Salah Kaprah dalam Memulai Startup

Siapapun, entah sudah memiliki pengalaman yang banyak ataupun yang baru mulai melangkah ke dunia bisnis, untuk me-launching sebuah startup baru tetap tidak mudah seperti membalik telapak tangan. Membangun startup dapat menjadi sesuatu yang menantang sekaligus melelahkan dan yang tidak terlewatkan adalah perasaan frustasi serta was-was. Tentu saja tidak ketinggalan, kepala akan dipenuhi dengan pertanyaan, apakah pelanggan akan menyukai produk Anda? Apakah startup yang dibangun akan berhasil ataukah gagal? Hmm, apakah Anda juga merasakan hal yang serupa?

Satu masalah yang paling umum adalah "Saya memiliki ide yang brilian, tapi darimana saya harus memulai?"

Courtesy of Giphy

Meskipun Anda bertanya kepada 20 ahli yang berbeda, atau kepada kawan lama yang sudah terlebih dahulu sukses, mereka pasti akan memberikan jawaban yang berbeda, bukankah justru semakin membingungkan?

Oke oke, jangan biarkan stress membuat Anda mengurungkan niat untuk memulai startup, please relax. Beberapa ketakutan yang terjadi bahkan sebelum memulai bisnis. Apa saja? Mari kita bahas lebih jauh.

  1. Anda butuh pengikut sebelum memulai bisnis
    Memiliki orang-orang yang sudah terlebih dahulu mengenal Anda akan menjadi suatu keuntungan bagi bisnis yang akan launching. Sayangnya justru hal ini menjadi ketakutan tersendiri sebelum memulai bisnis. Bagi Anda pemain baru biasanya akan terbesit dalam benak, "Saya belum memiliki follower, tidak banyak juga yang mengenal saya", oke, jika itu masalahnya, kenapa Anda tidak mulai mencari dari sekarang?

    Mendapatkan banyak follower bergantung pada cara Anda menjelaskan kelebihan bisnis yang akan dijalankan dan bagaimana Anda dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada, bukan karena Anda memang sudah terkenal. Cari follower dari sekarang, mulai dengan orang-orang disekitar Anda.

  2. Produk Anda harus sempurna sebelum launching
    Apakah produk yang ‘sempurna’ menjadi jaminan akan laku dipasaran? Tidak. Sekali lagi, tidak. Meskipun produk belum ‘sempurna’ bukan berarti Anda tidak boleh me-release-nya. Akan jauh lebih baik jika Anda memulai perjalanan startup dari sesuatu yang masih dalam tahap pengembangan, dan seiring berjalannya waktu, Anda dapat mengubah apa yang awalnya pelanggan butuhkan menjadi apa yang pelanggan inginkan dengan selalu menerima feedback mereka. Bukankah ketika Facebook atau Instagram pertama kali keluar belum seperti sekarang?

  1. Anda membutuhkan brand identity yang kuat dari awal
    Brand identity seperti logo maupun website memang penting, namun bukan berarti Anda harus fokus dan menghabiskan banyak waktu sebelum launching startup dalam hal ini. Anda masih tetap bisa berjalan meski belum memiliki dua hal tersebut.

    Apa yang sebenarnya Anda butuhkan adalah bagaimana produk Anda mampu membantu pelanggan, dan bagaimana mereka mau membeli produk Anda. Logo ataupun website dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu.

Jika Anda masih memiliki ketakutan ketika memulai startup baru, katakan pada diri Anda sendiri, who knows. Anda tidak akan tahu jika belum mencoba. Nikmati saja perjalanan dan pelajaran yang akan Anda dapat. Jangan takut untuk memulai. So, let's get started!

Temukan artikel menarik lainya di blog MailTarget. Jangan lupa untuk bergabung dengan channel telegram MailTarget di sini, atau subscribe newsletter kami di sini.


MailTarget.co adalah sebuah perusahaan SaaS (software as a service) yang membuat email system dengan teknologi artificial intelligence.