Panduan untuk Memulai Customer Journey Bagi Bisnis Anda

Menurut Harvard Business Review, customer journey adalah sebuah peta (biasanya dalam bentuk diagram) yang menggambarkan keseluruhan pengalaman pengguna terhadap bisnis Anda, seperti pengalaman menggunakan produk, pengalaman online, pengalaman ritel, layanan atau kombinasi apapun. Sederhananya, customer journey terdiri dari berbagai macam interaksi dan akan membantu memahami titik interaksi tersebut, serta memahami bagaimana behaviour dari pelanggan. Berikut panduan dari kami mengenai cara membuat customer journey yang bisa dijadikan sebagai acuan.

  1. Tentukan Persona Pembeli
    Sebelum memulai customer journey, sebaiknya tentukan persona pembeli terlebih dahulu. Persona pembeli adalah representasi gambaran dari pelanggan ideal berdasarkan riset pasar dan data real tentang pelanggan yang ada. Menentukan persona pembeli akan semakin memudahkan kita untuk menjangkau target pasar yang diinginkan.

  2. Pahami Tujuan Persona
    Cari tahu apa yang diharapkan oleh persona secara spesifik dalam setiap langkah perjalanan mereka. Sebaiknya pelajari terlebih dahulu apa tujuan persona Anda, dengan cara melakukan survei pelanggan, melakukan wawancara personal, menggunakan third party yang menyediakan landing page (seperti: MailTarget) untuk mendapatkan data dari persona Anda.

  1. Buat Alur Interaksi Pelanggan
    Pertimbangkan setiap interaksi yang akan dilakukan oleh para pelanggan, sehingga Anda tidak melewatkan saat intervensi atau adanya kesempatan menarik untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dengan perusahaan. Sebaiknya lakukan identifikasi interaksi dari pelanggan potensial, mulai dari mereka menghubungi perusahaan, baik sebelum, selama atau setelah mereka membeli produk.

  2. Lihat Gambaran Besar Pengalaman Pelanggan
    Setelah memahami kebutuhan persona dan merencanakan alur interaksi mereka, kini saatnya melihat gambaran besar secara keseluruhan mengenai pengalaman pelanggan dengan perusahaan. Apakah persona telah mencapai tujuan mereka? Dimana titik terjadinya interaksi dan kemungkinan adanya problem? Halaman mana pada website yang memiliki tingkat bouncing tertinggi? Serta pertanyaan lain yang terkait dengan pengalaman pelanggan.

  3. Visualisasikan Informasi
    Akan lebih mudah untuk memahami customer journey dengan visual berupa gambar di papan tulis besar atau dalam selembar kertas besar atau menggunakan alat online yang berfungsi khusus untuk pemetaan customer journey. Informasi yang telah divisualisasikan akan lebih mudah dibaca dan dipahami.

Itu adalah beberapa panduan yang bisa Anda pahami sebelum membuat dan memulai customer journey. Customer journey penting untuk memahami persona pelanggan yang ditargetkan, dan mengetahui sampai di titik interaksi mana pelanggan berada.

Anda menyukai artikel ini? Kami mengirimkan newsletter yang berisikan tips & perkembangan seputar email marketing gratis, silakan bergabung di sini. Baca juga artikel-artikel lain seputar email marketing di blog MTARGET dan jangan lupa bergabung di channel Telegram MTARGET untuk informasi lainnya seputar MTARGET dan berita-berita terbaru.
(D.S)


MailTarget.co adalah sebuah perusahaan SaaS (software as a service) yang membuat email system dengan teknologi artificial intelligence.