Adaptive Leadership untuk Melalui Perubahan Dalam Team

Leadership bagi setiap orang akan memiliki definisi yang berbeda-beda, hal tersebut sangat memungkinkan dipengaruhi oleh model pembelajaran & environment pada tiap individu.

Sebagai contoh, bagaimana seorang anak melihat cara mendidik kedua orangtuanya. Perbedaan lingkungan dari perusahaan IT & perusahaan yang terjun ke lapangan secara langsung. Perbedaan culture & environment ini yang memunculkan banyak tipe leadership yang beragam dari tiap perusahaan, yang kemudian akan memengaruhi bagaimana setiap individu dalam bersikap. Mulai dari decision making, problem management, dan lain sebagainya.

Selain dipengaruhi oleh culture & environment, tipe leadership ini akan terus melalui perubahan seiring dengan adaptasi dari tiap perusahaan. Misalnya, perusahaan startup yang baru dirintis dengan jumlah sumber daya manusia (SDM) yang masih terbatas, mungkin para Founder akan lebih intens dalam berkomunikasi & brainstorming dengan team secara langsung dalam menentukan product vision.

Lalu, ketika Startup tersebut mulai berkembang menjadi lebih besar, maka SDM akan semakin tinggi, dan cara berkomunikasi dari Founder dengan team akan mengalami perubahan. Dari contoh tersebut, kita akan melihat tipe leadership dari para Founder serta team akan mengalami perubahan seiring dengan kondisi dan perkembangan perusahaan.

3 Komponen Penting dalam Proses Leadership

Perubahan inilah yang kemudian mengharuskan masing-masing individu untuk selalu beradaptasi. Model Adaptive Leader ini yang menjadi hal penting dalam proses leadership, dan ini dipengaruhi oleh 3 komponen penting:

  • Leader

Seorang leader harus mampu menentukan visi, baik itu untuk perusahaan maupun untuk team. Untuk mencapai visi perusahaan diperlukan adanya team, seorang leader perlu membuat team yang solid untuk mencapai tujuan.

  • Team

Seorang leader tidak bisa jadi pemimpin ketika dia tidak tahu siapa team-nya. Bagaimana seorang leader ingin membawa sebuah kapal jika team yang dipimpin tidak sesuai dengan kapasitas & pekerjaan. Jika kita ingin membuat sebuah team yang solid, maka dengarlah orang-orang yang bekerjasama dengan kita.

  • Situation

Proses leadership akan dipengaruhi oleh situasi-situasi yang terjadi, setiap situasi akan mempengaruhi keputusan & tindakan yang harus diambil. Oleh karena itu, kita harus siap menghadapi perubahan, karena setiap kondisi akan memiliki situasi yang berbeda.

Leadership itu tentang berproses, bukan sebuah role atau posisi dalam perusahaan. Karena semua orang mampu memiliki karakteristik leadership. Didalam sebuah team yang terdiri dari beberapa orang, mungkin akan ada satu atau dua orang yang vokal, artinya mereka memiliki pengaruh dalam perubahan kondisi team, in terms of positive changes.

Orang tersebut memiliki karakteristik leadership, karena mampu membawa perubahan yang baik bagi team mereka, meskipun secara posisi dia bukan pemimpin team. Oleh karena itu, leadership itu adalah berproses, karena akan selalu mengalami perubahan sesuai dengan situasi yang terjadi.

Always Ready to Learn

Seorang leader harus selalu siap untuk belajar, apapun kondisi yang terjadi akan selalu ada space untuk seorang leader belajar. Pembelajaran ini bisa ada & terjadi melalui berbagai sumber, bisa dari buku, dari masing-masing individu dalam team, dari berbagai situasi yang berbeda, bahkan belajar dari kegagalan & kesuksesan.

Proses pembelajaran ini adalah tanggung jawab individu, kita tidak bisa bergantung pada sistem atau culture diperusahaan, kita tidak bisa terus di-feeding oleh perusahaan. We need to step up, and how we do it is to take action.

Be ready to change at any time

Jika kondisi perusahaan berubah, kondisi team berubah, maka sudah seharusnya gaya leadership harus mengikuti. Misalnya, diperusahaan sebelumnya kita menerapkan gaya leadership yang baik, maka diperusahaan baru kita mungkin tidak bisa menerapkan gaya leadership yang sama. Ini akan dipengaruhi oleh team/people & kondisi perusahaan. Menjadi seorang adaptive leader artinya kita siap menerima perubahan & siap untuk berubah kapanpun.

Listen first

Seorang leader yang baik akan menyadari bahwa peran utama kita bukan mengajar, tetapi mendengarkan. Memahami team & konteks bagaimana pekerjaan mereka adalah poin awal untuk melakukan perubahan. Leader perlu memiliki waktu untuk mendengar, ketika team kita ingin berbicara, ingin menuangkan ide, ingin melakukan komplain, kita sebagai leader harus bisa meluangkan waktu untuk mendengarkan mereka.

Buatlah situasi di mana team tidak enggan atau takut untuk berkomunikasi dengan leader. Komunikasi yang baik dan being humble adalah hal yang sangat penting untuk membangun tim yang solid. Don’t make a distance with your team, but go to them if you want to understand your team. Focus on people, don’t focus on task all the time.

Develop Process, Culture, & Mentoring

  • Establish Process

Untuk membangun a Wolrd-Class Team, leader harus memikirkan bagaimana tiap individu mampu bekerja didalam team atau antar department secara efisien & efektif. Sehingga ini akan membuat setiap individu memiliki kontribusi terhadap keberhasilan perusahaan maupun produk yang dibuat.

  • Build a team culture

Membangun culture didalam team akan memberikan suasana yang baik untuk perkembangan baik secara team maupun individu. Jika didalam product team, ini akan mendorong untuk memunculkan inovation & creativity didalam pekerjaan.

  • Mentoring as an habit

Melakukan mentoring tidak terbatas ketika ada mentoring session, namun setiap activity antar leader & team harus menekankan mindset learn & improve. Sama halnya ketika melakukan 1 on 1, team seharusnya tidak enggan untuk menyampaikan sesuatu diluar sesi 1 on 1, artinya pertukaran informasi tersebut dapat terjadi secara cepat & fleksibel, dan chance untuk improve akan jauh lebih cepat.

Lead by Example

Ketika kita ada di posisi leader, kita harus bertanggung jawab terhadap setiap tindakan yang kita ambil. Karena leadership is influence, memberikan pengaruh & membawa perubahan dalam team. Namun, sebelum menjadi seorang leader dari team, kita harus bisa menjadi leader untuk diri kita sendiri, controlling our emotion & behaviour will be great for starting sebelum kita memberikan contoh ke orang lain.

Mentoring is not enough, we must lead by example, and empower others to do so as well. Karena tujuan lain seorang leader adalah create anothers leaders, and how they will become reflect from us as a leader.

Baca Juga

Ingin mengetahui lebih lanjut terkait leadership lainnya? Kunjungi blog kami di mtarget.co/blog.