Customer Lifetime Value dalam Bisnis Pentingkah Itu?
Customer Lifetime Value (CLV) tentu sangat penting bagi pebisnis. Karena, ini menjadi indikator untuk menilai umur pelanggan. Maksud dari umur ini tidak lain merupakan waktu di mana pelanggan menggunakan suatu produk dari pebisnis. Jadi, ini sekaligus dapat membantu pebisnis untuk mengetahui seberapa besar pendapatan yang bisa dicapai dari satu pelanggan tersebut.
Kepentingan Mengukur CLV
Bukan tanpa alasan kenapa perusahaan memperhatikan CLV ini. Secara, pengukuran ini dapat membantu bisnis dalam meraih pendapatan. Pebisnis juga membutuhkannya untuk mengatur strategi pemasarannya. Khususnya memperkirakan biaya dalam mengakuisisi pelanggan. Begitu pula, menentukan budget promosi yang dapat memberikan imbal balik yang menguntungkan. Bukannya merugikan sehingga bisa menyulitkan keuangan usaha.
Bagian paling menariknya, pengukuran dari Customer Lifetime Value ini memungkinkan pebisnis dapat mengelompokkan jenis pelanggan. Dan ini tentunya sangat penting baginya. Karena, pengelompokan ini dapat memastikan mana pelanggan yang potensial dan tidak potensial.
Adanya pengelompokan jenis pelanggan juga dapat menjadi bahan evaluasi. Khususnya bagi pelanggan yang masih sulit terkonversi, pebisnis dapat menerapkan strategi untuk memicunya agar mau membeli. Misalnya dengan memberi kemudahan dalam layanan hingga memberinya sebuah penawaran eksklusif. Sementara bagi pelanggan potensial, pebisnis bisa mengambil langkah untuk terus mempertahankannya. Semakin terpeliharanya konsumen, potensi pertumbuhan bisnis semakin meningkat sehingga menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
Metode Perhitungan CLV
Ada satu rumus yang bisa digunakan untuk mengetahui Customer Lifetime Value. Rumus ini sifatnya prediksi, tetapi cukup sesuai untuk memahami hasilnya. Secara umum, rumusnya ialah rata-rata nilai transaksi x jumlah transaksi selama setahun x waktu retensi.
Contohnya, pebisnis memiliki usaha jual beli pakaian dengan kisaran harga Rp.100.000. Kemudian, Budi (pelanggan) selalu membeli pakaian tersebut di tiap bulannya selama satu tahun. Perhitungannya, 100.000 x 12 x 1 =1.200.000.
Ini berarti bahwa rata-rata satu pelanggan mengeluarkan biaya transaksi di tempatmu selama satu tahun ialah Rp.1.200.000. Tentu saja, kamu juga dapat mengetahui tentang margin keuntungan dari setiap pelanggan.
Namun, harus diperhatikan bahwa nilai ini hanya sebatas prediksi. Karena kenyataannya, kamu mungkin perlu mengalokasikan dana untuk menjaga pelanggan tetap bertahan dan membeli seperti kebiasaannya. Tidak jarang, kamu juga akan menemukan nilai yang lebih tinggi. Karena pada dasarnya, kemungkinan pelanggan membeli dalam lebih dari satu item cukup tinggi pada waktu tertentu.
Tips Meningkatkan CLV
Pada dasarnya, setiap pebisnis menginginkan penjualannya terus mengalami peningkatan. Meskipun itu dari pelanggan yang sama. Untuk itulah, pebisnis perlu sebuah strategi untuk meningkatkan Customer Lifetime Value. Peningkatannya bisa berupa penambahan jumlah pembelian dari tiap pemesanan. Atau, waktunya lebih banyak di tiap bulannya. Misalnya pembeli hanya memesan sekali di tiap bulan, kini pelanggan memesannya 2-3 kali dalam sebulan.
Mengenai strateginya, cara paling ampuh untuk mendorongnya dalam melakukan pembelian ialah memberikan penawaran lebih menarik. Contoh paling riil ialah memberikan hadiah dari tiap kali membeli pada hari tertentu. Kamu juga bisa menerapkan strategi buy one get one. Tentunya, cara ini harus dipikirkan secara matang, yakni merencanakannya tanpa merugikan keuangan bisnis.
Penawaran seperti ini bisa dipromosikan melalui kontaknya. Biasanya, penawaran tersebut akan menarik perhatiannya. Apalagi jika sudah mendapatkan pengalaman yang memuaskan ketika membeli di tempatmu. Strategi ini tidak hanya ampuh untuk meningkatkan CLV, tetapi juga bagus untuk menjaganya tetap di lingkungan bisnismu. Jadi, terapkan dan lihat hasilnya.
Kesimpulannya, Customer Lifetime Value menjadi salah satu indikator penting untuk mengetahui biaya yang dihabiskan pelanggan di tempat usaha. Tentunya penilaian ini akan berguna jika konsumen masih sering belanja.
Ingin mendapatkan tips dan trik menarik seputar digital marketing? Kunjungi blog kami di blog.mtarget.co. atau ingin memulai campaign email marketing dengan MTARGET, segera daftarkan diri kamu melalui mtarget.co kamu juga bisa subscribe newsletter kami di sini dan jangan lupa bergabung di channel Telegram MTARGET untuk informasi lainnya seputar MTARGET dan berita-berita terbaru.
(M.M) Edt (P.J)