Email Segmentation : Cara Untuk Memecah Database Email Anda

Jika Anda baru dalam dunia email marketing, Anda mungkin tidak familiar dengan pentingnya melakukan segmentasi dalam email list yang Anda miliki. Apa itu segmentasi pada email atau biasa lebih dikenal dengan email segmentation? Anda dapat membaca pada tulisan kami sebelumnya di sini.

Akan tetapi, hal ini memang hal yang patut Anda perhatikan, karena berdasarkan DMA, 77% ROI email marketing tahun 2015 datang dari campaign yang tersegmentasi dan tertarget.

Ada banyak cara yang dapat Anda gunakan untuk membagi email list ke dalam beberapa segmen agar campaign Anda lebih inovatif dan efektif yang tentu saja akan menyenangkan leads dan pelanggan Anda, mulai dari geografi, format konten, hingga topik. Semakin banyak informasi yang Anda kumpulkan tentang penerima email, semakin banyak kesempatan Anda untuk mengirim email dengan benar.

Anda dapat membagi email list ke dalam segmen dibawah ini agar email marketing memilik target yang spesifik:

  1. Geografis
    Tahu dimana kontak Anda tinggal adalah sebuah informasi yang penting. Bayangkan jika Anda memiliki bisnis skala nasional, akan jauh lebih baik jika Anda membagi kontak sesuai kode pos bukan? Bayangkan Anda mengirim barang ke alamat yang sama, tapi ternyata beda daerah, repot kan?

  2. Jenis kelamin
    Oke, jika membicarakan jenis kelamin, saat ini sangat kompleks. Tapi produk yang Anda jual tidak semuanya dapat digunakan oleh pria, wanita, ataupun lainya bukan? Mengirim email sesuai jenis kelamin akan sangat berguna jika produk Anda dikhususkan bagi jenis kelamin tertentu.

  3. Persona
    Berbicara tentang demografis dan psikografis, Anda harus memiliki buyer persona yang berisi informasi ini. Setiap persona memiliki kebutuhan yang berbeda, mereka membutuhkan konten email yang berbeda untuk meningkatkan click rates.

  4. Tipe organisasi
    Apakah Anda termasuk B2B? Apakah Anda melakukan transaksi dengan perusahaan lain? Apakah mereka organisasi nonprofit? Perusahaan e-commerce? Organisasi besar? Bisnis kecil? Apapun, mereka memiliki kebutuhan yang berbeda, dan tentu saja, konten email mereka juga harus berbeda.

  5. Pembelian terakhir
    Jika kontak Anda telah membeli sesuatu dari Anda sebelumnya, gunakan informasi ini untuk mengirim mereka email yang menarik bagi mereka. Kemudian promosikan produk lain yang mungkin mereka sukai berdasarkan produk yang mereka beli sebelumnya.

  6. Level edukasi
    Anda dapat membagi list berdasarkan pada tingkat pemahaman lead atau kontak terhadap topik yang Anda tulis. Dengan cara ini, Anda dapat mengarahkan konten pada level yang tepat.

  7. Frekuensi pembelian
    Bagi list email berdasarkan seberapa sering seseorang membeli. Tidak hanya dapat meningkatkan frekuensi belanja, tapi juga dapat memberikan diskon yang berbeda bagi pelanggan yang sering membeli produk Anda.

  8. Siklus pembelian
    Apakah seorang pelanggan mengunjungi situs Anda mingguan, tahunan, atau pada waktu tertentu? Bagi list Anda berdasarkan siklus pembelian pelanggan jadi Anda tahu waktu yang tepat saat mereka membutuhkan produk Anda.

  9. Topik konten
    Kontak Anda tertarik pada hal-hal yang berbeda, topik yang berbeda. Jadi Anda juga dapat membagi list Anda berdasarkan topik yang menarik bagi kontak Anda. lihat konten apa yang paling banyak mendapat click, dan bagi list Anda berdasarkan hal itu.

  1. Format konten
    Anda mungkin menemukan ada format konten lebih disukai, beberapa menyukai blog, yang lainya memilih e-book, dan beberapa hanya muncul saat Anda mengadakan webinar. Jika Anda tahu apa format yang lebih disukai pelanggan Anda, Anda dapat mengirim tawaran konten email sesuai format yang mereka pilih.

  2. Level ketertarikan
    Hanya karena seseorang membuka penawaran konten, tidak berarti mereka benar-benar menyukainya. Segmentasikan daftar Anda berdasarkan seberapa tertariknya leads dalam konten Anda.

  3. Perubahan kebiasaan pembelian
    Perubahan dalam perilaku pembelian dapat mengindikasikan leads menjadi kurang tertarik dengan perusahaan Anda. Leads yang mengurangi frekuensi pembelian, misalnya, mungkin memerlukan sedikit perhatian.

  4. Tipe email
    Ada banyak hal yang bisa Anda ketahui dari alamat email seseorang. Anda harus mendesain email dari email clients yang berbeda jika Anda ingin terlihat bagus, atau jika dari Gmail, pastikan itu merupakan email yang responsif.

  5. Indeks kepuasan
    Banyak bisnis menggunakan indeks kepuasan untuk mengetahui seberapa senang pelanggan mereka. Jika Anda mengukur kepuasan secara numerik, pertimbangkan untuk mengirim email yang tersegmentasi berdasarkan tingkat kebahagiaan pelanggan dengan organisasi Anda.

  6. Pelanggan yang belum memberikan review
    Anda harus selalu berusaha mendapatkan ulasan positif tentang bisnis Anda, jadi mengapa tidak membuat daftar segmen yang menargetkan pelanggan yang belum menulis ulasan?

  7. Pengunjung In-Store vs webstore
    Jika Anda memiliki toko dan juga website, Anda dapat membagi list berdasarkan lokasi dimana pelanggan Anda belanja. Mungkin Anda dapat memberi undangan ke sebuah acara di toko Anda kepada mereka yang lebih sering berbelanja ke toko.

  8. Troli yang diabaikan
    Setelah menganalisis 34 studi online tentang pengabaian troli e-commerce, Bamyard Institute menetapkan bahwa, rata-rata, 68% troli ditinggalkan sebelum membeli. Jika Anda menjalankan e-commerce webstore, Anda benar-benar harus memiliki program untuk mengatasi troli yang ditinggalkan, dan Anda harus melakukan segmentasi kontak berdasarkan perilaku ini.

  9. Form yang diabaikan
    Anda bukan perusahaan e-commerce? Tapi Anda masih memiliki pengabaian di situs Anda? Contohnya form yang diabaikan. Jika seseorang mulai mengisi beberapa form di situs Anda dan kemudian kehilangan minat, sibuk, memiliki koneksi internet yang buruk, tiba-tiba hilang, atau apapun, segmen mereka berdasarkan hal ini, dan tarik kembali mereka untuk menyelesaikan form yang mereka abaikan.

  10. Penggunaan
    Apapun yang Anda tawarkan, ada beberapa pelanggan yang dapat Anda pertimbangkan sebagai “power user“. Mereka ini adalah mereka yang benar-benar sering menjelajahi website Anda, menggunakan setiap fitur dari software Anda. Segmentasikan power user ini dan kirim email yang mengajarkan mereka bagaimana caranya menjadi lebih sukses dengan produk atau layanan Anda.

  11. Call-to-action click
    CTA yang clickable membantu Anda dalam menghasilkan leads dan kontak. Anda dapat mengetahui keinginan kontak Anda berdasarkan apa yang membuat mereka memberikan klik, atau tidak mengeklik, pada CTA Anda. Apakah mereka lebih memilih “bertindak sekarang” atau “coba bulan ini,” atau apakah mereka lebih memilih penawaran yang lebih eksplisit dari produk “gratis” atau “diskon”? Gunakan kebiasaan mengklik mereka untuk menentukan bagaimana Anda mengelompokkan daftar email Anda.

Semoga daftar ini memberi Anda gagasan dalam melakukan segmentasi email list yang Anda miliki, dan yang terpenting, memicu beberapa kampanye email kreatif yang dapat Anda jalankan sebagai hasil segmentasi baru ini.

(/I.A)

Jika Anda menyukai artikel ini, kami mengirimkan newsletter yang berisikan tips & perkembangan seputar email marketing gratis, silakan bergabung disini. Baca juga artikel-artikel lain seputar email marketing di blog MailTarget dan jangan lupa bergabung di channel Telegram MailTarget untuk informasi lainnya seputar MailTarget dan berita-berita terbaru. Stay tuned!