7 Kesalahan dalam Membuat Email Marketing Subject Lines

Subject lines dalam email marketing merupakan salah satu hal krusial yang akan mendukung atau justru bisa menjatuhkan open rate. Pesan dari subject lines yang jelas akan sangat berpengaruh terhadap keseluruhan pesan email. Maka dari itu, email marketing subject lines harus powerful dan men-trigger agar bisa diperhatikan oleh penerima email.

Apakah Anda pernah mendapat email yang menggugah untuk membaca lebih lanjut? Biasanya audiens dapat menilai dalam tiga detik untuk memutuskan apakah mereka mau membuka email tersebut atau tidak. Audiens akan memutuskan seberapa penting informasi tersebut baginya, maka dari awal harus timbul rasa penasaran audiens terlebih dahulu.

Berawal dari kalimat sederhana yang ada pada subject lines, bisa berdampak besar bagi brand Anda. Audiens akan bisa menentukan apakah akan melanjutkan membaca informasi selengkapnya pada isi email, atau hanya membaca sekilas dan melupakannya.

Terutama jika Anda akan mengadakan promosi atau launching produk, email marketing bisa menjadi pilihan tepat bagi Anda karena bisa memuat berbagai informasi dan jika dilihat dari sisi audiens, Anda bisa menambahkan berbagai macam action atau langkah berikutnya menuju konversi yang Anda inginkan.

Bisa untuk menguatkan brand awareness, meningkatkan rasa penasaran, hingga mengambil keputusan terhadap brand Anda melalui email marketing yang Anda kirimkan kepada audiens. Ada banyak yang bisa dilakukan dari sebuah email marketing jika Anda memperhatikan email yang masuk. Dimulai dari sebuah subject lines.

7 Hal yang Harus Dihindari dalam Membuat Subject Lines

Sebelum membuat subject lines, ada beberapa hal yang harus dihindari agar email Anda tidak berakhir dibuang ke tong sampah bahkan sebelum dibaca. Ini dia hal-hal yang tidak boleh Anda lakukan dalam menulis subject lines.

1. Tidak Spesifik

Pernahkah Anda menerima email marketing yang seperti tidak tertuju khusus pada Anda? Hal itulah yang juga dirasakan penerima email lain, merasa tidak spesial. Anda bisa menyebut nama depan agar terasa personal. Selain membuat email Anda terasa dekat dan ramah dengan penerima, menggunakan nama juga akan meningkatkan rasa penasaran penerima email.

Kalau penerima email marketing Anda memiliki karakteristik yang cukup berbeda-beda, cobalah untuk melakukan segmentasi. Dengan membuat segmentasi ini, Anda bisa merancang subject email marketing yang lebih cocok bagi masing-masing segmen.

Contohnya adalah jika Anda memiliki bisnis makanan dan punya beberapa penerima email marketing yang vegetarian dan tidak. Tentunya, kedua kelompok orang ini memiliki ketertarikan yang berbeda-beda.

Saat subject email marketing Anda memuat informasi tentang menu daging, orang-orang yang vegetarian tentu tidak akan merasa email tersebut relevan baginya. Otomatis, email Anda akan terbengkalai. Jadi, kirimkanlah email dengan subject yang cocok dengan masing-masing segmen setelah Anda mengelompokkan mereka.

2. Terlalu Banyak Kata

Apabila subject line memiliki karakter yang terlalu banyak, maka teks akan terpotong dan tidak terbaca. Apalagi jika penerima email menggunakan telepon seluler untuk membuka emailnya. Jadi, meskipun sulit cobalah membuat subject lines sesingkat mungkin namun tetap berisikan informasi yang penting dan inti dari pesan yang akan Anda sampaikan. Ketika pembaca bisa langsung memahami apa yang akan mereka dapatkan ketika membuka email dari Anda, mereka akan cenderung mau membuka dan membacanya.

Mencari ide dan merancang kata-kata untuk copy yang mengundang orang untuk membuka email adalah skill dan ilmu penting yang wajib Anda kuasai.

3. Hanya Menggunakan Karakter Huruf

Penerima email akan lebih melihat subject lines yang menarik dan menggerakkan penerima untuk membuka email. Jadi, akan lebih baik jika Anda menambahkan paling tidak satu karakter emoji agar mendapat perhatian lebih, dan emoji yang digunakan juga harus bersifat universal supaya bisa diakses dan dilihat oleh semua perangkat.

4. Kurang Menginspirasi

Biasanya ada banyak hal yang bisa membuat pembaca tersentuh pada kali pertama melihat subject lines Anda. Anda juga bisa menunjukkan pengalaman pribadi yang cukup sensasional untuk menarik perhatian.

Subject line seperti ini dapat meningkatkan rasa percaya seorang penerima pesan bahwa produk yang Anda miliki ini memang benar-benar kredibel dan Anda, sebagai marketer yang mengirimkan email tersebut sudah menguasai trik, produk, atau jasa yang dijual.

Contohnya seperti ini:

  • "Cerita Sukses [Nama] yang Akan Menginspirasi Anda."
  • "Anda Adalah Bagian dari Perjalanan Kami, [Nama]."
  • "Inilah yang Membuat [Nama] Bahagia - Ingin Tahu?"

Pola ini akan membuat orang membuka karena penasaran berkat sentuhan personal yang Anda sisipkan.

5. Tidak Urgent

Subject yang memberi kesan penawaran terbatas atau sesuatu yang harus ditindaklanjuti cepat biasanya mampu mengundang perhatian. Sesuaikan juga subject dengan konten email Anda, ya. Jangan memaksakan untuk menggunakan trik ini jika email Anda memang tidak mengandung penawaran terbatas. Hal ini justru akan membuat penerima email merasa malas untuk membuka email Anda selanjutnya.

Dalam hal ini, buatlah subject lines yang sederhana tapi buktikan dengan angka yang valid dan berefek luar biasa. Contohnya adalah sebagai berikut:

  • “Bagaimana Mendongkrak Produktivitas Anda Hanya dalam 3 hari”
  • “Tools Mudah untuk Tingkatkan Capaian KPI Anda 300% dalam Sebulan”
  • “Skin Care Herbal Membuat Putih Alami dalam 14 Hari Tanpa Efek Samping”

Dengan menggunakan angka, akan membuat pembaca merasakan kevalidan data dan akan lebih percaya pada Anda dan kemudian tertarik untuk membuka email Anda.

💡
Note: Jangan terlalu hiperbola dan lebai dalam menawarkan produk, karena pembaca akan muak dan menganggap Anda sebagai penipu.

6. Copywriting yang Kurang Bombastis

Suatu copywriting yang baik akan mampu menghipnosis banyak orang agar mengikuti apa yang Anda inginkan. Dalam hal ini, menggiring banyak orang untuk membeli produk atau jasa Anda.

Maka menjadi penting untuk Anda memastikan setiap email marketing yang Anda kirim memiliki subject line dengan copywriting yang bombastis. Anda bisa mendapatkannya dengan berbagai pendekatan, yang tentunya harus Anda sesuaikan dengan target audience dan tujuan email Anda.

7. Tidak Menggunakan Preheader

Sederhana namun cukup penting, yaitu preheader atau tulisan yang akan muncul di sebelah subject lines. Tulisan pada preheader dapat menambah rasa penasaran audiens, terlebih jika subject lines Anda pendek. Dibanding langsung menampilkan isi, akan lebih baik Anda mengisi baris yang kosong dengan kalimat pendukung subjek email dalam preheader.

Pentingnya Membuat Subject Lines yang Menarik

Setelah mengetahui hal-hal yang harus dihindari, Anda perlu mengetahui betapa pentingnya memikirkan sebuah subject lines yang bisa tepat guna pada setiap email marketing yang Anda kirimkan kepada audiens. Simak penjelasannya di bawah ini.

Membuat email marketing yang menarik sangat penting karena dapat memengaruhi tingkat keterlibatan dan respons dari audiens Anda. Berikut adalah beberapa alasan mengapa penting untuk membuat catchy email subject line.

1. Mendapatkan Lebih Banyak Interaksi

Subjek email yang menarik dapat memotivasi audiens untuk berinteraksi dengan pesan Anda. Ketika email Anda menambahkan konten yang relevan, berguna, dan menarik, audiens lebih cenderung untuk membaca seluruh email, mengeklik tautan, dan mengambil tindakan yang Anda inginkan. Satu hal yang paling terasa dalam hal ini adalah bahwa email open rates Anda akan mengalami peningkatan yang signifikan.

2. Meningkatkan Konversi Penjualan

Subject lines yang menarik dapat membantu meningkatkan tingkat konversi, seperti penjualan produk, pendaftaran acara, atau unduhan konten. Ketika konten email Anda memikat, audiens akan lebih terpengaruh dan lebih mungkin untuk merespons panggilan tindakan yang Anda sertakan.

3. Membangun Hubungan dengan Audiens

Email marketing yang menarik juga dapat membantu membangun hubungan yang lebih kuat dengan audiens Anda. Konten yang relevan, bermanfaat, dan menarik dapat membuat audiens merasa diperhatikan dan dihargai. Hal ini dapat meningkatkan loyalitas dan membangun kepercayaan dengan merek Anda.

4. Buat Perbedaan dengan Kompetitor

Dalam dunia pemasaran digital yang penuh dengan email promosi, penting untuk membuat email yang menonjol dari kompetitor Anda. Dengan menciptakan email marketing yang memiliki subject lines yang menarik dan kreatif, Anda dapat membedakan diri dari pesaing Anda dan menarik perhatian audiens.

5. Memperkuat Citra Merek

Email marketing yang menarik dapat mencerminkan citra merek yang kuat dan profesional. Desain yang menarik, penggunaan pesan yang tepat, dan kesesuaian dengan identitas merek Anda dapat membantu meningkatkan citra merek Anda di mata audiens.

6. Meningkatkan Retensi Pelanggan

Subject lines yang menarik tidak hanya berfokus pada mendapatkan pelanggan baru, tetapi juga mempertahankan pelanggan yang ada. Dengan menyampaikan konten yang relevan dan menarik kepada pelanggan yang sudah ada, Anda dapat mempertahankan kepuasan mereka dan mendorong retensi jangka panjang.

Bisa dikatakan, titik keberhasilan dari sebuah email dapat dilihat dari subject lines yang menarik. Maka dari itu sangat penting untuk menginvestasikan waktu dan upaya dalam merancang subjek email yang menarik dan efektif. Menggunakan desain yang menarik, konten yang relevan, subjek yang menarik, dan panggilan tindakan yang jelas akan membantu Anda mencapai hasil yang diinginkan dalam email marketing campaigns Anda.

Tips Mengoptimalkan Subjek Email

Subject lines merupakan elemen kunci dalam kampanye pemasaran melalui email. Berikut adalah beberapa tips untuk mengoptimalkan subjek email Anda guna menarik perhatian audiens dan mencapai tujuan pemasaran Anda.

1. Personalisasi Khusus untuk Audiens

Personalisasi subjek email dengan menyertakan nama penerima atau informasi relevan lainnya dapat membuat email terasa lebih pribadi dan relevan bagi mereka.

2. Pastikan Subject Lines Singkat dan Jelas

Subjek email sebaiknya singkat, jelas, dan langsung pada tujuan. Karena ruang karakter yang terbatas pada tampilan subjek email di sebagian besar klien email, penting untuk membuat kesan yang kuat dalam beberapa kata saja. Usahakan agar panjang subjek email tidak melebihi 40-60 karakter.

3. Awas Terdeteksi Spam!

Penggunaan kata-kata yang sering dikaitkan dengan email spam seperti "gratis," "penawaran terbatas waktu," atau tanda seru berlebihan dapat memicu filter spam dan mengurangi tingkat pengiriman email. Sebaiknya hindari kata-kata tersebut atau gunakan dengan bijak.

4. Ciptakan Kesan Mendesak

Subjek email yang menciptakan rasa mendesak atau eksklusivitas cenderung menghasilkan tingkat pembukaan yang lebih tinggi. Sertakan frasa seperti "penawaran terbatas waktu," "kesempatan terakhir," atau "akan berakhir segera" yang dapat memotivasi penerima email untuk segera mengambil tindakan.

5. Lakukan A/B Testing

Melakukan pengujian subjek email dengan variasi yang berbeda adalah praktik umum dalam pemasaran melalui email. Dengan melakukan A/B testing, Anda dapat membandingkan kinerja subjek email yang berbeda dan mengoptimalkannya berdasarkan tingkat pembukaan dan metrik keterlibatan.

6. Bedakan Segmentasi Tiap Audiens

Jika Anda telah melakukan segmentasi pada email list Anda berdasarkan kriteria tertentu, seperti demografi atau riwayat pembelian sebelumnya, pertimbangkan untuk menyesuaikan subjek email agar lebih relevan dengan setiap segmen tersebut. Tingkat personalisasi ini dapat meningkatkan keterlibatan dan konversi.

7. Manfaatkan Email Marketing Tool Kami

Menjalankan setiap poin di atas bukanlah hal yang mudah. Anda mungkin akan kerepotan, bahkan hanya untuk membuat sebuah email. Padahal, dalam satu hari saja, ada berapa banyak email yang perlu Anda kirim?

Tenang saja, karena kami punya solusinya. Dengan email marketing tool yang kami miliki, Anda bisa melakukan semuanya dengan jauh lebih cepat dan mudah. Kami menyediakan template email siap pakai yang dilengkapi asisten digital penulisan email berbasis AI. Pada bagian contact book, terdapat fitur labeling yang bisa dengan mudah memisahkan segmentasi target audiens Anda untuk setiap email campaign yang berbeda.

Soal personalisasi konten pun Anda tidak perlu repot. Tool kami memungkinkan Anda untuk melakukan hal ini secara otomatis dengan fitur tag. Tak kalah penting, jika berlangganan email marketing kami, Anda akan sekaligus mendapat akses ke fitur A/B testing. Terakhir yang tak boleh ketinggalan, pengaturan SPF, DKIM, dan DMARC yang kami syaratkan di awal pembuatan akun akan menghindarkan email Anda dari deteksi spam.

Jadi, tunggu apa lagi? Pelajari selengkapnya soal email marketing kami di sini atau langung coba gratis sekarang. Jika Anda ingin berdiskusi dengan tim kami terlebih dahulu, silakan kirimkan pertanyaan Anda melalui live chat kami.

Baca Juga

Hal itulah yang sebaiknya dihindari dalam menulis subject lines, tips mengoptimalkan subject email marketing yang menarik, dan betapa pentingnya membuat email marketing yang menarik.

Semoga dapat menjadi inspirasi agar bisa mendukung email yang Anda kirimkan ke penerima email. Untuk mendapatkan informasi lainnya mengenai email marketing, silakan baca blog post kami. Atau Anda bisa mendaftarkan diri di sini untuk mencoba langsung layanan Email Marketing kami.

(K.A) edited by (A.A)