Perbedaan dan Cara Mengembangkan Strategi Sales Marketing

Tanpa strategi yang direncanakan, semua aktivitas dan trik sales marketing Anda mungkin hasilnya akan sia-sia. Sebuah perusahaan pasti berjalan dengan baik jika menyadari bahwa strategi sales dan marketing adalah strategi yang terpenting setelah rencana bisnis secara keseluruhan.

Strategi sales dan marketing adalah suatu rencana untuk menjangkau, melibatkan, dan mengubah leads menjadi pelanggan Anda. Kedua hal ini adalah cara yang berharga untuk melakukan sales dan marketing dalam kegiatannya yang dapat membantu Anda memperjelas tujuan dan bagaimana mencapainya. Lalu apa perbedaan dari strategi sales dan marketing?

Perbedaan Strategi Sales dan Marketing

1. Kumpulan Data

Dalam strategi sales, dataset dikumpulkan menggunakan teknologi dan alat yang berbeda untuk mengelola dan melacak aktivitas dan interaksi mereka dengan leads dan pelanggan Anda. Sementara dari strategi marketing, para marketer menggunakan Data Management Platform (DMP) dan marketing automation systems.

2. Target Audiens

Target audiens dalam strategi sales dan marketing berbeda. Strategi marketing memikirkan bagaimana audiens melebihi target yang sudah ditentukan. Sementara, strategi yang dilakukan oleh sales memikirkan bagaimana mencari audiens yang berkualitas untuk mencari target pasar yang tepat. Faktanya, sales secara rutin mengabaikan 80% prospek audiens yang dihasilkan karena kurangnya kepercayaan.

3. Koordinasi

Terdapat perbedaan mendasar dalam cara mereka berorientasi dan melihat kondisi sekitarnya diantara strategis sales dan marketing. Namun, banyak sales team dan marketing yang berhubungan baik dalam hal ini. Keduanya seringkali bertemu bersama untuk membahas dan memperbarui kualitas pelanggan.

Cara Mengembangkan Strategi Sales dan Marketing

1. Menyelaraskan Tujuan Bisnis dan Anggaran Bersama

Penyelarasan adalah hal yang membahas tentang ke arah yang sama dan menuju fokus pada prospek yang menjanjikan. Strategi sales dan marketing harus selalu dilibatkan di setiap aktivitas perusahaan. Dengan kata lain, keduanya bekerja sama juga sepanjang siklus pembelian B2B yang kompleks.

2. Sesuaikan Pelanggan Anda

Setelah tim sales dan marketing Anda menyetujui goals dan anggaran, Langkah selanjutnya yaitu memperjelas siapa yang Anda jadikan pelanggan. Sebagian besar tim sales dan tim marketing memandang pelanggan dengan cara yang berbeda. Hal itu dapat menyebabkan kebingungan dan kesalahpahaman.

Cara yang tepat untuk mengatasinya yaitu dengan mendefinisikan dan menyelaraskan pelanggan yang ideal dan tepat. Sehingga, menghasilkan keuntungan bagi perusahaan Anda untuk bekerja sama dalam jangka waktu panjang dengan pelanggan.

3. Tentukan dan Tetapkan Pembeda

Strategi yang Anda gunakan mencakup market positioning dan messaging yang artinya kedua hal ini akan menjadi pemandu aktivitas marketing termasuk periklanan, pengembangan konten, aktivitas sales seperti email outreach dan berkomunikasi baik dengan pelanggan. Untuk menyiapkannya, Anda perlu cari tahu terlebih dahulu bagaimana perusahaan dan penawaran Anda berbeda dan lebih baik daripada pesaing.

4. Buatlah History Pembeli Anda

Untuk memahami kapan dan bagaimana cara terbaik untuk melibatkan prospek dan pelanggan, buatlah catatan aktivitas atau history pelanggan dengan perusahaan Anda sejak pertama kali mengenal perusahaan Anda hingga mereka bukan menjadi pelanggan Anda. Pelajari catatan tersebut dan hindari peluang untuk mengulangi pengalaman tersebut di setiap tahapannya.

5. Dokumentasikan Rencana Sales Anda

Pentingnya untuk dokumentasi setiap proses yang telah terjadi, hal ini akan menjadi sebuah evaluasi seberapa baik proses Anda menjual produk selama ini. Dokumentasi dapat menjadi hal yang dapat digunakan untuk mengambil setiap keputusan dan aktivitas Anda di masa mendatang.

Baca Juga

Selain itu, dapatkan juga tips dan trik menarik seputar strategi marketing lainnya pada blog kami. Ingin memulai email marketing campaign dengan kami? Daftarkan diri Anda di sini.

(S.A)