Mengapa Sosial Media Begitu Adiktif?

Seringkali kita melihat orang yang sibuk memantau timeline sosial media dengan smartphone-nya, baik ketika berjalan, menunggu seseorang, bahkan ketika makan. Berdasarkan sebuah penelitian, rata-rata orang menghabiskan 2 jam setiap harinya untuk membuka sosial media, atau hampir sama dengan 5,5 tahun seumur hidup.

Banyaknya waktu yang dihabiskan oleh seseorang di sosial media, membuat kita bertanya-tanya, mengapa sosial media begitu adiktif?

  1. Pengakuan sosial dan jumlah like
    Saat ini memiliki akun sosial media, seperti Facebook, Twitter, atau Instagram, menjadi salah satu cara untuk mendapatkan pengakuan sosial dalam bentuk like dan comment. Sehingga, semakin banyak like atau comment yang didapat kita akan semakin senang.

  2. FOMO (Fear of Missing Out)
    Sosial media membantu kita mengetahui apa yang sedang terjadi saat ini, seperti tren sampai berita penting. Hal tersebut membuat seseorang memiliki kecenderungan FOMO (Fear of Missing Out), atau adanya perasaan takut melewatkan sesuatu apabila tidak membuka sosial media.

  3. Personal space
    Keberadaan sosial media menjadi satu "wadah" khusus kepada kita untuk berekspresi sebebas-bebasnya. Personal space yang diberikan sosial media membuat kita semakin terobsesi untuk menunjukkan diri kepada orang lain, yang menyebabkan kita lebih nyaman "bersuara" di wadah tersebut.

  1. Ego Pribadi
    Manusia menghabiskan lebih dari 30% percakapan untuk membicarakan tentang dirinya sendiri, adanya sosial media meningkatkan aangka tersebut menjadi 80%. Inilah alasan mengapa kita banyak menjumpai posting-an berupa foto selfie.

  2. Brain chemistry
    Ternyata terdapat reaksi kimia dalam otak yang membuat kita begitu adiktif terhadap sosial media. Sebuah penelitian menjelaskan bahwa membuka sosial media dan saling bertukar informasi didalamnya akan memicu beberapa sel dalam otak, dan memberikan efek adiktif sama halnya dengan narkoba.

Sosial media memberikan banyak manfaat positif dimana kita bisa mendapatkan banyak kabar dan berita terbaru, serta sebagai media komunikasi yang cepat. Tapi, terlalu terobsesi dengan sosial media akan membuat kita kecanduan dan justru menimbulkan rasa khawatir hingga stres. Jadi, mari kita lebih bijak dalam menggunakan sosial media.

Kami mengirimkan newsletter yang berisikan tips & perkembangan seputar email marketing gratis, silakan bergabung di sini. Atau Anda dapat bergabung dengan channel telegram MailTarget. Baca artikel menarik lainnya di blog MailTarget.

(I.A)


MailTarget.co adalah sebuah perusahaan SaaS (software as a service) yang membuat email system dengan teknologi artificial intelligence.