Potential Customer: Pengertian dan Cara Mengidentifikasinya

Sebagai marketer, mengetahui potential customer merupakan hal yang sangat penting. Sebab, hanya dengan begitu Anda dapat mengetahui apakah seorang audiens berpotensi melakukan konversi menjadi pelanggan Anda dan meningkatkan conversion rates bisnis Anda. Dari sudut pandang lain, Anda dapat menentukan kelompok audiens mana yang harus Anda sasar dengan content marketing Anda.

Memang betul, Anda tidak perlu mengetahui siapa target audience Anda untuk bisa membuat konten. Namun, dengan mengetahuinya, Anda dapat memangkas upaya dari berbagai sisi, mulai dari waktu, tenaga, hingga biaya. Strategi marketing yang Anda jalankan pun akan menjadi lebih tajam dan akurat.

Ngomong-ngomong soal potential customer, sudahkah Anda tahu apa itu dan bagaimana cara mengidentifikasinya? Tenang, karena kami akan menjelaskannya untuk Anda melalui artikel ini.

Apa Itu Potential Customer?

Potential customer adalah orang-orang yang berpotensi untuk menjadi customer Anda. Mereka adalah kelompok yang butuh dan akan tertarik dengan produk atau layanan bisnis Anda. Dalam istilah lain, potential customer kerap disebut sebagai prospek atau leads.

Untuk bisa dikategorikan sebagai potential customers, seorang individu atau suatu kelompok perlu memenuhi kriteria tertentu. Di antaranya karakteristik, perilaku, dan pastinya kebutuhan yang sejalan dengan apa yang berusaha Anda tawarkan.

Contoh Potential Customer

Berikut akan kami tunjukkan contoh pendataan potential customers. Harap dimengerti bahwa data-data ini palsu dan hanya dibuat untuk keperluan informatif.

1. E-Commerce Business

Sarah, seorang tech-savvy yang sering berbelanja di online shop dan memiliki ketertarikan besar pada elektronik.

2. SaaS Company

Laura, seorang marketer profesional yang sedang mencari email capabilities software untuk meningkatkan campaign performance-nya.

3. Fitness Center

David, seorang pensiunan yang sedang mencari fasilitas fitnes terkhusus yang untuk lansia

Bagaimana Cara Mengidentifikasi Potential Customer?

Sampai pada pemahaman di atas, sudah saatnya muncul pertanyaan mengenai proses pengidentifikasian potential customer. Kami akan jelaskan tahapannya melalui penjelasan di bawah ini.

1. Tentukan Target Market Anda

Dalam dunia bisnis digital, semua orang bisa menjadi target market. Pertanyaannya, apakah itu perlu dan baik untuk dilakukan? Dapat kami katakan bahwa memiliki target market yang spesifik jauh lebih baik daripada menargetkan semua orang.

Bukan hanya soal kompetisi, perusahaan Anda pun bisa lebih berfokus dalam menyusun dan melaksanakan strategi marketing di lingkup pasar yang lebih sempit.

Hubungannya dengan potential customer, ini akan membantu Anda mempersempit ruang analisis. Hasilnya, akan jauh lebih mudah bagi Anda dalam mengidentifikasi siapa-siapa saja yang merupakan potential customers Anda.

2. Lakukan Market Research

Market research adalah hal wajib bagi semua marketer, baik yang aktif di era digital ini maupun di masa lampau. Melihat apa yang terjadi di pasaran secara berkala dapat memberi Anda banyak informasi turunan yang lebih berguna. Misalnya, bahwa Anda dapat menyusun strategi campaign menggunakan tren terkini. Atau Anda bisa juga mengikuti bagaimana para kompetitor bisnis memimpin di industri ini.

Tak ketinggalan, metode ini juga merupakan cara ampuh dalam mengidentifikasi potential customers. Kumpulkan data-data terkait kebutuhan customer, pain points, dan purchasing behavior untuk membantu Anda melakukan identifikasi prospek. Untuk itu Anda bisa menggunakan perpaduan online form dan email marketing untuk survei data pelanggan.

3. Analisis Existing Customers

Tadi di awal kami menyebutkan adanya kriteria yang harus dipenuhi oleh potential customer. Secara tidak langsung, hal itu menandakan bahwa kelompok audiens ini memiliki kesamaan-kesamaan tertentu.

Dengan begitu, Anda bisa menganalisis pola yang ada pada existing customers. Ini meliputi customer behavior, data demografi, engagement metrics, dan histori pembelian. Anda juga bisa melempar pertanyaan secara langsung terkait hal-hal yang lebih spesifik.

💡
Insight: Anda bisa melakukan ini dengan bantuan Customer Data Platform (CDP).

4. Manfaatkan Social Media

Media sosial merupakan salah satu platform yang menawarkan wawasan berharga dan opsi penargetan untuk mengidentifikasi pelanggan potensial. Manfaatkan analitik media sosial untuk memahami demografi, minat, dan perilaku pengikut atau penggemar Anda. Anda bisa memulainya dengan terlebih dahulu aktif mengunggah konten dan menantikan reaksi dari para audiens.

Anda juga dapat menggunakan iklan media sosial untuk menjangkau segmen tertentu dan membuat targeted campaigns berdasarkan target market yang Anda tetapkan. Berdasarkan hasil yang Anda peroleh, akan terlihat kelompok mana yang paling mendekati kriteria prospek Anda.

5. Perluas Koneksi Industri

Hadiri konferensi industri, pameran dagang, dan acara jejaring yang relevan dengan bisnis Anda. Terlibat dalam acara ini memberikan kesempatan untuk bertemu calon konsumen secara langsung, memahami kebutuhan mereka, dan menjalin hubungan jangka panjang yang baik. Koneksi semacam ini mungkin tidak akan menampakkan hasil yang signifikan secara langsung, namun bisa jadi sangat berguna di masa mendatang.

Berjejaring dengan para profesional di industri Anda juga dapat mengarah pada rujukan dan perkenalan kepada pelanggan potensial. Siapa tahu, Anda bisa mendapat jasa endorsement atau afiliasi ‘gratis’ dari para koneksi ini. Jika berhasil, Anda bisa lanjut ke tahap selanjutnya, yaitu meyakinkan pelanggan potensial untuk membeli produk dan menggunakan produk Anda.

6. Gunakan Teknik Lead Generation

Terapkan strategi lead generation untuk menangkap informasi pelanggan potensial. Anda bisa menawarkan produk atau konten berharga seperti ebook, whitepaper, atau webinar sebagai ganti detail kontak pengunjung.

Sebagai medianya, Anda bisa menggunakan website, landing page, dan form yang dilengkapi Call to Action (CTA) untuk mendapatkan pelanggan potensial dan membangun database. Cara ini cukup efektif, karena hanya mereka yang benar-benar tertarik dan memiliki kebutuhan di sana yang akan mengisi data demi mendapat benefit yang Anda tawarkan.

7. Lakukan Online Analytics

Manfaatkan analytic tools pada website untuk melacak dan menganalisis perilaku pengunjung di situs web Anda. Identifikasi sumber traffic, halaman populer, dan jalur konversi untuk memahami dari mana calon pelanggan berasal dan bagaimana mereka berinteraksi dengan situs Anda.

Jika punya lebih dari satu situs atau bekerja sama dengan situs lain untuk bertukar backlink, Anda bisa menambahkan UTM di dalam URL Anda. Tujuannya untuk melacak sumber datangnya visitor. Jika sudah terungkap, Anda bisa menjadikan ini sebagai bekal di penyusunan strategi selanjutnya.

Baca Juga

Konklusi

Mengetahui potential customer adalah satu tahapan yang dapat memangkas tahapan-tahapan lain di dalam marketing journey Anda. Dengan bekal informasi ini, Anda bisa terhindar dari upaya marketing yang tidak berarti. Lebih jauh lagi, ini bisa mengantarkan Anda menuju posisi atas sebagai pemimpin di industri yang Anda geluti.

Demikian artikel ini kami sampaikan terkait apa itu potential customer dan langkah-langkah untuk mengidentifikasinya. Kunjungi blog kami untuk mendapatkan informasi lainnya terkait digital marketing, mulai dari penjelasan istilah-istilah teknis, strategi, tip dan trik, sampai ke rekomendasi tools.

Anda juga berkesempatan mencoba langsung online form dan email marketing kami secara gratis dalam rangka mengumpulkan informasi data pelanggan. Caranya cukup mudah, yaitu dengan melakukan request demo di sini.

(A.B) edited by (V.V)