Leader's Beacon: Esensi Jabatan, dan Kenapa Saya (Sempat) Enggan Menjadi CTO

Ketika mendirikan MTARGET, meskipun saya adalah Techical Founder, saya memang kurang suka mencantumkan title CTO pada diri saya. Selain karena saya merasa memang belum memiliki kompetensi untuk menjadi seorang CTO, menurut saya setiap jabatan (title), juga memiliki tanggung jawab yang mengikat pada jabatan tersebut.

Sehingga sampai pada tahun ke-empat MTARGET berdiri, saya dan Om Yop hanya menggunakan CTO dan CEO sebagai peran, bukan jabatan. Karena sebagai Founders, terutama di awal berdiri, peran kami tidak terikat pada role tersebut. Kami memang seharusnya melakukan apapun yang diperlukan agar perusahaan ini bisa berjalan.

Menurut saya, esensi dari sebuah jabatan terletak pada peran, tanggung jawab, dan harapan yang melekat pada posisi tersebut. Sehingga jabatan tersebut membantu mengidentifikasi tugas dan fungsi yang harus dilakukan oleh individu yang menempati itu. Dan ini bisa beragam dan berbeda beda untuk masing-masing perusahaan.

Dan sebagai CTO di perusahaan yang kami bangun sendiri, peran saya sebenarnya akan berubah seiring berjalannya waktu. Tapi secara garis besar, seorang CTO memaikan peran strategis dan teknis dalam teknologi dan produk di perusahaan. Terutama karena kita merupakan Technology Company.

Dengan adanya jabatan, datanglah tanggung jawab untuk memastikan bahwa tugas dan tujuan yang telah ditetapkan tercapai. Di sinilah seringkali kemudian muncul tingkat otoritas. Dengan peran, tanggung jawab, dan harapan yang lebih yang tinggi, diperlukan level otoritas yang lebih tinggi untuk mengambil inisiatif, membuat keputusan, dan mengelola sumber daya yang diperlukan untuk mencapai harapan harapan dari perusahaan.

Adanya peran, tanggung jawab dan otoritas yang muncul, dan semakin bertambah tinggi levelnya, maka diperlukan juga level kompetensi yang harus dimiliki dan tentu saja akan semakin bertambah pada setiap levelnya, di sinilah yang menurut saya paling berat. Meskipun seringkali ini tidak berlaku untuk Founders, tapi memberikan jabatan yang tinggi di awal berdirinya perusahaan, atau ketika perusahaan belum benar-benar perlu adanya level tersebut, seringkali justru menjadi boomerang, baik untuk perusahaan maupun untuk individu yang berada pada jabatan tersebut.

Ketika kita merasa jabatan kita sudah mentok, berada pada level yang paling tinggi, maka seringkali akan susah untuk melihat perkembangan peran dan tanggung jawab yang lebih tinggi lagi, berikut juga kompetensi untuk memenuhi harapan-harapan itu. Untuk perusahaan, juga akan sulit kemudian membuat jenjang karier (career-path), opsi-opsi perubahan management dan struktur organisasi, serta persaingan talent di industri. Apalagi kalau ternyata perusahaan tidak berjalan dengan baik, dan kita harus turun level di perusahaan lain. Saya rasa ini cukup sering terjadi.

CTO pada sebuah Startup, tentu memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda dengan CTO perusahaan multinasional, perusahaan publik (IPO Company) atau perusahaan Global. begitupun dengan jabatan lain. Karena sebagai Co-Founder saya ingin MTARGET menjadi World-Class Company, maka seorang CTO seharusnya dapat mendorong visi teknologi sebuah perusahaan, melakukan efisiensi pada proses, dan mengembangkan budaya untuk berinovasi sehingga dapat memberikan influence untuk industri dan dunia teknologi global.

Karena untuk mencapai itu, seorang CTO sebaiknya memiliki hal-hal berikut.

  • Memiliki dasar yang kuat pada teknologi dan kemampuan teknis, dan selalu update dengan perkembangan teknologi, bisa meluangkan waktu untuk melakukan eksperimen, sehingga dapat memiliki banyak solusi solusi teknis yang memungkinkan untuk persoalan yang muncul.
  • Memiliki leadership skill, untuk melakukan alignment visi misi perusahaan dengan team dengan komunikasi yang efektif, memberikan motivasi kepada team untuk memiliki ownership yang lebih pada pekerjaannya, serta dapat memberikan support dan guidance kepada team dengan baik.
  • Dapat beradaptasi dan menerima perubahan dengan baik, terutama untuk melakukan evaluasi ulang terhadap solusi atau cara kerja yang lama dan selalu siap menerima perubahan perubahan baik internal dan external.
  • Memiliki koneksi yang luas, berpartisipasi dalam industri forum atau konferensi, dengan membangun koneksi dengan peers, mentor, dan influencer di industri, serta membangun hubungan dengan partner dan vendor perusahaan.

Meski saya-pun merasa belum berada di level itu, dan masih tetap menuju ke-sana, sejak tahun ke-empat, saya memutuskan untuk menggunakan title tersebut. Menurut saya, siapapun nanti yang akan mengisi posisi CTO di MTARGET seharusnya memang memiliki hal tersebut, di mana kontribusinya dapat membuat perubahan di industri, bahkan di dunia.

Mungkin saya terlalu muluk-muluk, tapi bukankah mimpi dan harapan memang seringkali seperti itu?

Baca Juga

Ingin mengetahui lebih lanjut terkait leadership lainnya? Kunjungi blog kami di blog kami.