Kesalahan Dalam Mobile Marketing yang Biasa Dilakukan oleh Para Pelaku Bisnis

Tidak mengherankan bila setiap bisnis atau brand lebih fokus pada mobile marketing sebagai strategi untuk menjangkau target audiens mereka. Bukan lagi tentang bagaimana meraih pelanggan, tapi yang lebih penting bagaimana cara mempertahankannya. Konten yang bagus dengan desain email yang mobile friendly dapat membantu bisnis Anda dalam membuat kesan pertama yang kemudian akan mengubah leads menjadi pelanggan.

Bahkan perusahaan yang menggunakan platform media sosial yang berbeda untuk mengiklankan brand mereka harus memiliki CTA yang mobile friendly. Namun, penggunaan smartphone yang intensif menimbulkan kesalahan mobile marketing yang tidak hanya menghabiskan uang, tapi juga menghabiskan banyak waktu. Kesalahan ini mempengaruhi perusahaan baik kecil maupun besar.

Oleh karena itu, semakin tingginya penggunaan mobile, terdapat 5 kesalahan yang harus dihindari setiap pelaku bisnis:

1. Informasi dikirim ke semua perangkat

Ketika menyangkut strategi mobile marketing, sebagian besar bisnis gagal karena mereka terlalu fokus untuk memberikan informasi tanpa mengetahui jenis perangkat pengguna. Informasi yang Anda kirim bisa saja masuk ke pelanggan yang menggunakan iPhone, Android, atau bahkan Windows phone. Cara pesan ditampilkan dalam perangkat-perangkat ini akan berbeda bisa jadi positif atau negatif. Karena tujuan bisnis adalah menghasilkan keuntungan, Anda tentu tidak menginginkan tanggapan negatif dari pelanggan bukan?

Jika pesan Anda tidak menargetkan pelanggan dengan perangkat tertentu, seperti ponsel Android saja, maka informasi yang Anda andalkan tidak akan menghasilkan apa pun. Jadi, jangan hanya berfokus untuk mengirim pesan ke seluruh perangkat secara general, tapi kenali perangkat yang digunakan oleh sejumlah besar audiens Anda dan kirim pesan Anda berdasarkan perangkat hal itu.

2. Satu pesan untuk semua pelanggan

Ada banyak cara bagaimana suatu bisnis dapat menjangkau audiens mereka, namun kesalahan mobile marketing yang paling umum adalah mengirim satu pesan ke semua pelanggan mereka. Pesan ini bisa dalam bentuk SMS atau email.

Apa yang tidak diketahui para pelaku bisnis ini adalah bahwa setiap pelanggan memiliki cara unik untuk berinteraksi dengan perangkat mobile mereka.

Pahami manfaat email, media sosial, atau SMS, tergantung pada kebutuhan pelanggan Anda karena jalur komunikasi terbaik akan meningkatkan hubungan Anda dengan pelanggan. Anda dapat menggunakan SMS untuk mengirim informasi penting ke khalayak luas.

3. Kegagalan mengedukasi target audiens Anda

Meskipun mudah untuk membuat strategi mobile marketing, kebanyakan perusahaan gagal menginformasikan atau mendidik pelanggan mereka tentang bagaimana cara berpartisipasi dalam campaign. Anda mungkin akan selalu berpikir bahwa pelanggan Anda sudah tahu atau akhirnya juga akan tahu. Tapi, sebenarnya Anda harus lebih gencar untuk menginformasikan campaign Anda kepada pelanggan.

Cara terbaik agar pelanggan Anda mengetahui informasi baru adalah mengirim campaign melalui email. Dengan mengirim education campaign seperti ini, Anda dapat membantu audiens Anda untuk lebih memahami seberapa besar manfaat produk bagi mereka.

Pastikan informasi yang Anda berikan tepat waktu, akurat dan ideal untuk kelompok usia tertentu. Jadi, baik itu sebuah Call to Action, meluncurkan produk baru atau  aplikasi baru, target audiens Anda harus memiliki informasi yang jelas dan mudah dimengerti tentang hal itu.

4. Call to action “click here”

Sebuah CTA yang buruk akan membuat pelanggan Anda ragu-ragu, dan Anda tidak akan membawa mereka ke halaman arahan Anda, dan juga, saat pengunjung datang ke halaman Anda namun gagal memahami pesan yang ingin Anda sampaikan, mereka akan meninggalkan website tanpa menyelesaikan langkah berikutnya. CTA dimaksudkan untuk membujuk pelanggan agar meninggalkan review, sign up untuk menerima email tentang bisnis Anda atau membeli produk. Ini adalag cara yang paling penting untuk meningkatkan conversion rates. Itu artinya CTA yang buruk seperti “beli di sini” atau “klik di sini” sudah tidak lagi mampu menarik pelanggan Anda.

Ukuran huruf besar, warna cerah, dan penempatan tengah akan membuat CTA Anda menonjol, data pengguna dan sosial juga akan membantu Anda dalam memahami mengapa CTA Anda tidak efektif. Terakhir, CTA Anda harus sederhana dan tepat sambil mempertimbangkan apa yang akan dialami pengguna saat mengklik dan harus sesuai dengan sasaran tertentu.

Jika Anda menyukai artikel ini, kami mengirimkan newsletter yang berisikan tips & perkembangan seputar email marketing gratis, silakan bergabung disini. Baca juga artikel-artikel lain seputar email marketing di blog MailTarget dan jangan lupa bergabung di channel Telegram MailTarget untuk informasi lainnya seputar MailTarget dan berita-berita terbaru. Stay tuned!