Email Marketing Tidak Perform? Ini Kesalahan yang Harus Diperbaiki

Pernah mengalami ketika melakukan strategi marketing namun tidak membuahkan hasil? Atau saat ini sedang mengalaminya. Mungkin ada yang salah dalam prosesnya. Karena, menggunakan strategi marketing menjanjikan ketika menggunakannya akan mendapatkan hasil 38 kali per pengeluaran. Misalnya Anda akan mendapatkan $38 setiap pengeluaran $1.

Ketika email marketing belum membuahkan hasil, berarti ada yang salah dengan susunan kerjanya. Mungkin step yang terlewat sehingga penggunaan email marketing bisnis atau brand tidak perform atau berfungsi. Selain itu, mungkin terjadi karena salah satu dari keenam hal ini.

Pengiriman Email yang Terlalu Banyak atau Sedikit

Ketika melakukan subscription pada bisnis atau brand tertentu tentu saja akan mendapatkan berbagai macam email dari brand tersebut. Seperti, newsletter, promotional email dan masih banyak lagi. Namun, ketika di minggu pertama subscribe saja sudah menerima puluhan email, hal itu tidak mengasyikkan dan menarik sama sekali.

Hal ini yang akan mengganggu performa email marketing yang sedang dijalankan. Tapi, pengiriman email yang terlalu sedikit juga akan menghambat. User yang melakukan subscribe mengharapkan content email dari sebuah brand atau bisnis. Mereka menunggu email tersebut. Jika tidak dikirimkan, hal yang terjadi adalah action unsubscribe dari para user ini.

Untuk mengatasi ini, sebuah brand dan bisnis bisa melakukan penelusuran berapa banyak sebaiknya pengiriman email dalam satu minggu. Normalnya, email dikirimkan sebanyak 2 sampai 3 kali dalam satu minggu.

Gagal dalam Menargetkan Audiens

Email marketing tidak akan bisa berjalan dengan baik jika brand atau bisnis tidak bisa memahami audiensnya. Pelajari apa yang disukai, digemari bahkan diminta oleh audiens. Hal ini dilakukan agar pengiriman email berada di tempat yang tepat dan pada orang yang tepat.

Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi ini adalah mulailah membuat buyer persona, lakukan segmentasi audiens dan personalisasi email yang akan dikirimkan.

Copy Email yang Buruk

Permasalahan yang harus segera diperbaiki adalah copy email. Copy email yang buruk membuat user enggan untuk membacanya. Hal yang pertama kali harus diperbaiki adalah subject line. Karena subject line menjadi faktor keterbukaan email. Jika subject line buruk, bagaimana user akan membuka email tersebut.

Isi content dari email perlu diperhatikan. Apa yang ingin disampaikan, tujuannya dan juga fokusnya. Jangan sampai isi content tumpang tindih dengan subject line. Terakhir adalah buat call-to-action yang jelas pada isi email. Sehingga user akan melihat arah email itu menuju kemana. Dengan hal ini, memungkinkan terjadinya konversi.

Email Design Error

Dalam email marketing, sudah pasti email menjadi sesuatu yang krusial. Jadi, perhatikanlah design email yang akan dikirimkan. Sekitar 71% mendelete email yang masuk karena ada masalah dengan desainnya. Entah itu berantakan atau tidak sesuai di tiap-tiap devicenya.

Cara mengatasi ini adalah buatlah design email yang selaras dan bisa diakses dari semua device. Terutama buatlah yang mobile-friendly. Email saat ini lebih sering dibuka melalui smartphone.

Tidak Membangun Kepercayaan

Dalam email marketing, membangun trust merupakan sesuatu yang diperlukan. Dalam setiap email yang dikirimkan buatlah user untuk percaya. Kirimkan mereka welcoming email yang dimaksudkan untuk salam pembuka hangat ketika mereka baru melakukan subscribe.

Hal lainnya yang bisa dilakukan adalah buatlah isi email yang dikirimkan lebih friendly. Sehingga timbullah kepercayaan antara sebuah brand dan user. Pada setiap email yang terkirim, sertakan unsubscribe button agar mereka bisa melakukan unsubscribe jika merasa email yang mereka terima sudah tidak lagi relevan. Ini juga menjadi salah satu faktor dalam membangun trust.

Planning dan Testing Tidak Maksimal

Planning dan testing merupakan hal yang terpenting dalam email marketing. Ketika email telah terkirim, tidak akan bisa ditarik lagi. Inilah yang menyebabkan pentingnya planning dan testing. Planning content dan juga testing pada setiap email yang akan dikirim. Ini akan membantu strategi email marketing berjalan dan menghasilkan output yang maksimal.

Inilah 6 kesalahan yang sering terjadi. Kesalahan-kesalahan ini seringkali membuat berjalannya kegiatan email marketing menjadi terhambat atau bahkan mengeluarkan output yang buruk. Untuk itu 6 hal inilah yang harus dihindari.

Baca Juga

Ingin mendapatkan tips dan trik menarik seputar digital marketing? Kunjungi blog.mtarget.co atau ingin memulai campaign email marketing dengan MTARGET, segera daftarkan diri melalui mtarget.co. Selain itu, subscribe juga newsletter MTARGET di sini dan jangan lupa bergabung di channel Telegram MTARGET untuk informasi lainnya seputar MTARGET dan berita-berita terbaru.
(N.A)