Kesalahan yang Harus Dihindari Ketika Membuat Email Marketing Automation

Saat ini berbagai teknologi terus mengalami perkembangan yang sangat pesat, semua serba digital, serba otomatis, dan serba cepat. Tak terkecuali bidang email marketing. Kini Anda bisa mengirimkan email secara otomatis dengan bantuan tools email automation. Tools ini akan membantu Anda untuk melakukan campaign secara otomatis berdasarkan skenario yang telah Anda buat sebelumnya, dan tentunya tools ini akan menghemat waktu dan tenaga Anda.

Walaupun kelihatannya tampak mudah, namun Anda harus tetap teliti dan waspada ketika akan melakukan campaign melalui automation ini. Hindari melakukan beberapa kesalahan ini agar campaign Anda pada email automation sukses.

  1. Tidak Menetapkan Tujuan

Dalam hal apapun, menetapkan suatu tujuan adalah hal paling utama. Salah satunya menetapkan tujuan dalam membuat campaign pada email automation. Dalam hal ini, misalnya Anda bisa menetapkan tujuan agar mendapatkan konversi dari audiens Anda, entah itu goalsnya mereka harus mengunduh ebook Anda, berlangganan newsletter Anda, atau membeli produk Anda. Tujuan ini menjadi langkah pertama yang harus Anda lakukan ketika hendak melakukan campaign dengan email automation.

Selain itu, penting untuk mengetahui apa-apa saja yang disukai oleh audiens Anda, ketika menentukan goals, pertimbangkan pula beberapa hal tentang audiens yang akan menerima email Anda. Apa kebutuhan mereka sehingga melakukan action pada campaign Anda, kemudian berikan mereka solusi dari permasalahan mereka, dan pastikan sesuai dengan yang mereka butuhkan. Mereka melakukan action tersebut karena merasa mereka membutuhkan solusi dari Anda, tugas Anda adalah membantu mereka.

  1. Tidak Melakukan Segmentasi pada Kontak Email

Kesalahan kedua yang harus Anda hindari adalah tidak melakukan segmentasi terlebih dahulu pada kontak email Anda. Hal ini akan bersifat fatal karena jika Anda mengirimkan sesuatu tidak sesuai dengan minat pelanggan Anda, tidak menutup kemungkinan mereka akan menandai pesan Anda sebagai spam, atau lebih jauh mereka akan melakukan report pada email Anda. Solusinya adalah segera lakukan segmentasi pada daftar kontak Anda dan kirimkan mereka konten yang sesuai agar mereka tidak merasa terganggu dengan email Anda.

Melakukan segmentasi kontak email juga bisa Anda gunakan untuk membangun komunikasi dengan pelanggan Anda, misalnya ketika seorang pelanggan rajin melakukan action pada email yang Anda kirimkan, maka kelompokkan mereka ke dalam kontak yang aktif atau lainnya. Hal ini bisa membantu Anda untuk mengetahui mana dan siapa saja pelanggan yang benar-benar terlibat dan aktif pada email yang Anda kirimkan. Hal ini juga berlaku untuk orang-orang yang tidak melakukan action pada email Anda, kelompokkan mereka secara terpisah agar kemudian Anda bisa melakukan pendekatan lain kepada mereka.

  1. Mengirimkan Email Terlalu Sering

Menentukan frekuensi pengiriman email marketing automation sangatlah penting, karena semua orang pasti tidak suka ketika dibombardir dengan berbagai campaign dalam waktu yang berdekatan atau bahkan bersamaan. Buat jadwal pengiriman email secara konsisten dan jangan terlalu sering, untuk menghindari kebosanan pada pelanggan Anda. Jika mereka merasa terganggu dengan campaign yang Anda kirimkan tidak menutup kemungkinan mereka akan melakukan “marks as a spam” email Anda. Jika Anda ingin mengetahui kapan waktu pengiriman email yang cocok, maka Anda bisa melakukan A/B Testing email terlebih dahulu.

Baca Juga

Dengan mengetahui kesalahan yang harus Anda hindari ini, kami berharap Anda dapat lebih teliti dalam melakukan campaign melalui email marketing automation di kemudian hari. Walaupun kesalahan di atas terlihat sepele, namun dampaknya sangat besar untuk bisnis Anda. Jadi, jangan sampai terjadi kesalahan tersebut ya, Rekan Marketer.

Ingin mengetahui lebih lanjut tentang marketing automation dan digital marketing lainnya? Subscribe newsletter kami di sini untuk mendapatkan tips & perkembangan seputar email marketing gratis. Baca juga artikel-artikel lain di blog MTARGET dan jangan lupa bergabung di channel Telegram MTARGET untuk informasi lainnya seputar MTARGET dan berita-berita terbaru.
(J.R)