Leadership: Bagian dari Kehidupan Semua Orang

Pada kesempatan ini saya akan sharing sedikit tentang apa yang saya pelajari tentang kepemimpinan dari beberapa buku dan pengalaman. Seperti halnya dalam buku pemimpin 360 derajat. Dari buku tersebut, saya mendapatkan sebuah insight bahwa leadership atau kepemimpinan bukanlah tentang suatu posisi atau kedudukan, melainkan sebuah pilihan. Saya percaya, siapapun dalam posisinya dapat menjadi seorang pemimpin dengan level dan cara mereka masing-masing.

Suatu ketika saya merenung, “kapan sebenarnya kita harus belajar memimpin?” karena kepemimpinan merupakan salah satu keterampilan yang penting dalam organisasi begitu juga dalam berkeluarga.  Kita semua perlu memulai dan kita dituntut untuk belajar memimpin se dini mungkin dari posisi kita berada sekarang, tidak menunggu hingga mencapai puncak, lalu baru akan belajar untuk memimpin.

Ketika kita berada di puncak, bukan berarti orang akan langsung mengikuti kita. Kita mungkin dapat memberikan posisi tertentu kepada seseorang, tetapi kita tidak dapat memberinya kepemimpinan sejati.

Dalam buku tersebut, dijelaskan bahwa sebuah posisi memberi kita kesempatan. Sebuah posisi juga memberikan kita peluang untuk menguji coba kepemimpinan kita. Dan seiring berjalannya waktu, posisi ini akan membantu kita untuk mencapai level leadership kita.

Untuk teman-teman yang saat ini ingin belajar tentang leadership, berikut beberapa point yang bisa membantu:

Memimpin ke Atas

Jika kita berada dalam posisi bawah, kita dapat mulai belajar beberapa hal berikut:

  • Mengelola emosi: Kapan memperlihatkan emosi dan kapan menahannya
  • Mengelola waktu
  • Mengelola prioritas: Tahu hal apa yang harus berhenti kamu lakukan
  • Mengelola pemikiran: Satu menit berpikir kadang lebih bermanfaat dari satu jam bekerja tanpa rencana.

Dari sini kita akan belajar memimpin diri kita sendiri dengan baik.

Berikutnya adalah belajar untuk mengurangi beban tim leader kita. Caranya: kerjakan tugas kita dengan baik. Ketika menemukan masalah, berikan solusi. Beritahu leader kita apa yang perlu mereka dengar, bukan apa yang ingin mereka dengar.

Mulailah melakukan hal yang tidak dilakukan orang lain. Seperti:

  • Mencoba mengambil pekerjaan sulit (untuk menantang kemampuan diri sendiri)
  • Bekerja keras
  • Bersedia mengambil risiko
  • Mengakui kesalahan
  • Melakukan lebih dari yang diharapkan
  • Belajar untuk menyampaikan ide yang tepat pada waktu tepat. Jika tidak, ide tersebut hanya akan diterima sebagai ide buruk.

Prinsipnya adalah mendukung leader, memberi nilai tambah bagi organisasi, membedakan diri kita dari kolega dengan pekerjaan yang lebih baik.

Memimpin ke Samping

Pada posisi ini kita akan belajar memahami, mempraktikkan dan melengkapi lingkaran kepemimpinan. Para pemimpin yang baik, tidak memanfaatkan orang lain agar mereka bisa menang, mereka memimpin orang lain sehingga mereka semua bisa menang bersama-sama.

Dahulukan upaya melengkapi daripada bersaing, jangan berpura-pura sempurna, akui kesalahan, minta saran, biarkan ide terbaik menang. Saling melengkapi dalam tim akan memberikan dampak positif yang lebih dibandingkan saling bersaing dalam tim.

Gaya memimpin ke samping adalah dengan menjadikan kolega sebagai  teman. Dengarkan, temukan kesamaan diluar hubungan kerja, menyediakan diri diluar jam kerja, bercanda bersama, katakan sebenarnya saat orang lain tidak, perluas lingkaran pergaulan Jangan lupa untuk berusaha menghindari gosip maupun bergosip.

Prinsipnya adalah “Ikuti leader Anda, maka leader Anda akan berjalan bersama Anda, dan akan membantu Anda untuk maju”

Memimpin ke Bawah

Belajar mengekpresikan kepedulian. Jangan habiskan waktu kita di ruangan, berjalanlah pelan-pelan untuk mengamati bagaimana orang-orang melihat kita, bicaralah dengan mereka, sediakan waktu yang banyak untuk mereka.

Setiap orang punya kelebihan, lihatlah kelebihanya dengan nilai 10, dan fokuskan pada kelebihan tersebut, bukan kekurangannya. Semua orang luar biasa dalam suatu hal, sehingga angka 10 tidak selalu tampak sama. Perlakukan mereka dengan angka 10. Lihatlah siapa mereka di kemudian hari. Jika mereka kehilangan keyakinan, pinjami dengan keyakinan kita. “Pergoki” mereka saat melakukan hal yang benar.

Leadership

Kembangkan setiap anggota tim sebagai seseorang. Pengembangan diri adalah proses jangka panjang. Temukan mimpi dan hasrat setiap orang, karena ketika kita mengabaikan hasrat mereka, maka kita telah mengabaikan sumber utama kekuatannya.

Bantu mereka mengenal diri mereka sendiri. Rayakan kemenangan bersama, berikan pujian pribadi kemudian pujian umum, sebarkan visi berikan kisah pada visi tersebut. Berikan gairah pada upaya mencapai visi tersebut, persiapkan mereka untuk menjadi seorang pemimpin.

Baca Juga

Ingin mengetahui lebih lanjut terkait leadership lainnya? Kunjungi blog kami di mtarget.co/blog.