Perbedaan Port yang Ada Pada SMTP

Dalam meningkatkan penjualan, Anda harus memahami strategi bisnis untuk menjangkau pelanggan. Strategi digital marketing dianggap sebagai strategi jitu agar bisnis naik kelas. Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan adalah pemilihan SMTP Port dan email marketing.

Email marketing adalah strategi marketing yang menggunakan email untuk mempromosikan produk langsung melalui email pelanggan. Ada banyak alasan mengapa email marketing menjadi salah satu strategi digital marketing yang paling efektif. Beberapa keunggulan email marketing di antaranya mudah digunakan, murah, proses dan hasil mudah dipantau, serta mampu menjangkau pelanggan dari mana pun.

Untuk mencapai goals tersebut, Anda harus memastikan keterkiriman (deliverability) email kepada pelanggan. Cara yang paling ampuh untuk meningkatkan keterkiriman email dengan menggunakan layanan Simple Mail Transfer Protocol (SMTP).

Apa itu SMTP dan apa saja port dalam SMTP? Lalu, bagaimana cara memilih Port yang tepat?

Definisi SMTP

SMTP adalah sebuah protokol standar untuk pengiriman email dari lokal email ke mail server hingga ke alamat email penerima. SMTP juga dikenal sebagai RFC 821 dan RFC 2821.

Ada dua macam port SMTP default, yaitu Port 25 dan Port 426. Port 25 adalah port tanpa dienkripsi dan Port 426 adalah port SSL/TLS atau yang dikenal sebagai SMTPS.

Secure Sockets Layer (SSL) adalah protokol untuk memastikan keamanan data yang ditransfer dengan membuat tautan yang terautentifikasi dan terenkripsi. Data bisa berupa nomor kartu kredit, nama, alamat, dan berbagai data pribadi lain.

Adapun Transport Layer Security (TLS) adalah SSL yang sudah diperbarui dan lebih aman dengan cara kerja yang sama.
Jenis-jenis Port dan Cara Memilih Port dalam SMTP

Ada empat jenis port dalam SMTP:

· Port 25

Pada mulanya, University of Southern California Information Sciences Institute mengajukan proposal kepada Internet Engineering Task Force (IETF) pada Agustus 1982. Lalu, terbitlah RFC 821 atau yang kita kenal sebagai Port 25. Port 25 merupakan port default untuk pengiriman email yang sudah berusia 40 tahun. Dapat dikatakan, Port 25 adalah port tertua sejak awal kemunculan SMTP.

Port 25 berperan menghubungkan jaringan yang menggunakan SMTP, salah satu protokol untuk pengiriman email antarjaringan. Namun, banyak pengguna SMTP yang tidak menggunakan Port 25 karena banyak Internet Service Provider (ISP) dan hosting yang membatasi koneksi SMTP pada Port 25. Tujuannya untuk mengurangi malware dan email spam yang dikirim melalui jaringan mereka. Jika Anda mengelola server email secara khusus, tak ada masalah jika Anda tetap menggunakan Port 25.

Port 25 digunakan secara luas namun tidak untuk pengiriman email klien ke email server. Lebih tepatnya, Port 25 digunakan untuk relay pesan antar mail server, yaitu relay pesan antara Mail Transfer Agents (MTA) dan dari Mail Submission Agents (MSA) ke MTA. Oleh sebab itu, Port 25 juga dikenal sebagai message relaying port.

· Port 587

Sejarah Port 587 bermula ketika R. Gellens dan J. Klensin mendaftarkan RFC 2476 pada Desember 1998. Port 587 dikenal sebagai port pengiriman email (message submission port).

Seluruh MSA dianjurkan untuk menerapkan otentikasi SMTP, sebuah proses yang mana klien SMTP diminta untuk login dan mengotentikasi dengan MSA. Otentikasi inilah yang mencegah penyebaran spam dan malware. Makanya banyak orang yang lebih suka pakai Port 587 daripada Port 25.

Port 587 menawarkan pengiriman pesan yang memudahkan otentikasi pengiriman, kebijakan keamanan, dan perlindungan terhadap mail relaying yang tidak sah (unauthorized). Singkat kata, Port 587 digunakan untuk pengiriman pesan email (email message submission).

Pastikan Anda mengecek administrator atau hosting service provider karena banyak layanan hosting yang tidak mendukung Port 587. Port 587 mendukung enkripsi TLS untuk memastikan email dikirimkan dengan aman dan mengikuti aturan dari IETF.

· Port 465

Port 465 pertama kali dibuat untuk mengamankan email dengan cara mengenkripsi pesan dengan SSL. Namun, enkripsi pesan dengan SSL harus menggunakan port yang terpisah. Penggunaan dua port yang berbeda, satu untuk pesan teks biasa (plaintext message) dan satunya lagi untuk pesan terenkripsi bisa ditemukan di protokol jaringan lain seperti FTP, IMAP, dan POP.

Port 465 bukan port standar SMTP dan tak pernah diakui oleh IETF. Pada 1997, Internet Assigned Numbers Authority (IANA) mendaftarkan Port 465 untuk SMTP. Tujuan awalnya untuk enkripsi SMTP dan otentikasi. Hampir semua ESP tidak menerima koneksi pada Port 465. Pengguna Port 465 adalah pengguna lama yang menggunakan aplikasi Microsoft lawas yang tidak mendukung STARTTLS.

· Port 2525

Port 2525 bukan port resmi SMTP dan tidak di endorse baik oleh IETF maupun IANA. Namun, Port 2525 didukung oleh cloud hosting provider dan internet service provider.

Selain itu, Port 2525 didukung oleh hampir Email Service Provider (ESP). Jika Anda mengalami masalah konektivitas, Anda bisa menggunakan Port 2525 sebagai alternatif. Port 2525 juga mendukung enkripsi TLS.

Pemilihan SMTP Port merupakan hal yang krusial dalam keberlangsungan bisnis Anda. Email marketing yang Anda kirim ke pelanggan bisa-bisa dikira sampah jika Anda salah memilih SMTP Port. Kesimpulannya, Port 25 adalah Port default yang digunakan untuk relay email dan submission, seperti mail client ke mail server. Port 587 adalah salah satu Port terbaik yang bisa digunakan untuk relaying, seperti komunikasi antar mail server. Port 465 sebaiknya tidak lagi digunakan. Port 2525 digunakan ketika seluruh Port diblokir.

Baca Juga

Ingin mendapatkan tips dan trik menarik seputar SMTP, email marketing dan digital marketing? Kunjungi blog kami di blog.mtarget.co. atau ingin memulai campaign email marketing dengan MTARGET, segera daftarkan diri kamu melalui mtarget.co kamu juga bisa subscribe newsletter kami di sini dan jangan lupa bergabung di channel Telegram MTARGET untuk informasi lainnya seputar MTARGET dan berita-berita terbaru.
(N.A)