pelajaran, menginspirasi serta shareable.

Non-profit sebenarnya memiliki keunggulan tersendiri yaitu pada bagian content marketing, karena mereka tidak akan pernah kehabisan sebuah ide cerita yang dapat disampaikan. Namun, masih banyak organisasi non-profit yang belum mampu memaksimalkan potensi tersebut.

Mengapa content marketing masih belum begitu efektif dan dapat dimanfaatkan dengan masksimal oleh organisasi non-profit meskipun di bidang inilah keunggulan mereka.

Masalahnya berada pada pemanfaatan channel.

Beberapa organisasi non-profit mungkin sudah mulai memanfaatkan sosial media, dan biasanya mereka membutuhkan bantuan dari kawula muda dalam mengelola akun-akun sosial media mereka.

Sayangnya, bahasa yang digunakan oleh para kawula muda ini sering kali tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya diinginkan oleh organisasi non-profit tersebut. Jadi sangat penting untuk menyatukan suara dan tujuan pada setiap anggota non-profit terutama mereka yang bertanggung jawab dalam content marketing pada channel apapun, termasuk sosial media.

Apakah cukup hanya dengan sosial media? Sebagai organisasi non-profit, sangat penting untuk tetap menjaga hubungan dengan para pendonor, terus konsisten dalam menyuguhkan cerita menarik, sekaligus dapat terus menarik pendonor untuk melakukan donasi. Tapi adakah satu channel yang untuk semua hal itu? Tentu ada. Email marketing.

Mengapa email marketing? Salah satu kegiatan utama non-profit adalah melakukan penggalangan donasi untuk kegiatan sosial, menyebarkan informasi dan cerita tentang kegiatan sosial tersebut melalui sebuah email campaign yang kemudian mengirimnya ke pendonor dapat menjadi salah satu pilihan terbaik selain menyebarkannya melalui sosial media.

Alasannya? Kelebihan email adalah Anda dapat secara personal menyapa pendonor, dan memberitahu betapa donasi mereka akan sangat berarti. Dengan email Anda juga dapat secara langsung memberitahukan progress dan laporan tentang donasi, misalnya berapa banyak donasi yang telah terkumpul, sehingga penonor akan lebih mempercayai Anda.

Apa hanya itu kelebihan email marketing? Tidak. Jika Anda menggunakan MailTarget, Anda dapat memanfaatkan fitur landing page.

Apa yang dimaksud dengan landing page dan apa fungsinya? Jika belum memiliki website untuk organisasi nonprofit Anda, landing page akan menjadi penolong Anda. Anda dapat menganggap landing page sebagai pengganti website. Semisal, Anda dapat menambahkan link landing page dalam sosial media, nah, halaman inilah yang akan menjelaskan secara lebih detail tentang organisasi nonprofit Anda. So, tidak memiliki website, bukan menjadi suatu alasan lagi.

Dalam landing page, Anda juga dapat menambahkan form dimana seseorang dapat mendaftar menjadi pendonor baru dengan cara menjadi subscriber Anda. Dari sini Anda dapat mengirim email campaign mengenai kegiatan organisasi Anda secara langsung kepada mereka.

Wow, bukankah banyak sekali manfaat email marketing untuk organisasi non-profit?

Tapi, hanya sekedar memanfaatkan email marketing untuk organisasi non-profit saja tidak cukup. Anda perlu memanfaatkannya dengan lebih maksimal, dalam hal apa saja itu?

  1. Desain
    Konten memang hal utama dalam organisasi non-profit. Tapi, desain email juga sangat penting sebagai pendukung konten. Percuma jika Anda sudah menyiapkan konten yang bagus namun dengan desain email Anda biasa saja.

    Tentu saja menyewa seseorang khusus untuk mendesain email Anda akan memakan biaya. Sebenarnya Anda tidak perlu khawatir. Jika Anda menggunakan jasa email marketing provider seperti MailTarget, membuat desain email yang up to date dan terlihat profesional bukanlah sesuatu yang sulit.

  2. Informasi
    Seperti yang telah dijabarkan diatas, sangat penting bagi organisasi non-profit untuk terus berbagi cerita. Tentang apa saja? Tentu saja tentang organisasi Anda, apa tujuan dari organisasi Anda, bentuk layanan seperti apa yang organisasi Anda berikan, atau hal lainya.

    Yang harus Anda ingat adalah, suara Anda harus selalu sama dalam channel apapun, entah dalam email, blog, sosial media, atau channel lain yang Anda gunakan.

  3. Konten email
    Sangat penting untuk selalu menegaskan organisasi Anda dalam email. Memberikan konten hanya pada sekitar hal-hal tersebut tidaklah efektif justru akan sangat mengganggu pendonor karena mereka mulai bosan dengan email yang memiliki isi konten yang hampir selalu sama.

    Sebaiknya, Anda fokus dengan konten email seperti bagaimana Anda dan pendonor dapat bekerja sama untuk membuat sebuah perubahan. Tekankan pada dampak yang akan timbul jika pendonor terlibat dalam kegiatan sosial yang organisasi Anda adakan.

  4. Membuat email berbeda
    Salah satu masalah dalam email adalah bukan hanya Anda yang menggunakannya sebagai media promosi, jadi penting untuk memikirkan bagaimana email Anda dapat terlihat berbeda dibanding email lain.

    Caranya? Anda dapat menggunakan subject yang eye catchy dengan menambahkan emoji (baca disini), atau memanfaatkan teks preheader (yang dapat Anda baca disini).

    Dalam organisasi non-profit, menyuguhkan cerita yang menarik pendonor untuk melakukan donasi, masalahnya berada pada channel apa yang paling efektif untuk menarik pendonor. Memanfaatkan sosial media memang adalah hal yang tepat untuk terus mengikuti trend dalam dunia digital, tapi memaksimalkan penggunaan email marketing adalah sebuah keharusan.

Pastikan Anda subscribe newsletter kami disini untuk mendapatkan tips menarik lain seputar email marketing, atau Anda dapat bergabung dengan channel telegram MailTarget di sini.


MailTarget.co adalah sebuah perusahaan SaaS (software as a service) yang membuat email system dengan teknologi artificial intelligence.