Cara Perbaiki Deliverability Email Anda Agar Tidak Masuk Spam

Seiring dengan berjalannya waktu, spam filter menjadi lebih ketat. Karena spam filter secara teratur berubah untuk mengikuti teknologi baru dan jenis spam yang semakin berkembang. Apa saja yang dapat dikirim ke inbox di email hari ini mungkin bisa jadi spam di hari esok. Pada Maret 2018, spam mencapai 48,16% dari global email traffic. Oleh karena itu, spam menjadi masalah kritis yang tidak boleh diremehkan oleh marketer karena akan memengaruhi reputasi pengirim dan juga email deliverability. Lalu, apa saja alasan mengapa email masuk spam dan tips untuk mencegahnya?

  1. Tidak Mematuhi Aturan CAN-SPAM
    Alih-alih membuat opt-in untuk subscriber, marketer lebih suka mengumpulkan email kartu bisnis dari konferensi dan melewatkan opsi opt-in, padahal hal tersebut melanggar aturan CAN-SPAM. Pastikan untuk mematuhi aturan dan memahami tindakan CAN-SPAM di negara Anda.

  2. Alamat IP Anda Mungkin Digunakan Oleh Orang Lain untuk Spam
    Jika alamat IP Anda digunakan oleh orang lain untuk spam, email akan ditandai sebagai spam bahkan jika Anda tidak mengirim spam sendiri. Gunakan penyedia layanan email yang handal, yang memiliki aturan dan regulasi ketat tentang perlindungan IP.

  3. Open Rate yang Rendah
    Penyedia webmail sangat menghargai pentingnya email yang dibuka dan mempertimbangkan respons penerima email sebagai faktor utama dalam keputusan filtering spam. Akibatnya, jika open rate rendah, peluang spam akan semakin meningkat. Untuk meningkatkan open rate, Anda bisa membuat segmentasi yang berbeda, gunakan baris subjek yang menarik dan mengirim email di waktu yang tepat.

  4. Tidak ada Double Opt-In
    Salah satu kesalahan terbesar yang mungkin diabaikan oleh beberapa marketer adalah double opt-in, dalam hal ini, siapa pun dapat memasukkan alamat email apa pun untuk mendaftarkan orang lain. Di sinilah double opt-in berperan. Ketika subscriber menerima email konfirmasi, meminta mereka untuk memverifikasi ulang alamat email akan mengkonfirmasi subscription dan menunjukkan bahwa mereka tertarik dan secara sukarela menerima email rutin dari Anda. tentu saja hal tersebut dapat meningkaykan peluang engagement dan mengurangi spam.

  5. Email Dilaporkan Sebagai Spam oleh Subscriber
    Faktor lain yang dilihat dari mailbox provider adalah keluhan spam. Ketika email sering dilaporkan sebagai spam, peluang email campaign ke depannya terkirim ke folder spam akan meningkat. Email list mungkin melaporkan email Anda karena tidak menyukainya atau sudah tidak mengingat dan tidak membutuhkan lagi bisnis Anda. Solusinya, gunakan citra yang mencerminkan brand, seperti dengan memasukkan nama perusahaan dalam header email. Letakkan pula opsi “unsubscribe” sehingga mereka dapat unsubscribe ketika tidak ingin lagi menerima email dari Anda. Berikan juga nama perusahaan di nama email sender seperti Nadine dari MTARGET, jangan sering mengubahnya agar tetap diingat oleh subscriber.

  6. Engagement yang Rendah
    Mailbox provider memeriksa akun email yang tidak aktif pada email list. Jika Anda memiliki sejumlah besar alamat email dan sebagian besarnya tidak aktif, itu akan dianggap sebagai bendera merah untuk filter spam. Periksa subscriber yang belum terlibat dengan email Anda untuk sementara waktu. Meskipun mereka yang tidak ingin menerima email dari Anda akan unsubscribe, sebagian besar mungkin mengabaikannya. Hasilnya, mengirim email untuk meminta mereka unsubscribe adalah pilihan yang bagus untuk meminimalkan filter spam dalam mengenali akun email yang tidak aktif. Memiliki sedikit email list yang terlibat jauh lebih baik daripada memiliki email list yang besar tetapi penggunanya tidak aktif.

Baca Juga
  1. Subjek yang Menyesatkan
    Menurut tindakan CAN-SPAM, membuat subjek yang tidak relevan dengan konten email melanggar hukum, dan memperbesar kemungkinan subscriber melaporkan email Anda sebagai spam. Hindari area rawan ini dengan tidak memasukkan kata-kata seperti "penting" atau "gratis" jika email tidak memiliki konten yang mendesak atau penawaran gratis.

  2. Tidak ada Link Unsubscribe
    Salah satu alasan utama email dilaporkan sebagai spam adalah tidak adanya opsi berhenti berlangganan. Pastikan untuk menyertakan link unsubcribe di bagian bawah email Anda. Jika beberapa email list mengklik untuk unsubscribe, Anda harus menghormati pilihan mereka. Anda dapat meminta mereka mengisi survei mengapa mereka tidak lagi ingin menerima email dari perusahaan untuk mencari tahu bagaimana cara mencegah untuk ke depannya. Atau bisa juga dengan mengirimi mereka email untuk berlangganan kembali jika langkah yang diambil sebelumnya adalah kesalahan.

  3. Skor Spam yang Tinggi
    Ada kata-kata pemicu spam yang dapat dikenali oleh filter saat digunakan di subjek atau body email yang meningkatkan kemungkinan filter spam menangkap email Anda dan mencegahnya dikirim ke inbox subscriber. Hindari setiap frasa atau kata kunci yang meningkatkan skor spam. Gunakan kata kunci yang relevan dan tekankan apa yang subscriber akan dapatkan dari email Anda. Atau bisa juga dengan menggunakan marketing automation tools yang memungkinkan untuk mendeteksi skor spam dan menentukan cara menguranginya.

  4. Menggunakan Gaya Font yang Misterius
    Menulis email dalam gaya font yang tidak dikenal yang tidak biasa di seluruh platform dapat meningkatkan kemungkinan email Anda ditandai sebagai spam. Gunakan gaya font seperti Arial, Verdana, Open Sans, Georgia, Times New Roman, Trebuchet atau Geneva.

  5. Email Tidak Mobile Friendly
    Jika email tidak responsif di seluruh klien email dan perangkat, email akan melewati inbox dan langsung pergi ke folder spam. Pastikan email sudah dioptimalkan di semua klien email dan browser. Anda dapat menggunakan marketing automation platform yang memungkinkan untuk melihat pratinjau email Anda sebelum mengirimnya ke subscriber.

    MTARGET sebagai perusahaan Software As a Service (SaaS) berfokus menyediakan marketing automation tools yang dapat memudahkan Anda dalam segala kebutuhan email marketing maupun digital marketing. Dengan fitur-fiturnya yang lengkap seperti Email Marketing, Email Automation, A/B Test Email, Landing Page, Form API, tentu akan memudahkan Anda membuat email marketing yang mobile friendly.

  6. Tidak Melakukan Pengaturan SPF dan DKIM
    Jika Anda tidak memiliki sistem otentikasi dan validasi ini untuk email bisnis, Anda akan menghadapi risiko. Mailbox provider dapat menolak email dan memindahkannya ke filter untuk menentukan apakah harus dikirim atau tidak. Agar mailbox provider mengkonfirmasi identitas pengirim, autentikasi alamat IP dengan set SPF dan DKIM. Ini memverifikasi identitas dan menunjukkan legitimasi Anda dalam mengirim email. Cari tahu pentingnya melakukan pengaturan SPF dan DKIM dengan membaca artikelnya di sini.

Itulah sebagian besar penyebab terjadinya spam dalam deliverability email. Dengan mengetahui penyebab terjadinya, Anda bisa meminimalisir terjadinya spam dan memaksimalkan deliverability email Anda. Punya tips lain untuk meminimalisir terjadinya spam? Bagikan di kolom komentar ya.

Subscribe newsletter kami di sini untuk mendapatkan tips & perkembangan seputar email marketing gratis. Baca juga artikel-artikel lain di blog MTARGET dan jangan lupa bergabung di channel Telegram MTARGET untuk informasi lainnya seputar MTARGET dan berita-berita terbaru.
(H.A)