Mengenal Perbedaan PPC dan CPM dalam Digital Marketing

Dalam dunia digital marketing, tentu saja tidak akan terlepas dari strategi-strategi promosi yang ada. Salah satunya adalah strategi untuk melakukan advertising. Dalam marketing produk atau jasa, terdapat banyak strategi yang bisa digunakan. Seperti menggunakan Google Ads atau platform lainnya.

Ketika mengiklankan produk atau jasa tentu saja terdapat harga yang diberikan oleh penyedia jasa iklan yang akan digunakan. Pembagian atau pemberian harga pun dibagi menjadi beberapa bagian. Salah satu model pembayaran yang sering digunakan adalah Pay Per Click (PPC) dan Cost Per Mile (CPM).

Ini merupakan sesuatu yang krusial dalam digital marketing. Oleh karena itu, kenali apa itu PPC dan CPM dalam digital marketing dan apa perbedaannya?

Pay Per Click (PPC)
PPC adalah akronim dari pay per click. PPC advertising adalah bentuk iklan online di mana pengiklan harus membayar biaya setiap kali seseorang mengklik salah satu iklan yang sudah tayang pada platform iklan tersebut.
PPC advertising biasanya dilakukan melalui search engine, dan platform terbesar untuk PPC adalah Google AdWords.

Pada dasarnya, pengiklan berada dalam perang penawaran dengan pengiklan lain yang juga ingin iklan mereka muncul saat kata kunci yang relevan dicari di search engine. Sekilas memang seperti menghasilkan pengunjung secara organik. Namun, pada dasarnya pengiklan membeli pengunjung ke dan menarik mereka ke website dengan menargetkan orang-orang yang mencari keyword yang terkait dengan bisnis dari iklan tersebut.

Cost Per Mille (CPM)
CPM adalah akronim dari cost per Mille. M mengacu pada Mille, yang merupakan angka Romawi untuk 1.000, atau istilah Latin, per Mille, yang berarti 'dalam setiap seribu'. Cost per Mille mengacu pada berapa biaya iklan online untuk setiap 1.000 tayangan dan merupakan format paling umum untuk iklan bergambar.

Singkatnya, pengiklan menentukan jumlah yang ingin mereka bayar untuk setiap 1.000 tayangan iklan mereka, dan penetapan harga dilakukan melalui sistem ini. Jadi, jika pengiklan menetapkan $2 untuk CPM, pengiklan akan dikenakan biaya $20 untuk 10.000 tayangan iklan yang tampil.

Impression adalah istilah yang mengacu pada iklan yang ditampilkan di website. Idealnya, saat seseorang menggunakan browser memuat halaman web tempat iklan ditampilkan.

Harga iklan ini ditentukan oleh hal-hal seperti platform dan lokasi tempat iklan ditampilkan, jam berapa iklan akan muncul, dan berapa banyak waktu yang dihabiskan pengunjung rata-rata di dalam sebuah website.

Itulah penjelasan dari model yang sering digunakan untuk mengiklankan produk dan jasa dalam digital marketing. Namun, yang manakah yang seharusnya digunakan dalam mengiklankan produk atau jasa secara online?

Lebih Baik PPC atau CPM?
Mungkin sulit untuk mengetahui bentuk iklan mana yang akan digunakan, tetapi semuanya tergantung pada apa yang ingin dicapai. Apakah pengiklan mengiklankan customer engagement platform di Indonesia dan ingin iklannya muncul setiap kali seseorang di Indonesia menelusuri frasa “customer engagement” di Google? Apakah pengiklam adalah pemilik brand fashion yang mencoba menciptakan awareness tentang brand baru yang luar biasa?

PPC akan lebih baik untuk pengiklan platform di Indonesia, karena mereka mencoba menargetkan orang yang mencari layanan mereka di Indonesia. Lebih masuk akal untuk menggunakan bentuk iklan ini jika ad campaign sangat tertarget, karena pengiklan hanya akan dikenakan biaya ketika seseorang mengklik iklan yang tampil. PPC juga lebih baik untuk kampanye yang berfokus pada konversi. Orang yang tidak tertarik tidak akan mengklik iklan yang ada, kecuali tangan mereka tidak sengaja mengklik.

Bagi mereka yang mencoba untuk mendapatkan exposure dan menciptakan brand awareness, seperti pemilik brand fashion, maka CPM adalah cara yang tepat. CPM memungkinkan pengiklan menampilkan iklan di depan target audiens, membayar berdasarkan jumlah tayangan. Selain menargetkan demografi dan perilaku, Anda juga dapat memilih website tertentu yang pengiklan inginkan untuk menampilkan iklan.

Inilah pengertian, perbedaan, serta lebih baik menggunakan yang mana. Pada akhirnya semua strategi yang ada di dalam digital marketing akan kembali menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.

Banyak cara untuk mencari apa yang cocok dengan campaign digital marketing Anda. Oleh karena itu, pengukuran terhadap campaign itu perlu. Agar perjalanannya tidak terhambat atau salah memilih cara untuk mencapai tujuan marketing yang dimiliki.

Baca Juga

Ingin mendapatkan tips dan trik menarik seputar email marketing dan digital marketing? Kunjungi blog kami di blog.mtarget.co. atau ingin memulai campaign email marketing dengan MTARGET, segera daftarkan diri kamu melalui mtarget.co kamu juga bisa subscribe newsletter kami di sini dan jangan lupa bergabung di channel Telegram MTARGET untuk informasi lainnya seputar MTARGET dan berita-berita terbaru.
(N.A)