Frekuensi yang Tepat dalam Mengirim Newsletter

Perusahaan asuransi mengalami peningkatan pendapatan sampai 45% dengan mengirim lebih banyak email. Pendapatan toko e-commerce turun 30% setelah menambahkan newsletter mingguan. Ini adalah kedua contoh efek kuat dari perubahan pada irama email. Kita semua tahu menemukan irama email yang tepat itu penting, tetapi mencari tahu seberapa sering mengirim email marketing tidak selalu mudah. Kami akan berikan beberapa tips agar Anda mengerti frekuensi yang tepat dalam mengirim newsletter.

  1. Menentukan Irama Email dari Siklus Pelanggan
    Frekuensi email marketing sebaiknya didasarkan pada siklus pembelian pelanggan. Jika pelanggan biasanya melakukan pembelian berulang setiap enam bulan, jangan membanjiri mereka dengan iklan email yang ditargetkan tepat setelah mereka melakukan pembelian. 6-7 email per minggu mungkin masuk akal untuk produk fashion. Pakaian memiliki frekuensi pembelian berulang karena menjadi salah satu kebutuhan tiap orang, bahkan ketika konsumen tidak membeli, mereka tetap akan browsing. Di sisi lain, perusahaan Software as a Service (SaaS), tidak dapat mengirim email ke pelanggan 6-7 email per minggu. Orang-orang hanya membeli software satu kali, dan membutuhkan pembaruan, pelatihan, atau kenaikan harga sesekali.

  2. Identifikasi Tujuan Email Saat Menyesuaikan Irama Email
    Jangan melakukan perubahan pada irama email tanpa terlebih dahulu mengidentifikasi tujuan program email Anda. Mengapa Anda mengirim email? Apakah untuk mendapatkan pembelian online? Mendorong pembaca situs web? Membangun loyalitas? Jika tujuannya untuk mengarahkan pembelian atau lalu lintas web, Anda mungkin bersedia mengambil risiko kehilangan subscriber lebih tinggi. Namun, jika audiensnya adalah pelanggan yang perlu dijangkau oleh tim sales pada saat yang bersamaan, Anda tentu tidak ingin menyumbat inbox mereka dengan newsletter. Tanyakan pada diri sendiri: dapatkah mencapai hasil yang sama dengan taktik lain? Buat segmentasi yang lebih baik atau personalisasi waktu kirim?

Baca Juga
  1. Frekuensi Mengirim Email Agar Terhindar dari Spam
    Memiliki strategi pengiriman jangka panjang sangat penting jika ingin bereksperimen dengan meningkatkan frekuensi email. Terlalu banyak email pada akhirnya akan mematikan beberapa pelanggan. Engangement yang rendah, keluhan spam merupakan tanda bahaya bagi penyedia layanan email. Ketika reputasi domain Anda jatuh, penyedia layanan email seperti Google dan Microsoft dapat memasukkan email Anda di tab promosi, atau lebih buruk lagi, mengirimkannya langsung ke spam, bahkan pelanggan baru menyambut email dapat langsung menuju spam.

  2. Gunakan Automation
    Anda dapat melakukan automation dari proses segmentasi audiens di banyak marketing automation platform, salah satunya adalah MTARGET. MTARGET menyediakan berbagai fitur yang akan memudahkan Anda dalam mengirim newsletter. Terdapat fitur MailTarget dengan segala template newsletter menarik yang memudahkan Anda dalam membuat newsletter. Lalu fitur Email Automation yang bisa melakukan automation email seperti mengirimkan welcome email ke subscriber baru. MTARGET juga memiliki komponen Report yang dapat Anda lihat setiap laporan dari newsletter yang sudah dikirim, juga segmentasi kontak berupa Label.

Itulah kelima hal yang sebaiknya diperhatikan sebelum memutuskan berapa frekuensi pengiriman newsletter untuk subscriber Anda. Buat newsletter lebih mudah dengan MTARGET, dapatkan free trial selama 14 hari dengan mendaftar di sini.

Subscribe newsletter kami di sini untuk mendapatkan tips & perkembangan seputar email marketing gratis. Baca juga artikel-artikel lain di blog MTARGET dan jangan lupa bergabung di channel Telegram MTARGET untuk informasi lainnya seputar MTARGET dan berita-berita terbaru.
(H.A)