5 Poin dalam SMART Email Marketing, Kunci Sukses Bisnis Anda

Dalam bahasa Indonesia, kata ‘smart’ berarti pintar atau cerdas. Tidak salah, pada artikel ini kita memang akan membahas strategi cerdas dalam menjalankan email marketing. Namun, perlu Anda ketahui terlebih dahulu, bahwa kata SMART (dengan huruf kapital) dalam SMART email marketing merujuk pada rangkaian strategi yang terdiri dari: specific, measure, aspire, realistically, dan time limit.

Mengenal Konsep SMART Email Marketing

SMART email marketing merupakan formula khusus yang dirancang untuk memudahkan jalan menuju keberhasilan campaign email Anda. Lima poin yang menjadi gabungan dalam kata SMART mewakili tahapan dan kerangka bekerja yang sistematis, membentuk suatu proses yang tajam.

So, jika Anda sudah tidak sabar ingin melihat bagaimana bisnis Anda akan melesat dari posisi saat ini ke kondisi yang luar biasa, yuk langsung saja kita bedah satu per satu.

1. Specific

Kata kunci pertama dalam strategi SMART email marketing adalah spesifik. Dalam hal apa? Semua!

Dimulai dari tujuan, Anda tidak bisa bergantung pada tujuan yang sifatnya mengambang, entah ke mana arahnya. Buatlah sespesifik mungkin, hingga tidak ada celah lagi untuk merasa bingung. Misalnya, apakah Anda ingin menggunakan email marketing untuk meningkatkan jumlah konversi free user ke paid user? Atau Anda ingin sekadar menjalin hubungan baik dengan para pelanggan Anda?

Setelah itu, lanjutkan terus rinciannya sampai tidak bisa menemukan pertanyaan lagi. Jika Anda meraih konversi, berapa persen angkanya dan dalam periode berapa Anda ingin mengusahakan campaign ini? Siapa target audiens yang Anda tuju, melalui jenis konten email yang seperti apa, bagaimana rencana Anda untuk menambah email list, dan seterusnya.

Semakin spesifik daftar Anda, akan jadi semakin mudah pula bagi Anda untuk melanjutkan perencanaan hingga ke tahap eksekusi.

2. Measurable

Tidak perlu mengenal metode SMART, pekerjaan sehari-hari Anda sebagai digital marketer sudah pasti selalu bersinggungan dengan angka. Berapa capaian open rates dan click-through rate (CTR) email Anda, berapa jumlah email ideal yang sebaiknya dikirimkan ke seorang customer dalam satu minggu, berapa return on investment (ROI) email Anda, dan banyak lainnya.

Satu yang perlu ditekankan di sini, adalah bahwa Anda harus selalu bisa mengukur tindakan yang Anda lakukan. Ketika mencoba memperbarui template subject lines email reguler Anda misalnya, Anda tidak cukup menjadikan ‘bosan’ atau ‘butuh suasana baru’ sebagai landasan. Apa pun itu, Anda harus bisa mengukurnya. Sebut saja Anda ingin menguji perbandingan jumlah unsubscribe, apakah bisa menurun dengan cara itu atau tidak.

3. Achievable

Melanjutkan soal goals dan pengukuran. Saat terlena dengan penyusunan rencana campaign, Anda mungkin secara tidak sadar memasukkan poin-poin yang melampaui batas. Bagaimanapun, Anda harus tetap berada di koridor dengan hanya membuat tujuan-tujuan yang mungkin dicapai.

Maksudnya, jangan sampai Anda tergiur dengan apa yang disebut sebagai ‘strategi andalan’ milik kompetitor, yang nyatanya sudah memiliki sumber daya dan track record jauh daripada bisnis Anda. Masalahnya, ketika serangkaian tujuan yang Anda tulis berakhir tidak tercapai, rasa menyesal dan kecewa akan datang. Jangan sampai rencana yang salah justru mengacaukan bisnis Anda.

4. Realistic

Erat kaitannya dengan poin sebelumnya, SMART email marketing haruslah realistis. Menggunakan rata-rata metrik global sebagai acuan bisa jadi adalah hal yang bagus. Namun pertanyaannya, apakah itu sesuai dengan kondisi bisnis Anda saat ini?

Jika memang Anda mengelola perusahaan baru, cobalah menargetkan angka-angka yang tidak terlalu tinggi. Baru nanti seiring pertumbuhan bisnis, Anda bisa terus meningkatkan target. Secara psikologis pun akan jadi lebih memicu ketika Anda memiliki target yang terus meningkat setiap masanya.

5. Time Limit

Berbicara soal masa, peranannya dalam strategi digital marketing apapun memang sangatlah penting. Marketing tidak sama dengan sales, Anda perlu waktu yang sering kali tidak singkat untuk akhirnya bisa mencapai tujuan akhir yang ada di ujung jalan sana. Untuk itu, perusahaan umumnya membagi ‘jalan’ ke dalam beberapa time frame untuk mencapai tujuan-tujuan kecil hasil pecahan dari tujuan besar/utama.

Sebagai contoh, Anda bisa menjalankan campaign A dalam jangka waktu 3 bulan untuk melihat performanya. Jika hasilnya sesuai harapan, Anda bisa memperpanjangnya untuk 3 bulan lagi dengan penyesuaian-penyesuaian yang dibutuhkan. Sebaliknya, jika tidak bagus dan dirasa akan lebih baik jika tidak dilanjutkan, Anda bisa berhenti di sana dan memakai datanya untuk menyusun strategi baru.

💡
Note: Dalam menjalankan SMART email marketing, Anda sebaiknya tidak melewatkan satu pun poin dan mengerjakannya secara berurutan.

Tips Menjalankan SMART Email Marketing

Satu hal yang cukup disayangkan dalam normal kita sebagai marketer, adalah bahwa tidak ada jaminan untuk metode cerdas akan selalu memberi hasil yang sebaik dalam teori. Bagaimanapun, cara Anda mengeksekusi akan sangat memengaruhi titik keluarannya. Namun, tentu saja ada solusi-solusi seperti poin yang akan kami sampaikan di bawah ini, beberapa tips menjalankan SMART email marketing untuk pemula agar hasilnya maksimal.

1. Lakukan secara berurutan

Pertama, Anda tidak boleh skip satu pun poin di atas, kelimanya harus diimplementasikan. Lalu, dalam praktiknya, jangan tukar tahapan perencanaan Anda. Anda bisa mengacau dan berujung membuat diri Anda sendiri bingung jika sudah langsung menetapkan time limit sebelum tahu detail rencana dan specific metric yang hendak Anda ukur.

2. Rincikan rencana dan kebutuhan secara detail

Visual adalah pilihan paling cerdas dalam membuat perencanaan email marketing campaign. Anda bisa membuat mind mapping, chart, tabel, atau apa pun untuk menampilkan tahapan tujuan dan upaya yang perlu dilakukan dalam periode waktu tertentu. Di dalamnya, jangan lupa tambahkan apa-apa saja yang Anda perlukan, termasuk tools, biaya, dan orang yang akan bertanggung jawab.

3. Luangkan waktu untuk berpikir

Eksekusi yang berantakan sering kali diawali oleh perencanaan yang kurang matang. Memang manusiawi, tapi sebaiknya jangan Anda lakukan, apalagi dalam strategi SMART marketing ini. Lebih baik Anda meluangkan lebih banyak waktu untuk berpikir, agar semua rencana strategi Anda matang sempurna hingga di poin yang paling sederhana. Baru, kemudian Anda bisa mengeksekusinya secara tepat, tenang, dan terarah.

4. Pilih tools secara cermat

Jika semua faktor penghalang dari dalam sudah disingkirkan, kini saatnya memikirkan faktor eksternal, yaitu tools. Jangan sampai apa yang sudah Anda susun dengan sempurna rusak hanya karena salah memilih layanan/tools. Dalam hal ini, satu-satunya cara yang bisa Anda upayakan adalah research.

Cobalah untuk mencari email marketing tools yang menawarkan fitur lengkap sesuai kebutuhan Anda dengan harga dan sistem pelayanan yang sesuai. Perhatikan juga bagaimana reputasi layanan tersebut dilihat dari daftar klien yang pernah mereka tangani.

Jika Anda cukup jeli memperhatikan masalah teknis, Anda akan memilih layanan email kami yang memiliki basis infrastruktur lokal, sejalan dengan kebijakan pengolahan data bisnis saat ini. Bagaimana server dan protokol keamanan dikelola juga bukan hal yang seharusnya Anda sepelekan.

Lihat bagaimana kami telah memberi pelayanan yang memuaskan untuk klien-klien terdahulu kami di sini!

Baca Juga

Demikian artikel kali ini yang bertemakan SMART email marketing. Anda bia menjelajahi blog kami atau subscribe newsletter kami di sini jika ingin tahu email marketing strategy lainnya. Khusus bagi Anda yang selalu mendambakan performa terbaik, silakan coba dashboard email marketing kami gratis dengan semua fiturnya.

(V.V)